Premi Asuransi Jiwa Tumbuh 8,24% per Januari 2024, Nilainya Rp 17,34 Triliun

aset industri asuransi komersil di Januari 2024 mencapai Rp 903,07 triliun atau naik 3,87 persen. Dari sisi kinerja asuransi komersil, pendapatan premi di Januari 2024 mencapai Rp 36,25 triliun, atau naik 18,63 persen yoy.

oleh Tira Santia diperbarui 05 Mar 2024, 10:15 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2024, 10:15 WIB
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono, dalam Konferensi Pers RDK Bulanan Februari 2024. (Tira/Liputan6.com)
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono, dalam Konferensi Pers RDK Bulanan Februari 2024. (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat premi asuransi jiwa tumbuh sebesar 8,24 persen yoy per Januari 2024 dengan nilai sebesar Rp17,34 triliun.

"Dan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh sebesar 18,91 triliun atau 30,09 persen yoy," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono, dalam Konferensi Pers RDK Bulanan Februari 2024, dikutip Selasa (5/3/2024).

Sementara, aset industri asuransi komersil di Januari 2024 mencapai Rp 903,07 triliun atau naik 3,87 persen. Dari sisi kinerja asuransi komersil, pendapatan premi di Januari 2024 mencapai Rp 36,25 triliun, atau naik 18,63 persen yoy.

Menurutnya, secara umum permodalan di industri asuransi tetap solid, dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan Risk Based Capital (RBC) yang di atas threshold masing-masing sebesar 447,68 persen dan 344,32 persen.

 

"Jauh di atas threshold sebesar 120 persen," imbuhnya.

 

Sedangkan untuk asuransi sosial, OJK mencatat total aset BPJS Kesehatan per Januari 2024 sebesar Rp 106,20 triliun atau menurun 7,19 persen dibandingkan posisi Januari 2023 sebesar Rp 114,43 triliun. Pada periode yang sama, total aset BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 738,05 triliun, atau tumbuh sebesar 13,08 persen yoy.

"Aset BPJS Ketenagakerjaan tersebut terdiri dari aset yang terkait dengan program asuransi sebesar Rp 108,74 triliun, meningkat 11, 92 persen dan aset yang terkait dengan program pensiun sebesar Rp 629,31 triliun, meningkat 13,28 persen," ujarnya.

Di sisi industri dana pensiun, aset dana pensiun sukarela per Januari 2024 tumbuh 6,75 persen yoy dengan nilai aset sebesar Rp370,28 triliun dari sebesar Rp 346,86 triliun pada Januari 2023.

Kemudian, OJK mencatat pada perusahaan penjaminan, nilai aset tumbuh 18,91 persen yoy dengan nilai mencapai Rp46,65 triliun pada Januari 2024 dari sebesar Rp 39,23 triliun pada Januari 2023.

Pandemi Covid Jadi Pelajaran Industri Asuransi Indonesia Masih Sangat Lemah

Indonesia Re gelar pelatihan mengenai asuransi dan reasuransi tingkat dasar (basic) kepada Entry Level Underwriter atau Claim Analyst. (Dok  Indonesia Re)
Indonesia Re gelar pelatihan mengenai asuransi dan reasuransi tingkat dasar (basic) kepada Entry Level Underwriter atau Claim Analyst. (Dok  Indonesia Re)

PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menggelar pelatihan mengenai asuransi dan reasuransi tingkat dasar (basic) kepada Entry Level Underwriter atau Claim Analyst, dan personel lainnya. Pelatihan ini diberikan kepada karyawan perusahaan asuransi jiwa yang menjadi mitra bisnis (ceding companies) Indonesia Re.

Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat memaparkan, pandemi COVID-19 memberikan pelajaran bahwa industri asuransi Indonesia sangat lemah dalam pengetahuan.

“COVID-19 membuka banyak sekali fakta-fakta tentang industri asuransi, terutama asuransi jiwa. Satu kesimpulan yang pasti adalah bahwa ternyata industri asuransi kita baik jiwa maupun kerugian di Indonesia ternyata fondasinya tidak kuat-kuat amat. Kita menderita loss yang sangat besar secara finansial karena Covid,” kata Delil dalam keterangan tertulis, Kamis (22/2/2024).

Industri asuransi baik life maupun nonlife selama ini hanya menggadang-gadang sisi bisnis dan komisi tapi melupakan esensi yang sebenarnya dari asuransi. Padahal, secara esensial industri asuransi adalah industri yang sangat noble (mulia) karena asuransi menjadi pihak yang mengambil alih risiko orang lain.

“Risiko ketidakpastian, yang dihindari oleh semua orang diambil alih oleh industri asuransi agar orang itu terbebas dari ketidakpastian. Fungsi ini sangatlah mulia, yang akan selalu ada selama dunia ini belum kiamat,” tegas Delil.

Karenanya, Delil berpesan agar para generasi muda atau Gen Z yang masih ragu saat memasuki industri asuransi bisa menemukan kesimpulan dalam program Inhouse Basic Life 2024. Sebab, industri asuransi adalah salah satu industri yang menawarkan tujuan yang bermakna dan dapat mengisi diri.

Berbagi Expertise dan Experience

Indonesia Re gelar pelatihan mengenai asuransi dan reasuransi tingkat dasar (basic) kepada Entry Level Underwriter atau Claim Analyst. (Dok  Indonesia Re)
Indonesia Re gelar pelatihan mengenai asuransi dan reasuransi tingkat dasar (basic) kepada Entry Level Underwriter atau Claim Analyst. (Dok Indonesia Re)

Selain memberikan dasar pengetahuan mengenai asuransi dan reasuransi, Inhouse Basic Life 2024 juga diharapkan dapat menjadi sarana diskusi sekaligus engagement event antara Indonesia Re dengan para mitra bisnis dari Perusahaan Asuransi Jiwa.

Selain itu, menjadi wadah bagi Indonesia Re dan ceding companies saling berbagi expertise dan experience terkait Industri Perasuransian Nasional.

Inhouse Training merupakan program rutin yang diselenggarakan Indonesia Re melalui Indonesia Re Institute sejak tahun 2000. Training ini adalah bentuk nyata komitmen Indonesia Re untuk menjadi Center of Knowledge terutama dalam aspek Learning & Research di Industri Perasuransian Nasional.

Sekaligus merupakan bentuk tanggung jawab Indonesia Re selaku Perusahaan Reasuransi Nasional (PRN) yang memfasilitasi dan mewadahi sharing expertise and experience kepada seluruh pelaku di Industri Perasuransian Nasional.

“Besar harapan kami bahwa kegiatan ini dapat menciptakan continuous learning culture di Industri Perasuransian Nasional, sehingga seluruh pelaku di Industri Perasuransian Nasional dapat berkontribusi untuk kemajuan dan pertumbuhan industri Perasuransian Nasional serta global sustainability,” kata Delil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya