Misi Besar Teleport: Layani 2 Juta Pengiriman Paket Setiap Hari di 2025

Teleport, penyedia layanan logistik terintegrasi, bertekad menyediakan pengiriman 'Next-Day' yang terjangkau bagi semua bisnis di Asia Tenggara.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Mei 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2024, 08:00 WIB
Teleport, penyedia layanan logistik yang terintegrasi, di Asia Tenggara merupakan sister company dari AirAsia
Teleport, penyedia layanan logistik yang terintegrasi, di Asia Tenggara merupakan sister company dari AirAsia (dok: Teleport)

Liputan6.com, Kuala Lumpur Teleport, penyedia layanan logistik terintegrasi, bertekad menyediakan pengiriman 'Next-Day' yang terjangkau bagi semua bisnis di Asia Tenggara.

Dalam proyeksi tahun 2025, Teleport berambisi melayani dua juta paket setiap hari, setara dengan perusahaan logistik global terkemuka lainnya.

"Kami bertekad mengubah cara pengiriman lintas batas di Asia Tenggara dengan layanan cepat, terjangkau, dan dapat diandalkan," kata CEO Teleport, Pete Chareonwongsak dalam media briefing di Kuala Lumpur, Selasa (14/5/2024).

Ambil Peluang Pasar E-Commerce

Misi besarnya ini bukan tanpa alasan. Pete melihat peluang pasar Asia Tenggara yang menjadi satu sentral pertumbuhan ekonomi dunia.

Hal ini dibuktikan dengan lonjakan volume e-commerce lintas negara menuju Asia Tenggara. Pasar e-commerce antara Tiongkok dan lima negara teratas di kawasan ini diperkirakan akan mengalami peningkatan nilai pengangkutan sebesar USD 3,8 miliar pada tahun 2025.

Volume e-commerce lintas batas melalui udara juga diprediksi tumbuh sekitar 20%-25% hingga 2027, mencerminkan pertumbuhan pasar yang berkelanjutan. Dengan meningkatnya permintaan ini, konsumen semakin menuntut pengiriman yang cepat dan terjangkau.

"Kendati tantangannya besar, kami yakin mampu memberikan kemudahan ini bagi semua orang, dengan mengelola jaringan kargo udara yang tepat dan memanfaatkan teknologi dan model operasi yang sesuai," tambah Pete.

 

Jokowi: Ekonomi Digital ASEAN Tumbuh USD 1 Triliun pada Tahun 2030

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kesiapan infrastruktur pendukung Presidensi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kesiapan infrastruktur pendukung Presidensi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 (dok: PUPR)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, ekonomi digital di ASEAN diperkirakan tumbuh hingga USD 1 triliun pada tahun 2030. Jokowi juga mendorong agar inovasi digital diperkuat untuk mendukung ekonomi kreatif dan UMKM.

"Ekonomi digital di ASEAN di tahun 2030 diperkirakan tumbuh hingga 1 triliun US Dollar. Dan adopsi inovasi digital perlu diperkuat untuk mendukung ekonomi kreatif dan UMKM," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (5/9/2023).

Dia menyampaikan, ekonomi ASEAN tetap tangguh di tengah melemahnya ekonomi dunia. Jokowi menyebut perekonomian ASEAN berhasil tumbuh melebihi pertumbuhan ekonomi global dan kawasan lainnya.

"Dengan populasi sebesar 680 juta jiwa, ASEAN juga merupakan pasar yang potensial dengan peluang investasi yang menjanjikan," ujar dia.

Kendati begitu, Jokowi menyayangkan kawasan ASEAN yang tidak imun dari berbagai tantangan global dan rivalitas geopolitik yang menajam. Khususnya, potensi konflik di Indo-Pasifik.

"Untuk itu, ASEAN Indo Pasifik Forum hadir untuk mengubah rivalitas di Indo Pasifik menjadi kerja sama yang bermanfaat serta membangun habit of coorporation yang win-win formula, tanpa satupun merasa dikucilkan," jelas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya