Baru Dilantik Lagi, Menteri Trenggono Langsung Tancap Gas Jalankan Hilirisasi

KKP tengah dorong kebijakan hilirisasi ekonomi biru sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing produk laut Indonesia dan menyejahterakan masyarakat pesisir.

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 21 Okt 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2024, 17:30 WIB
Menteri KKP terpilih, Sakti Wahyu Trenggono bersama jajarannya saat konferensi pers Menteri Kelautan dan Perikanan di kantor KKP pada Senin (21/10/2024).
Menteri KKP terpilih, Sakti Wahyu Trenggono bersama jajarannya saat konferensi pers Menteri Kelautan dan Perikanan di kantor KKP pada Senin (21/10/2024).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah dorong kebijakan hilirisasi ekonomi biru sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing produk laut Indonesia dan menyejahterakan masyarakat pesisir.   

Menteri KKP terpilih, Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan bahwa hilirisasi merupakan kunci untuk memanfaatkan kekayaan laut secara maksimal sekaligus mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. Saat konferensi pers terbaru Menteri Kelautan dan Perikanan di kantor KKP pada Senin (21/10/2024).

“Selama ini kita hanya menjual bahan mentah seperti benih lobster dan rumput laut. Padahal, negara-negara maju seperti Vietnam memanfaatkan produk kita untuk membangun industrinya dan memperoleh keuntungan besar,” jelasnya. Trenggono menegaskan bahwa hilirisasi bertujuan agar nilai tambah dari produk laut dapat dinikmati di dalam negeri. 

Dia juga mencontohkan beberapa inisiatif yang sedang berjalan seperti budidaya udang vaname dan ikan tilapia secara masif. “Kami menargetkan produksi ikan tilapia mencapai tiga juta ton per tahun. Dengan begitu, ketersediaan protein kita terjamin, dan kita tidak perlu bergantung pada impor,” ujarnya. 

Program ini tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Menurut Trenggono, budidaya tidak boleh lagi dengan plastik, melainkan dapat menggunakan bahan ramah lingkungan seperti batok kelapa. Hal ini dilakukan guna memastikan bahwa ekonomi dan ekologi bisa berjalan seiring.

Kementerian Mengembangkan Sistem Pelacakan

Selain budidaya, kementerian juga tengah mengembangkan sistem pelacakan untuk memastikan produk laut Indonesia memenuhi standar internasional. “Dengan sistem ini, ekspor kita lebih kompetitif dan mampu bersaing di pasar global,” jelasnya.   

Tidak berhenti di situ, Menteri KKP juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam rantai hilirisasi. “Kami ingin koperasi nelayan ikut terlibat. Mereka harus diberi akses dan pendidikan agar mampu mengelola laboratorium dan pembibitan sendiri. Ini bukan sekadar kebijakan, tapi investasi jangka panjang untuk kemandirian ekonomi masyarakat pesisir,” tegasnya. 

Hilirisasi bukanlah jalan yang mudah dan membutuhkan konsistensi. Selain itu, Inovasi dan kualitas harus terus ditingkatkan agar produk kita mampu memenuhi ekspektasi pasar internasional. 

Dengan strategi ini, KKP berharap mampu meningkatkan kontribusi sektor kelautan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan memperkuat ketahanan pangan nasional. “Hilirisasi ini bukan sekadar strategi ekonomi, tetapi senjata kita dalam membangun masa depan yang lebih baik,” tutupnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya