Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana memberikan insentif fiskal bagi investor yang membuat pabrik kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.
Terkait hal tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Rachmat Kaimuddin menuturkan, saat ini pihaknya tengah menggodok aturan insentif pabrik EV tersebut. Rencananya aturan ini diterbitkan pada Oktober atau November 2023.
Baca Juga
"Kita akan create policy mudah-mudahan bisa keluar kalau enggak bulan ini mungkin bulan depan, yang mendorong kita akan memberikan insentif fiskal kepada pabrikan yang berjanji untuk membuat pabrik di Indonesia, kita akan dorong. Sehingga harapan kita portofolionya bisa lebih lengkap,” ujar dia dalam acara Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2023 ke-12 dengan tema “Eco-Creation: Empower Sustainability through Partnerships and Digitalization, Selasa (10/10/2023).
Advertisement
Sejalan dengan itu, Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Adi Budiarso membenarkan soal aturan insentif tersebut masih dirumuskan oleh pemerintah.
Menurut ia, insentif fiskal yang nantinya akan diberikan kepada investor, yakni insentif perpajakan, insentif kepabeanan cukai, dan juga kemudahan berusaha di Indonesia.
"Itu mendorong bagaimana investasi mulai meningkat untuk produk yang lebih green, kemudian lebih ramah lingkungan. Kemudian bagaimana membangun kapasitas juga untuk kita membangun infrastruktur yang bisa mendorong energi industri kita, itu lebih mulai ramah lingkungan,” imbuhnya.
Populasi Kendaraan Listrik di Indonesia Baru 68 Ribu Unit
Sebelumnya diberitakan, Korps Lalu Lintas Polisi Republik Indonesia (Korlantas Polri) menyebutkan jumlah kendaraan listrik di Tanah Air baru mencapai 68 ribu unit.
"Hingga saat ini, terdata 157.484.407 kendaraan berbahan bakar fosil, dan 68.207 kendaraan listrik berbagai jenis," ujar Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi, di acara syukuran Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-68 yang disiarkan langsung di Youtube NTMC Polri, ditulis Selasa (26/9/2023).
Sementara itu, berbicara target pemerintah dalam penggunaan kendaraan listrik di Indonesia hingga 2030 mencapai 2 juta unit roda empat, dan 13 juta unit roda dua.
Upaya untuk meningkatkan penggunaan kendaraan ramah lingkungan ini, juga terus dilakukan dengan insentif untuk pembelian mobil listrik dengan potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen, dengan hanya tinggal 1 persen yang dibebankan ke masyarakat. Kemudian, ada juga subsidi Rp 7 juta untuk motor listrik dan juga konversi.
Firman juga mengatakan, data jumlah kendaraan listrik di Indonesia didapatkan dari pencatatan divisi regident (registrasi dan identifikasi).
Telah tersedia juga sistem database kendaraan bermotor secara nasional, karena untuk meningkatkan keamanan bagi kepemilikan kendaraan bermotor secara nasional. Sistem ini juga ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Telah dikembangkan pembangunan e-Faktur, yaitu sistem penerbitan faktur elektronik gua pengawasan regident ranmor baru yang lebih terintegrasi," pungkasnya.
Advertisement
Mulai 2030 Nissan Cuma Jual Mobil Listrik di Eropa
Nissan Motor Co telah mengatakan, pada Senin (25/9/2023) bahwa semua model barunya di Eropa akan sepenuhnya menggunakan tenaga listrik.
Selain itu, pabrikan asal Jepang ini berencana hanya akan menjual mobil listrik di Benua Biru pada 2030, seiring dengan semakin banyaknya produsen kendaraan yang beralih ke elektrifikasi akhir tahun ini.
"Tidak ada jalan untuk kembali sekarang," ujar CEO Nissan, makoto Uchida, dalam sebuah pernyataan, disitat dari Reuters, Selasa (26/9/2023).
Nissan juga menyatakan bahwa satu dari dua model EV baru yang telah dikonfirmasi untuk pasar Eropa, akan diproduksi di pabrik Sunderland, di timur laut Inggris.
Namun, produsen mobil Negeri Sakura ini juga mengeluh bahwa kegagalan untuk mematuhi aturan dalam kesepakatan Brexit Inggris dengan Uni eropa dapat menyebabkan pengenaan tarif 10 persen untuk kendaraan listrik yang diperdagangkan antara blok tersebut, dan Inggris pada Januari.
Namun ketua Nissan untuk Afrika, Timur Tengah, India, Eropa & Oseania, Guillaume Cartier mengatakan kepada wartawan bahwa mobil yang dibuat di Sunderland akan memenuhi aturan tersebut.
Awal tahun ini, Nissan menaikan target untuk model kendaraan listrik untuk mengejar ketertinggalan di segmen tersebut yang didominasi oleh pendatang baru seperti Tesla, dengan mengatakan akan meluncurkan 19 model baru pada 2030.
Menperin Agus Gumiwang Ajak Industri Modifikasi Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik
Sebelumnya diberitakan, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang kartasamita mengajak industri modifikasi Tanah Air turut mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
Pasalnya,sektor ini tidak hanya memberikan nilai tambah melalui kreativitas dan inovasi, tetapi juga menimbulkan multiplier effect dengan berkembangnya industri komponen kendaraan aftermarket, terutama yang berskala industri kecil dan menengah (IKM), serta membuka peluang bagi pengembangan bengkel konversi kendaraan listrik.
"Modifikasi kendaraan merupakan cara anak muda berkreasi sekaligus memiliki nilai tambah tinggi. Pemerintah mendukung kegiatan modifikasi ini, terlebih ada beberapa produk yang juga akan dibawa ke ajang pameran internasional," ujar Agus, saat membuka Indonesia Modification Expo atau IMX 2023, beberapa waktu lalu.
Dalam mendukung pengembangan industri modifikasi, Kemenperin telah menginisiasi terbitnya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Industri Kendaraan Modifikasi.
Selain itu, menurut Menperin, pihaknya telah menyusun Program Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Industri Modifikasi.
"Upaya ini diperlukan untuk meningkatkan kompetensi SDM industri modifikasi yang kompeten, baik aspek pengetahuan, keterampilan dan keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan tugasnya," tutur Agus.
Advertisement
Apresiasi IMX 2023
Menperin memberikan apresiasi kepada National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) yang secara konsisten menyelenggarakan pameran modifikasi di tanah air.
Selanjutnya, apresiasi ditujukan kepada para pelaku industri modifikasi atau modifikator atas dedikasi dan kontribusinya yang telah menjadikan dunia modifikasi begitu menarik dan kini semakin berkembang pesat.
“Kami juga mendorong agar NMAA sebagai asosiasi industri modifikasi dapat menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk jasa industri modifikasi kendaraan bermotor dan menjadi wadah bagi pelaku usaha bengkel konversi kendaraan listrik untuk mendukung program Indonesia Bersih melalui penggunaan kendaraan listrik,” ungkapnya.