Nasabah PNM Mekaar Tembus 15,2 Juta Orang di Awal Februari 2024

PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera atau PNM Mekaar merupakan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku UMKM.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Feb 2024, 10:46 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2024, 10:45 WIB
Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur pada Senin (12/2/2024). (Natasha/Liputan6.com)
Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur pada Senin (12/2/2024). (Natasha/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi mengungkapkan bahwa total nasabah Mekaar telah mencapai 15,2 juta orang di seluruh Indonesia.

“(Total jumlah) nasabah Mekaar per hari ini sudah 15,2 juta di seluruh Indonesia, ibu-ibu,” ungkap Arief di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur pada Senin (12/2/2024).

Jumlah PNM Mekaar itu tersebar di 6.165 kecamatan, dan 435 Kabupaten dan Kota.

 

“Bahkan di Jabodetabek saja ada 1,5 juta nasabah (Mekaar) yang aktif,” kata Arief.

 

“Ini bukan jumlah yang sedikit. Kalo semua semangatnya sama, semua motivasinya sama, maka ini akan menjadi energi dan tenaga bersama,” lanjutnya.

PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera atau PNM Mekaar merupakan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku UMKM.

Diluncurkan pada tahun 2015, nasabah PNM Mekaar padadasarnya memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berusaha, namun terbatasnya akses pembiayaan modal kerja menyebabkan keterampilan berusaha mereka kurang termanfaatkan.

Curhatan Nasabah 

Arief membeberkan, dari 15,2 juta nasabah secara nasional, belum termasuk 37 juta nasabah UMI Hodling Ultra Mikro atau BRI Holding Group.

Ia mengungkapkan, pihaknya pun kerap mendengar testimoni pengakuan ibu-ibu nasabah PNM Mekaar, termasuk beberapa di wilayah pelosok.

Arief bercerita, ia pernah mendengar curhatan seorang ibu yang awalnya hanya bisa makan dua telur dalam seminggu bersama keluarga.

“Pak, kemarin saya dan keluarga makan pakai telur hanya seminggu dua kali. Itupun dua telur ditambahin air, tepung, diiris iris dan dibagi enam. Sekarang pak, setiap hari anak saya setiap makan minta telur, dan alhamdulillah bisa terpenuhi,” cerita Arief.

“Makanya di kelompok Mekaar ada pertemuan mingguan, supaya para ibu-ibu bisa saling membantu. Kalau antar kelompok semakin sering bertemu, semakin banyak bantuan yang bisa terbangun, dan semakin besar membesarkan usaha masing-masing,” imbuhnya.

Jokowi Apresiasi Produk PNM Mekaar Punya Daya Saing Tinggi

Jokowi Temui Ibu-Ibu Penerima Program Mekaar di Garut
Presiden Joko Widodo atau Jokowi ditemani Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menemui ibu-ibu penerima program Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar) di Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Wonogiri, Jawa Tengah. Di sana Jokowi bertemu dengan 5.000 nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM).

Dalam kegiatan yang berlangsung pada 1 Februari 2024 ini, presiden memuji produk dari nasabah Mekaar yang punya nilai jual tinggi.

 "Ada tas yang harganya Rp100 juta, ini Rp50 ribu. Artinya barang ini bisa bersaing apabila dibandingkan dengan tas yang sama dengan negara-negara lain, ngoten lho (begitu lho)," katanya.

Ia menilai desain dan garapannya dari produk nasabah Mekaar bagis, kemudian harganya juga bersaing. Para nasabah memanfaatkan sumber daya alam yang berada di daerah setempat, bahan mentahan itu dapat disulap menjadi berbagai produk yang ciamik.

Diketahui PNM telah melakukan berbagai pelatihan dengan total pada 2023 kemarin yakni 4.700.000 kali pelatihan. Tidak terkecuali pelatihan mengenai peningkatan kualitas produk dan kemasan.

"Saya titip yang tadi pinjaman Rp10 juta misalnya, 100 persen, Rp10 juta gunakan untuk modal usaha, gunakan untuk modal kerja. Kalau ada untung 2 juta, ada untung 1 juta, ditabung nanti mau beli TV, mau beli sepeda motor, mau beli mobil silakan. Tapi dari keuntungan, bukan dari modal pokok pinjaman," kata Jokowi mengingatkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya