Realisasi Investasi Kuartal I-2024 Capai Rp 401,5 Triliun, Luar Jawa Mendominasi

Dari realisasi investasi kuartal I-2024 yang mencapai Rp401,5 triliun berhasil menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 547.419 orang.

oleh Tira Santia diperbarui 29 Apr 2024, 12:15 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2024, 12:15 WIB
Menteri Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers paparan kinerja  investasi Kuartal I-2024, di Kantor Kementerian BKPM, Senin (29/4/2024). (Tira/Liputan6.com)
Menteri Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers paparan kinerja investasi Kuartal I-2024, di Kantor Kementerian BKPM, Senin (29/4/2024). (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi pada kuartal I-2024 mencapai Rp401,5 triliun atau telah mencapai 24,3 persen dari target realisasi investasi 2024 yang sebesar Rp 1.650 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, realisasi investasi pada kuartal I-2024 tersebut meningkat 22,1 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.

 

"Realisasi investasi kita diikuartal pertama sebesar Rp 401,5 triliun, tumbuh secara QnQ dibandingkan dengan Kuartal IV-2023 tumbuhnya sekitar 9,8 persen, dan dibandingkan dengan semester pertama 2023 yoy itu tumbuh 22,1 persen," kata Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers paparan kinerja investasi Kuartal I-2024, di Kantor Kementerian BKPM, Senin (29/4/2024).

 

Dari realisasi investasi kuartal I-2024 yang mencapai Rp401,5 triliun berhasil menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 547.419 orang.

Secara rinci, kontribusi penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I-2024 mencapai Rp204,4 triliun atau 50,9 persen, sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) realisasinya mencapai Rp197,1 triliun atau 49,1 persen.

"Alhamdulillah ini sebagai wujud kepercayaan global kepada Indonesia dibawah kepemimpinan bapak Presiden Jokowi. Bayangkan dunia dalam kondisi ekonomi tidak menentu tidak ada kepastian, tetapi Foreign Direct Investment kita masih terjaga. Ini terjadi karena kolaborasi kerjasama yang baik antara arahan Presiden, pak Menko, dan Kementerian-kementerian teknis," ujarnya.

Luar Jawa mendominasi

Secara sebaran wilayah, investasi di luar Pulau Jawa pada kuartal I-2024 masih mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp 201 triliun atau 50 persen dari total capaian realisasi investasi. Angka tersebut juga meningkat 16,2 dari periode yang sama tahun 2023.

Sementara itu, realisasi investasi di Pulau Jawa pada kuartal I-2024 mencapai sebesar 200,5 triliun atau 49,9 persen dari capaian realisasi investasi. Angka tersebut meningkat 28,5 dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

"Kita lihat di kuartal pertama ini cukup agresif, beberapa investasi yang masuk ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DKI ini cukup luar biasa sekali, karena memang pemerintah daerah berkolaborasi dengan kami bekerja dengan cepat," pungkasnya.

 

20 KEK Catat Investasi Rp 15,1 Triliun di Awal 2024

KEK Gresik JIIPE (Dok PT AKR Corporindo Tbk/AKRA)
KEK Gresik JIIPE (Dok PT AKR Corporindo Tbk/AKRA)

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menegaskan kondisi perekonomian Indonesia pada Triwulan I tahun 2024 masih tergolong stabil di tengah memanasnya kondisi geopolitik global.

“Inflasi di negara kita masih akan sangat terkendali, di 2024 ini kita mampu tumbuh di atas 5%. Kemungkinan resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan kemungkinan terjadinya resesi di berbagai negara lain, karena Pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk mengantisipasi berbagai dinamika geopolitik global,” ujar Susiwijono saat menyampaikan keynote speech pada acara Rapat Kerja Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (Rakernas KEK) Triwulan I Tahun 2024 Hari Pertama pada Selasa (23/04) di Hotel Borobudur, Jakarta.

 Menurut Sesmenko Susiwijono, semangat optimisme itu yang perlu disampaikan kepada seluruh investor di dunia bahwa berinvestasi di Indonesia, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi pilihan tepat mengingat Indonesia cukup kuat dari sisi ekonomi. 

Untuk meningkatkan daya saing KEK diperlukan pemantauan perkembangan pembangunan, realisasi investasi, dan efektifitas fasilitas masing-masing KEK melalui rapat kerja evaluasi secara berkala.

