Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir memanggil direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA ke kantornya. Ada bahasan mengenai merger hingga investasi ke proyek-proyek yang digarap perusahaan pelat merah itu.
"Rapat bersama para direktur WIKA dan Waskita Karya. Kami membahas langkah-langkah strategis dalam bentuk road map, untuk melanjutkan program transformasi bisnis," ujar Erick melalui akun Instagram @erickthohir, Rabu (3/1/2024).
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Erick Thohir Kecewa, Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Melindas Laos dan Filipina serta Lolos Semifinal Piala AFF 2024
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Erick menegaskan, pihaknya mendorong BUMN Karya untuk memiliki siklus kegiatan operasional yang lebih sustainable agar berdampak positif bagi perusahaan.
Advertisement
Erick menjelaskan, restrukturisasi perusahaan pelat merah di bidang konstruksi itu jadi prioritas. Meski, diakuinya membutuhkan waktu yang tak sebentar.
Pada konteks ini, dia menyinggung soal proses merger yang jadi rencana transformasi BUMN Karya kedepannya.
"Konsolidasi restrukturisasi BUMN Karya menjadi prioritas memang perlu waktu, kita juga dorong yang berdiri sendiri untuk ada tentu kedepannya jadi sister company, jadi holding dan anak atau pun merger," papar Erick Thohir.
Beberapa bahasan lainnya juga menyoroti soal investasi antara-BUMN. Kemudian ada kerja sama juga antara Waskita dan WIKA di beberapa proyeknya.
Investasi
Erick turut menyoroti proses investasi dari BUMN perbankan untuk masuk mendanai proyek-proyek garapan Waskita dan WIKA. Termasuk, kerja sama Indonesia Investment Authority (INA) seperti terkait penjualan aset milik BUMN Karya.
"Kemarin kita juga sudah bicara dengan Himbara untuk juga dari PMN (Penyertaam Modal Negara) juga kalau ada penambahan modal kita mau masuk ke titik-titik project," ucapnya.
"Saya juga terima kasih Waskita-WIKA juga kemarin sudah bekerja sama dengan INA, untuk juga mulai dalam arti mengundang investasi daripada Indonesia Investment Authority untuk menjadi bagian dari perbaikan ini," sambungnya.
Sebagai langkah lebih jauh, Erick meminta dua BUMN Karya ini menyusun peta jalan atau roadmap agar perusahaan bisa semakin mencatatkan kinerja baik kedepannya.
"Tentu kemarin juga kita dorong bagaimana mapping vendor-vendor. Saya ingin, minta untuk Waskita dan WIKA kita ada rosdmap-nya tahun ini seperti apa, dua tahun seperti apa, tiga tahun seperti apa," pungkas Erick Thohir.
Advertisement
BPKP Rampung Audit Waskita Karya
Sebelumnya, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengaku telah selesai mengaudit investagasi atas laporan keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Ternyata ada temuan baru atas pengembangan yang ada.
Perlu diketahui, BPKP menerima penugasan audit laporan keuangan Waskita Karya pada pertengahan 2023 lalu. Dugaan awalnya, adanya manipulasi laporan keuangan mulai periode 2016.
Deputi Investigasi BPKP Agustina Arumsari mengungkap hasil investasi laporan keuangan Waskita sudah disetor ke Kementerian BUMN pada pertengahan Desember 2023. Untuk itu, dia menanti tindak lanjut penanganan kasus tersebut.
"Iya, itu juga kemarin kita Waskita udah selesai. belum semuanya kita handle ya, yang Waskita tapi sudah, sudah kita serahkan ke Kementerian BUMN, tapi baru lah baru minggu kemarin sebelum libur (Natal 2023) itu, jadi kita tunggu lah tindak lanjutnya Waskita Karya," ujar Sari, sapaan akrabnya saat ditemui Liputan6.com di kantornya, Jakarta, dikutip Rabu (3/1/2024).
Ada Kasus Baru?
Sari mengatakan adanya kemungkinan kasus baru usai audit investasi ini dilakukan. Dia pun merujuk pada kasus-kasus Waskita yang sebelumnya sudah ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung).
"Ada beberapa sudah yang ditangani kejaksaan, bebrapa hal yang baru. Ya, Waskita Karya, pendalaman lah atas laporan keuangan," ungkap dia.
Informasi, pada 2023, ada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang juga diminta audit atas dugaan laporan keuangan. Namun, BPKP baru merampungkan audit atas Waskita Karya. Alasannya, audit awal oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dinilai belum cukup untuk modal BPKP melakukan investigasi lebih dalam.
Advertisement