BPKP Bakal Ungkap Babak Baru Audit Dapen BUMN, Ada Korupsi Lagi?

BPKP disebut telah merampungkan audit investigas 2 lembaga dana pensiun BUMN atau dapen BUMN.

oleh Ilyas Istianur PradityaArief Rahman Hakim diperbarui 03 Jan 2024, 11:45 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2024, 11:45 WIB
Gedung kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Gedung kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) (dok: Ist)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) disebut telah merampungkan audit investigas 2 lembaga dana pensiun (dapen) BUMN. Rencananya, laporan hasil audit dana pensiun BUMN ini akan disetor ke Menteri BUMN Erick Thohir dalam waktu dekat.

Diketahui, 2 dapen BUMN ini diaudit BPKP atas permintaan Kementerian BUMN. Sebelumnya, audit juga dilakukan dan dilanjutkan dengan penindakan di Kejaksaan Agung (Kejagung).

Deputi Investigasi BPKP Agustina Arumsari mengatakan, pihaknya sudah merampungkan audit yang diminta. Hingga akhir tahun 2023, dia pun melakukan peninjauan final.

"Kalau menyerahkannya mungkin awal tahun, tapi kan ini saya lagi review-review," ujar Sari sapaan akrabnya, saat ditemui Liputan6.com di kantornya, Jakarta, dikutip Rabu (3/1/2024).

4 Dana Pensiun

Informasi, sebelumnya ada 4 lembaga dapen BUMN yang sudah diproses Kejagung. Diantaranya, Inhutani, Angkasa Pura I, PTPN, dan RNI. Kini, ada 2 lagi lembaga dapen yang kelolaannya didalami oleh BPKP.

Ketika dikonfirmasi, Sari mengungkap 2 dapen yang didalami BPKP berinisial KS dan KF. Jika ditelisik, ini merujuk pada Krakatau Steel dan Kimia Farma.

"Ia, yang dua itu yang PT KS sama PT KF," kata dia.

Kendati proses audit investigasi ini telah rampung, Sari enggan mengngkap hasilnya. Termasuk apakah ada indikasi kecurangan (fraud) atau tidak. Diketahui, 4 dapen BUMN sebelumnya disebut merugikan negara hingga Rp 300 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lapor Lagi ke Kejagung

Erick Thohir Serahkan Hasil Audit Dana Pensiun BUMN
"Sejak awal, ketika Pak Jaksa Agung bersama saya didukung BPKP dan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) didukung Pak Presiden (Joko Widodo) untuk membongkar Jiwasraya dan Asabri, saya merasa khawatir dan tetap ada kecurigaan bahwa dana-dana pensiun yang dikelola BUMN mungkin ada indikasi yang sama," kata Erick Thohir. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir angkat suara soal rencana pelaporan dua dana pensiun (dapen) ke Kejaksaan Agung (Kejagung) pada bulan Desember 2023 ini.

"Iya maunya ada dua dapen yang dilaporkan, auditnya belum selesai,"ujar Erick kepada media, di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/12).

Ia menyebut audit saat ini sedang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Namun, kata Erick BPKP memiliki pekerjaan lainnya, sehingga bukan hanya mengaudit dua dapen tersebut.

Sebagai informasi, Menteri BUMN, Erick Thohir melaporkan temuan terkait penyelewengan dana pensiun di BUMN. Ia menyebut ada dua BUMN yang akan dilaporkan ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Kemarin kami bersama Kejaksaan Agung sudah mengindikasi dari BPKP adanya penyalahgunaan. Rencana di bulan Desember ini ada dua lagi yang kita akan laporkan ke Kejaksaan Agung," kata Erick beberapa waktu lalu.

 


Bersih-Bersih BUMN

Erick Thohir Serahkan Hasil Audit Dana Pensiun BUMN
Dari 48 dana pensiun BUMN yang diaudit, ada empat dana pensiun BUMN yang dilaporkan ke Kejaksaan Agung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laporan tersebut merupakan hasil kerja sama 'Bersih-Bersih BUMN' yang telah diteken antara BUMN, Kejagung, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), usai kasus megakorupsi danpen Jiwasraya dan Asabri terbongkar sebelumnya.

Kendati begitu, Erick Thohir enggan membeberkan dua BUMN mana saja yang akan dilaporkan ke Kejagung. "Tunggu BPKP, saya enggak boleh mendahului," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya