Jokowi Mau Hilirisasi Tak Berhenti di Mineral, Perkebunan hingga Perikanan Harus Ikutan

Dengan hilirisasi maka terbuka peluang kesempatan kerja. Tidak sekadar di sektor mineral tetapi meluas ke perkebunan, pertanian hingga perikanan.

oleh Tira Santia diperbarui 14 Des 2023, 21:03 WIB
Diterbitkan 14 Des 2023, 21:03 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan ekspansi PT. Smelting, di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023). Foto: Setkab
Presiden Jokowi saat meresmikan ekspansi PT. Smelting, di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023). Foto: Setkab

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan terus mendorong agar hilirisasi tidak hanya dilakukan pada bahan-bahan mineral. Bahkan proses hilirisasi ini akan dilakukan pada komoditas perkebunan dan pertanian.

Hal itu dikatakan upaya meningkatkan kesempatan kerja dan nilai tambah di tanah air. "Tidak hanya tembaga saya sampaikan, tidak hanya nikel, tidak hanya bauksit, tidak hanya timah tetapi juga di luar mineral semuanya harus dihilirisasikan agar nilai tambah itu ada di negara," jelas Jokowi saat meresmikan ekspansi PT. Smelting, di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023).

Dia mengatakan dengan hilirisasi maka terbuka peluang kesempatan kerja. Tidak sekadar di sektor mineral tetapi meluas ke perkebunan, pertanian hingga perikanan.

Jokowi menegaskan tidak boleh lagi Indonesia mengirim bahan mentah ke negara lain. "Komoditas perkebunan pertanian dalam bentuk mentah harus menjadi minimal setengah jadi," tegas dia.

Jokowi turut menjelaskan bahwa upaya hilirisasi dalam setiap komoditas di tanah air yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah, dinilai mampu memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.

“Nilai tambah sekali lagi ada di negara kita, itu yang akan menjadikan negara ini menjadi negara produsen—menjadi negara produksi, dan kekuatan pertumbuhan ekonomi itu ada di produksi, bukan di konsumsi,” kata Presiden melansir laman Setkab.

Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut antara lain Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Kemudian Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Presiden Direktur PT Smelting Hideya Sato, Presiden Direktur PT Freeport Tony Wenas, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani

 

Peresmian Smelter

Presiden Jokowi juga mengapresiasi ekspansi yang dilakukan PT Smelting. Presiden menilai ekspansi ini tak hanya meningkatkan kapasitas produksi anoda dan katoda tembaga tetapi juga nilai tambah di Indonesia.

“Kapasitas untuk produksi anoda maupun katoda tembaga naik dari 1 juta ton per tahun menjadi 1,3 juta ton per tahun. Ini menunjukkan komitmen PT Freeport Indonesia yang bekerja sama dengan Mitsubishi untuk menghilirkan, membangun hilirisasi dengan ekspansi, sehingga nilai tambah itu ada di Indonesia,” ujar Presiden.

 

Tambah Kapasitas

Presiden berharap pembangunan smelter yang ada di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik ini bisa menambah kapasitas hingga 1,7 juta ton per tahun.

“Kita harapkan nanti dengan pembangunan smelter yang ada di JIIPE Gresik, ditambah lagi 1,7 juta ton per tahun. Artinya, satu tahun smelter kita bisa berproduksi 3 juta ton per tahun dan nilai tambahnya ada semua di Indonesia,” ujarnya.

Kepala Negara meyakini, ke depan akan banyak bermunculan industri turunan tembaga di tanah air. “Karena dengan itu nanti akan muncul industri baru, seperti yang sudah ada juga dalam proses pembangunan untuk copper foil, nanti akan banyak yang menuju ke negara kita untuk membangun industri-industri turunan tembaga,” ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya