McDonald's Bakal Kerek Biaya Royalti di AS, Ini Alasannya

McDonald’s prediksi kenaikan biaya royalti akan berdampak terbatas terhadap ratusan restoran di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Sep 2023, 20:04 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2023, 20:04 WIB
ilustrasi logo McDonald's (AFP/Justin Sullivan)
McDonald’s menaikkan biaya royalti bagi operator waralaba yang membuka restoran baru di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. (AFP/Justin Sullivan)

Liputan6.com, Jakarta - McDonald’s menaikkan biaya royalti bagi operator waralaba yang membuka restoran baru di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Langkah McDonald’s ini dilakukan untuk pertama kalinya dalam 30 tahun.

Dikutip dari CNN Money, ditulis Sabtu (23/9/2023), mulai 1 Januari, operator tersebut harus membayar biaya royalti sebesar 5 persen, naik dari 4 persen, menurut McDonald’s. Biaya royalti ini persentase penjualan bulanan.

Perubahan itu tidak berlaku untuk semua operator waralaba. Tarif akan tetap sama bagi mereka yang memperpanjang sewa dan mereka yang menjual waralaba ke operator lain. Mereka yang membuka waralaba untuk pertama kali atau membeli restoran dalam skenario tertentu, harus membayar tarif baru.

McDonald’s juga akan berhenti memakai istilah biaya layanan dan beralih ke kata royalty, sebuah langkah yang menurut perusahaan akan mengurangi kebingungan.

Manajemen McDonald’s membagikan berita itu pada Jumat, 22 September 2023 kepada karyawan dan pemegang waralaba. Presiden McDonald’s AS Joe Erlinger menuturkan, perubahan ini akan membantu menyelaraskan pasar Amerika Utara dengan pasar internasional. Biaya royalti umumnya sebesar 5 persen dan lebih mencerminkan nilai merek.

Waralaba adalah bagian penting dari bisnis McDonald’s dengan sekitar 95 persen dari seluruh lokasi Mc’Donalds dioperasikan oleh operator waralaba.

Operator membayar tarif royalty untuk memakai merek McDonald’s dan akses keahliannya. Mereka juga membantu membayar pengeluaran lain seperti renovasi restoran. Biaya itu telah menyebabkan ketegangan antara perusahaan dan operator pada masa lalu. Pada 2018, operator waralaba McDonald’s membentuk kelompok advokasi pertama National Owners Association.

“Untuk saat itu, perubahan itu akan berdampak pada sejumlah kecil perusahaan,” kata perusahaan.

McDonald’s prediksi perubahan itu akan terbatas pada ratusan restoran di Amerika Serikat dan Kanada pada tahun tertentu, dalam sebuah dokumen yang diunggah ke situs investornya. Tarif itu akan berlaku lebih banyak restoran seiring berjalannya waktu. Pada tahun lalu, terdapat sekitar 13.400 lokasi McDonald’s di Amerika Serikat, dan sekitar 40.300 di seluruh dunia.


Selain PHK, McDonalds juga Potong Gaji Karyawan di AS

Ilustrasi McD
Ilustrasi kentang McDonald's. (Image by Quartzla from Pixabay)

Sebelumnya, franchise makanan cepat saji ternama, McDonald's memotong paket gaji  pada sejumlah karyawannya di Amerika Serikat (AS). 

Pemangkasan upah ini merupakan salah satu langkah dari restrukturisasi yang mencakup PHK dan penutupan beberapa kantor McDonalds di AS.

Mengutip US News, Senin (10/4/2023) sebuah laporan menyebutkan bahwa jumlah karyawan McDonalds yang rencananya akan diberhentikan oleh perusahaan minggu ini akan mencapai ratusan orang.

Kabar mengenai pemangkasan gaji di McDonald's datang dari Wall Street Journal, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Diketahui bahwa, McDonald's sebelumnya telah mengatakan kepadabeberapa karyawannya terkait kesempatan tetap bekerja di perusahaan dengan pengurangan paket kompensasi, termasuk perubahan jabatan dan tunjangan seperti bonus dan hibah ekuitas.

PHK dan perubahan struktur di McDonald's memengaruhi karyawan di AS dan luar negeri, di kantor pusat perusahaan di Chicago serta lintas departemen termasuk pemasaran dan operasi, menurut laporan Wall Street Journal.

Namun, pihak McDonald's menolak mengomentari laporan pemangkasan gaji tersebut.

McDonald's, yang memiliki lebih dari 150.000 karyawan di seluruh perusahaan dan kantor lain , awal tahun ini mengatakan sedang meninjau tingkat kepegawaian perusahaan sambil juga mengumumkan rencana untuk membatalkan atau "mengurangi prioritas" beberapa inisiatif.

 


McDonalds Minta Karyawan WFH 3 Hari, Ada Rencana PHK

Ilustrasi McDonald's
Ilustrasi McDonald's. (Image by Mateusz Śliwa from Pixabay)

Diwartakan sebelumnya, McDonald's mengungkapkan akan menutup kantornya di Amerika Serikat (AS) pekan ini untuk sementara waktu. McDonald's juga bersiap untuk memberi tahu karyawan tentang PHK sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.

Melansir CNBC International, Senin (3/4/2023) dalam sebuah pesan email internal kepada karyawan dan beberapa staf internasional, McDonalds meminta mereka untuk bekerja dari rumah mulai Senin (3/4) hingga Rabu (5/4) sehingga dapat memberikan keputusan kepegawaian secara virtual.

Namun, tidak diketahui secara jelas berapa jumlah karyawan McDonald's yang akan di-PHK.

"Selama minggu 3 April, kami akan mengomunikasikan keputusan penting terkait peran dan tingkat kepegawaian di seluruh organisasi,” kata perusahaan yang berbasis di Chicago itu dalam pesan yang dilihat oleh The Wall Street Journal.

McDonald's juga meminta karyawan untuk membatalkan semua pertemuan langsung dengan vendor dan pihak luar lainnya di kantor pusatnya, tambah laporan WSJ.

Sebelumnya, pada Januari 2023 McDonald's mengatakan bahwa mereka akan meninjau tingkat kepegawaian perusahaan sebagai bagian dari strategi bisnis yang diperbarui, yang dapat menyebabkan PHK di beberapa area dan ekspansi di tempat lain.

McDonald's diperkirakan akan mulai mengumumkan keputusan penting terkait PHK pada hari Senin (3/4).

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya