Atap Stasiun LRT Jabodebek Jebol, Ternyata Belum Pernah Diuji

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo buka suara terkait atap Stasiun LRT Jabodebek yang jebol akibat hujan deras.

oleh Arief Rahman H diperbarui 06 Nov 2023, 20:50 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2023, 20:50 WIB
Kereta LRT
Adapun LRT Jabodebek memiliki dua line yakni Green Line dari Bekasi Timur hingga Dukuh Atas, serta Blue Line yakni dari Cibubur hingga Dukuh Atas dengan hub di Stasiun Cawang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo buka suara terkait atap Stasiun LRT Jabodebek yang jebol akibat hujan deras. Dia mengatakan, belum ada uji coba saat menghadapi hujan deras.

Pria yang karib disapa Tiko ini mengatakan kalau kejadian bocornya atap stasiun dan sekitar stasiun itu jadi masukan bagi Kementerian BUMN dan para BUMN terkait.

"Ya kan biasalah dalam project kan kalau ada dalam proses implementasi ini kan baru hujan kemarin kan, tentunya ini kita jadikan masukan, kita perbaiki kedepan. Karena kemarin belum ada testing pada saat hujan deras," kata dia saat ditemui di Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Diketahui, ada dua lokasi atap bocor. Yakni, atap akses menuju Stasiun LRT Cawang Cikoko dan akses Stasiun LRT Halim ke Stasiun KCIC Halim. Keduanya tak mampu menampung debit air hujan yang tinggi beberapa waktu lalu.

Tiko menerangkan, hal ini menjadi menjadi masukan bagi BUMN penggarap. Ini merujuk pada Adhi Karya sebagai kontraktor pelaksana. Tiko menegaskan hal demikian menjadi masukan untuk perbaikan kedepan.

"Kira review semua, enggak ada masalah, biasa itu. Kita perbaiki kedepan," ungkapnya.

Sudah Evaluasi

Dia pun memastikan, sudah memberikan evaluasi terhadap BUMN penggarap proyek tersebut. Menurutnya, itu jadi bagian antisipasi jangka panjang dan upaya pertanggungjawaban.

"Ya pasti dong (ada arahan), itu kan bagian dari persyaratan mereka harus punya jangka panjang untuk memperbaiki kualitas dari pekerjaan mereka," paparnya.

 

Atap Stasiun LRT Cawang Jebol

LRT Jabodebek
Light rail transit (LRT) Jabodebek saat mengikuti uji coba operasional terbatas, Jakarta, Minggu (27/08/2023).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Plafon di Stasiun LRT Jabodebek Cawang jebol usai hujan deras yang mengguyur Jakarta. Hal itu membuat air hujan mengalir ke dalam ruangan Stasiun LRT Jabodebek.

Dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com, Minggu (5/11/2023), Manager Public Relation LRT Jabodebek, Kuswardoyo menuturkan, pihaknya segera berkoordinasi dengan kontraktor PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Titik plafon yang rusak pun disebut langsung diperbaiki.

"Terkait ramainya berita plafond stasiun Cawang yang jebol dikarenakan hujan semalam, kami langsung berkoordinasi dengan tim Adhi Karya dan saat ini tim Adhi Karya selaku kontraktor telah melakukan perbaikan terhadap plafond tersebut," kata dia kepada wartawan.

Kuswardoyo menuturkan, tidak ada perjalanan LRT Jabodebek yang terganggu imbas dari kejadian tersebut.

"Kondisi tersebut tidak menggangu pelayanan LRT Jabodebek. Untuk detail teknis dapat dikonfirmasi kepada tim Adhi Karya," ujar dia.

 

Respons Adhi Karya

LRT Jabodebek
Adapun jarak waktu kedatangan antar kereta menjadi 17 menit yang sebelumnya 20 menit untuk perjalanan relasi Jati Mulya - Cawang (PP) dan Harjamukti - Cawang (PP). Sedangkan untuk relasi Cawang - Dukuh Atas (PP) menjadi 9 menit yang sebelumnya 10 menit. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saat diminta tanggapan mengenai ada plafon yang jebol di Stasiun LRT Jabodebek, Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk Farid Budiyanto menuturkan, berdasarkan hasil penelusurhan penyebab jebolnya atap di Stasiun LRT Jabodebek Cawang karena talang air hujan atau gutter tertutup oleh sampah dan menyebabkan air hujan tidak mengalir. Farid menuturkan, perbaikan plafon di Stasiun LRT Jabodebek Cawang relatif singkat.

"Jadi kerusakan tersebut akan segera diperbaiki agar tidak menganggu layanan LRT Jabodebek dan untuk berikutnya diharapkan dalam proses perawatan selalu mengecek kondisi salurah air di atap," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.

KAI Minta Maaf

Sebelumnya diberitakan, VP Public Relation PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus mengatakan KAI Bersama LRT Jabodebek dan KCIC telah berkoordinasi langsung dengan pihak-pihak terkait yang menjadi kontraktor pembangunan stasiun tersebut guna dilakukan perbaikan.

"Dapat kami sampaikan terkait kontraktor pembangunan di Stasiun LRT Cawang dikerjakan oleh ADHI KARYA, sedangkan untuk di area Stasiun LRT Halim, Stasiun Kereta Cepat Halim dilakukan oleh WIKA. Selanjutnya pihak-pihak terkait tersebut segera melakukan investigasi dan perbaikan area yang terdampak demi kenyamanan penumpang," ujar Joni.

Joni mengungkap, sejak Minggu 5 November 2023 pagi, kondisi cuaca cerah dan pelayanan di Stasiun LRT Jabodebek Cawang dan Halim berlangsung normal. Pihak ADHI KARYA dan Wika Konstruksi sudah mulai melakukan perbaikan pada saluran air stasiun yang terdampak hujan lebat kemarin dan diharapkan bisa selesai dalam waktu dekat.

"KAI memohon maaf jika ada ketidaknyamanan yang terjadi karena hujan lebat di sekitar area Stasiun Cawang dan Halim," kata dia.

Guna mengantisipasi keadaan serupa lebih cepat, KAI, KCIC, dan LRT Jabodebek bersama para kontraktor juga akan menyisir dan mengidentifikasi titik-titik lainnya di seluruh stasiun LRT Jabodebek serta stasiun kereta cepat untuk mengantisipasi kejadian serupa.

"KAI bersama pihak-pihak terkait telah melakukan komunikasi dan kordinasi serta bergerak cepat agar pelayanan dan fasilitas yang diberikan pada penumpang optimal," kata Joni.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya