Perang Hamas-Israel Bikin Harga Minyak Menggila, Pengusaha Ketar-ketir

Dunia usaha mengaku khawatir akan adanya perang Hamas dan Israel bisa membuat harga minyak dunia melonjak. Tentunya, hal itu juga dikhawatirkan berdampak terhadap harga BBM di dalam negeri.

oleh Tira Santia diperbarui 19 Okt 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2023, 11:30 WIB
Israel Kepung Jalur Gaza Palestina
Kelompok Hamas, yang menculik sekitar 150 orang dalam serangan mengejutkan pada akhir pekan terhadap Israel, mengancam akan mengeksekusi mati para sandera jika serangan udara Israel terus menargetkan warga sipil Jalur Gaza tanpa peringatan dini. (AP Photo/Erik Marmor)

Liputan6.com, Jakarta Dunia usaha mengaku khawatir akan adanya perang Hamas dan Israel bisa membuat harga minyak dunia melonjak. Tentunya, hal itu juga dikhawatirkan berdampak terhadap harga BBM di dalam negeri..

Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia Sarman Simanjorang, mengungkapkan, saat ini seluruh dunia masih dalam tahap pemulihan pasca covid-19, termasuk Indonesia.

Namun, dalam proses pemulihan berlangsung, kemudian dihadapkan lagi dengan tantangan perang antara Ukraina dan Rusia. Dimana, perang kedua negara tersebut menyebabkan krisis energi dan pangan.

"Kita tahu bahwa kita saat ini masih dalam pemulihan dari covid-19, tapi dalam proses pemulihan ini kita sudah mendapat suatu tantangan baru lagi ya, di mana dampak Perang daripada Ukraina yang berdampak kepada krisis energi dan pangan dalam hal ini," kata Sarman kepada Liputan6.com, Kamis (19/10/2023).

Apalagi saat ini ditambah dengan tantangan baru, yakni perang Hamas dan Israel, yang dikhawatirkan mampu menyebabkan krisis energi, pangan, dan bahkan digadang-gadang dapat menekan pertumbuhan ekonomi global.

"Ditambah lagi saat ini sudah terjadi lagi perang antara Israel dan juga Hamas tentu ini juga akan sangat-sangat menekan pertumbuhan ekonomi global, nanti juga mungkin akan berpengaruh pada harga minyak dunia, harga pangan dan segala macam," ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Sarman, Pemerintah Indonesia harus segera mempersiapkan strategi-strategi untuk menghadapi tantangan berbagai konflik global.

"Ini kan perlu kiat-kiat strategi-strategi yang akan ditawarkan nanti kepada masyarakat, dan tentu mau tidak mau akan mempengaruhi perekonomian dunia bahkan juga termasuk perekonomian nasional kita," pungkasnya.

Sinyal Harga BBM Naik Gara-Gara Perang Hamas Palestina vs Israel

Harga BBM Naik, Pertalite Jadi Rp 10.000, Pertamax Jadi 14.500, Solar Jadi 6.800
Sejumlah kendaraan mengantri di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi, Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, khawatir perluasan konflik Palestina vs Israel akan mendorong harga BBM naik.

Mengingat, terganggunya stabilitas politik di kawasan Timur Tengah yang terdapat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia. Yakni, Arab Saudi.

"Kalau (Arab Saudi) dia terganggu di sana ya bisa naik (BBM)," kata Tutuka kepada awak media di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (17/10/2023).

Tutuka menerangkan, konflik antara Hamas dipihak Palestina vs Israel berpotensi memberikan gangguan logistik. Sehingga, akna mengerek harga minyak lebih tinggi lagi.

"Masalahnya itu di logistik ya, logistik, dan asuransi kayaknya," tegasnya.

Diakuinya, hingga saat ini dampak perang antara Palestina dan Israel belum begitu signifikan terhadap kenaikan harga minyak mentah dunia. Namun, jika konflik terus meluas maka harga kenaikan harga BBM tidak akan terhindarkan.

"Kalau Iran sudah masuk, Saudi masuk, ya berdampak bisa besar. Tapi emang sekarang naik kan belum banget," ujarnya.

 

Kenaikan Harga BBM

Penyediaan Penggantian dan Battery Swapping Station di SPBU
Petugas SPBU melayani pengendara mobil di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Battery Swapping Station SPBU Pertamina, MT. Haryono, Jakarta, Senin (7/11/2022). Sejak pemerintah resmi menaikkan harga BBM mulai dari pertalite, solar dan pertamax, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) sebagai alternatif kendaraan kembali ramai dibicarakan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM, pemerintah tengah putar otak mencari negara alternatif sumber impor minyak mentah. Menyusul, perang antara Hamas dipihak Palestina vs Israel yang berpotensi menganggu stabilitas politik di kawasan Timur Tengah.

"Intinya terbuka mencari sumber minyak dari mana saja," urainya.

Tutuka menerangkan, upaya pemerintah untuk mencari negara importir minyak mentah baru tersebut demi mengamankan pasokan BBM dalam negeri. Mengingat, adanya potensi perluasan perang Israel-Palestina. "Kita buka ya (alternatif impor baru), kalau ada masalah ini kita ambil darimana, tapi pasokan energi harus terpenuhi, energy priority harus terpenuhi dan dapat terjangkau oleh masyarakat," pungkasnya.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Infografis Perang Hamas Vs Israel Kembali Berkecamuk. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Perang Hamas Vs Israel Kembali Berkecamuk. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya