Liputan6.com, Jakarta Salah satu kunci dari negara maju adalah kualitas sumber daya manusia atau SDM-nya yang mumpuni dan produktif. SDM seperti itu mempunyai etos kerja tinggi dan juga punya pengetahuan dan keterampilan yang up-to-date.
“Agar angkatan kerja kita dapat menghasilkan pendapatan cukup, juga resilient saat terjadi shock. Di sinilah peran dari Prakerja,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika membuka acara seminar “Diskusi Publik: Prakerja dan Perempuan Indonesia” di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/9).
Prakerja terbukti mampu memberikan akses pelatihan berskala besar dan beasiswa pelatihan melalui insentif yang diberikan, serta bersifat inklusif karena sudah diberikan kepada lebih dari 17 juta penerima manfaat sejak 2020 di 514 kabupaten/kota. Prakerja bisa menghadirkan ratusan pelatihan untuk reskilling dan upskilling secara online, sekaligus memberi informasi lowongan kerja terkini dalam satu platform.
Advertisement
“Pelatihan kerja maupun wirausaha, hard skill maupun soft skill. Prakerja itu inklusif, karena menjadi wujud keadilan sosial dan pemberdayaan. Maka itu, partisipasi terutama dari kelompok rentan, menjadi ukuran keberhasilan utama,” papar Menko Airlangga.
Inklusivitas Prakerja
Inklusivitas Prakerja tergambar dari kepesertaan Prakerja yang sebagian besar adalah perempuan, yaitu dari total 17,6 juta penerima Prakerja, 51 persennya adalah perempuan. Hal ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi kebekerjaan perempuan di Indonesia yang masih rendah, yakni 54,42% dibandingkan pria yang 83,98%. Hal tersebut diharapkan mampu mendorong produktivitas perempuan untuk meningkatkan perekonomian nasional.
“Memang kita perlu menyediakan akses keterampilan kepada perempuan agar punya penghasilan sendiri, dan ini akan berdampak positif bagi pendidikan dan kesehatan anak-anak dalam keluarga,” imbuh Menko Airlangga Hartarto
Prakerja Dipuji PBB
Atas berbagai capaian Prakerja tersebut, lembaga-lembaga PBB memberikan pujian. Setelah UNDP dan UNSGSA, UNESCO pun memuji kepemimpinan Indonesia dalam bidang pendidikan untuk orang dewasa dengan menjadikan gerakan “I’m a Lifelong Learner” yang dicetuskan oleh Indonesia menjadi gerakan global.
“Pemerintah Indonesia melalui Prakerja terpilih di antara 21 dari 70 pendaftar untuk menjadi penyelenggara SDG Action Weekend side-event di dalam markas besar PBB pada 17 September nanti. Di dalam forum ini, Prakerja akan ditampilkan,” ungkap Menko Airlangga.
Prakerja bisa mencapai titik ini selain dari teknologi juga karena kolaborasi. Pada hari ini, Menko Airlangga juga memperkenalkan pelatihan-pelatihan baru di Prakerja. Pertama, pelatihan Mengemudi Bus dan Truk dari Hino yang dilakukan di Purwakarta.
Advertisement
Pelatihan Kartu Prakerja
Kedua, pelatihan offline Maintenance Bulldozer dan Excavator dari United Tractors yang dilakukan di Jakarta. Ketiga, pelatihan online AI dari Microsoft. Keempat, pelatihan dalam bidang green skills, yang terdiri dari pelatihan Modifikasi Motor Bensin menjadi Motor Listrik di Semarang dan Penyusunan Laporan Sustainability di Bogor.
“Saya berharap dengan bergabungnya Hino, United Tractors dan Microsoft dalam Prakerja, dapat diikuti oleh perusahaan-perusahaan besar dan lembaga filantropi lainnya. Kepada Manajemen Pelaksana Prakerja dan semua pihak yang mendukung Prakerja saya ucapkan terima kasih. Ayo kita belajar dan menjadi bagian dari gerakan I’m a Lifelong Learner,” pungkas Menko Airlangga.
Seminar ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Moh. Rudy Salahuddin, Direktur Eksekutif Prakerja Denni Purbasari, Head of Programme UN Women Indonesia Dwi Yuliawati Faiz, Putri Indonesia 2022 Laksmi De-Neefe, Ekonom Senior Vivi Alatas, serta alumni Prakerja dari Provinsi NTT Pudensia dan dari Provinsi Banten Nadia Yolanda.