Pada Rakernas KEK Triwulan I Tahun 2024 ini, Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang mengungkapkan bahwa, Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK memantau dan mengevaluasi keberlangsungan KEK serta merekomendasikan langkah tindak lanjut hasil Evaluasi kepada Presiden sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan KEK.

“Kami juga mengevaluasi kontribusi KEK terhadap perekonomian daerah, meliputi pertumbuhan investasi; pertumbuhan tenaga kerja, dan pertumbuhan nilai tambah bruto atau produk domestik regional bruto,” ujar Plt. Sekjen Edwin.

20 KEK Catatkan Kinerja Positif

Dalam rapat kerja, disimpulkan bahwa 20 KEK telah mencatatkan realisasi investasi, penambahan jumlah pelaku usaha dan penyerapan tenaga kerja yang cukup positif.

Sepanjang triwulan I tahun 2024, 20 KEK telah mencatatkan capaian investasi sebesar Rp15,1 triliun, penyerapan tenaga kerja sebanyak 9.342 orang serta terdapat tambahan 19 pelaku usaha baru yang berinvestasi di KEK.

Secara kumulatif hingga triwulan I tahun 2024, 20 KEK telah mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp187,5 triliun dengan menyerap 126.506 orang tenaga kerja. 

Penopang Ekonomi

Utility center di KEK Gresik JIIPE (Dok PT AKR Corporindo Tbk/AKRA)
Utility center di KEK Gresik JIIPE (Dok PT AKR Corporindo Tbk/AKRA)

Dalam pengembangannya, KEK tetap mampu menopang perekonomian Indonesia, ditunjukkan dengan berbagai terobosan KEK seperti hilirisasi di berbagai bidang, mulai dari hilirisasi sumber daya alam di beberapa KEK manufaktur seperti di KEK Gresik dan KEK Sei Mangkei, hingga hilirisasi digital di KEK Nongsa, serta jasa lainnya seperti Kesehatan di KEK Sanur, Pendidikan di KEK Singhasari, dan MRO di KEK Batam Aero Technic. Selain itu, salah satu KEK pariwisata di Indonesia yaitu KEK Mandalika juga masih menjadi sorotan dunia dengan menjadi tuan rumah berbagai gelaran sport tourism event kelas dunia.

Lebih lanjut, pelaksanaan Rakernas KEK diharapkan dapat menjadi forum komunikasi bagi pemangku kepentingan KEK di seluruh Indonesia, meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan pelaku usaha untuk membahas perkembangan KEK secara menyeluruh mulai dari capaian investasi, serapan tenaga kerja, multiplier effect, perkembangan pembangunan kawasan, dan lainnya.

Pada rapat kerja juga dilakukan upaya kolaboratif antara Pemerintah dan pelaku usaha terkait tantangan strategis yang dihadapi di lapangan seperti tantangan dalam implementasi fasilitas fiskal dan non fiskal, penyediaan infrastruktur, pemenuhan kebutuhan SDM, serta pemenuhan energi yang reliable dan terjangkau.

“Dari catatan Rakernas hari pertama kemarin, selain capaian kinerja kita juga mencatat beberapa KEK yang masih membutuhkan dukungan dari Kementerian/Lembaga. Pada kesempatan ini, kita berharap dari 17 Kementerian/Lembaga bisa menyelesaikan semua permasalahan yang selama ini menjadi catatan dalam implementasi di lapangan,” ujar Sesmenko Susiwijono saat pidato pembukaan acara pada Rakernas KEK Triwulan I Tahun 2024 Hari Kedua pada Rabu (24/4).

 

Dukungan Iklim Usaha

Kementerian/Lembaga dan seluruh stakeholders perlu memberikan dukungan iklim usaha yang dapat menarik masuknya investasi ke dalam KEK, serta pengembangan KEK dapat berjalan dan mencapai target yang sudah direncanakan

“Kami berharap dengan kita duduk bersama Kementerian/Lembaga dalam Rakernas ini, dapat memberikan solusi dari permasalahan-permasalahan di KEK terkait, sehingga dapat memberikan optimalisasi dalam akselerasi tercapainya tujuan dalam pengembangan KEK di Indonesia,” pungkas Plt. Sekjen Edwin.

Turut dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK, Pimpinan Dewan Kawasan, Kepala Administrator KEK, Pimpinan 20 Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP), serta Perwakilan Kementerian/Lembaga. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya