Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyinggung akses distribusi logistik dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah. Nantinya akan memanfaatkan jalur kereta api sebagai langkah yang lebih efisien.
Dia mengatakan, di kawasan industri tersebut akan dibangun dermaga kering atau dry port serta terintegrasi dengan akses logistik dengan kereta api. Dry port sendiri tengah dikaji oleh perusahaan pelabuhan asal Singapura, PSA Singapore. Sementara itu, akses kereta api ditangani oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
Advertisement
Baca Juga
"Yang kedua adalah dryport antara KEK Industropolis, PT KAI dan PSA Singapura sedang dalam pembicaraan, sehingga kalau sudah infrastrukturnya kereta terbangun, ini tidak mengganggu jalan tol," ungkap Airlangga dalam peresmina KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
Advertisement
Dia mengatakan biaya logistik menggunakan kereta jauh lebih murah dibandingkan dengan pengangkutan dengan truk. Satu rangkaian kereta bisa mengangkut setidaknya 30 kontainer dan memiliki akses sendiri.
"Sehingga transportasi bisa dengan kereta api dan itu akan murah dibandingkan dengan trucking. karena kalau satu kereta itu bisa 30 kontainer, sekaligus 30 gerbong. Kalau satu-satu dengan mobil ini juga menggangu trafic," kata dia.
Menko Airlangga berharap pembangunan akses ini bisa dikerjakan secepatnya sambil menunggu pengerjaan pelabuhan khusus KEK Industropolis Batang. Dia turut meminta akses pelabuhan nantinya bisa dikoneksikan dengan Pelabuhan Batu Ampar, di Batam.
"Jadi ini sedang dalam proses dan ini yang butuh percepatan sebelum nanti membangun pelabuhan dan diharapkan pelabuhan ini nanti terkoneksinya kalau boleh dengan Danareksa ini dengan Batu Ampar di Batam. Sehingga portcalling-nya dari sini ke Batu Ampar, dari Batu Ampar baru ke seluruh dunia. Ini yang sedang dalam perencanaan juga," bebernya.
KEK Indonesia Masih Kalah dari Negara Tetangga
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kerap jadi tujuan investasi di Asia Tenggara. Namun, Indonesia dinilai masih tertinggal dibandingkan dengan negara lainnya.
"Di kawasan ASEAN, KEK menjadi upaya untuk menarik investasi," ungkap Menko Airlangga dalam Peresmian KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
Dia menjelaskan beberapa KEK dengan luasannya di negara-negara lain. Diantaranya, Vietnam yang memiliki 4 KEK dengan luasan lahan 1,6 juta hektare. Kemudian, Malaysia memiliki 6 KEK dengan luas 2,15 juta ha.
Berikutnya, ada Thailand yang memiliki 10 KEK dengan luas total 622 ribu ha. Serta Filipina, sebagai negara kepulauan memiliki 419 KEK dengan luas 20 ribu ha.
Kendati begitu, Menko Airlangga menyoroti kalau jumlah luasan KEK di Indonesia masih tertinggal. Hal ini disampaikan di hadapan Presiden Prabowo Subianto.
"Indonesia yang paling kecil, Pak. Kita baru punya 24 KEK luasannya baru 21 ribu (hektare) Pak Presiden," tuturnya.
Airlangga menguraikan, KEK paling banyak bergerak di sektor industri manufaktur dengan 12 KEK, sektor pariwisata 8 KEK, industri digital 3 KEK. Lalu, ada sektor jasa lainnya 1 KEK.
"Investasi seluruh KEK itu Rp 263,4 triliun sudah masuk dan tenaga kerjanya 160.874," urai Menko Airlangga.
Advertisement
Prabowo Resmikan KEK Industropolis Batang
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah resmi mengubah status Kawasan Industri Terpadu Batang menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, di Jawa Tengah. Ini jadi buah kerja sama antar kementerian dan lembaga negara.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini kamis 20 Maret 2025, saya Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang, Jawa Tengah," ungkap Prabowo di KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
Dia mengapresikasi kerja sama yang dilakukan oleh Kementerian dan lembaga dalam pemerintahan. Termasuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Perhubungan, hingha Kementerian Pariwisata.
"Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya dan penghargaan kepada semua kementerian dan lembaga terkait yang telah bekerja keras sehingga hari ini kita bisa bersama-sama meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang," tuturnya.
Dia turut berterima kasih kepada Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, pembangunan KEK Batang saat ini dimulai pada era Jokowi, bahkan peresmiannya pun dilakukan pada Juli 2024 lalu.
"Kawasan ini tentunya adalah hasil kerja keras dari banyak pihak," ujar Prabowo.
"Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan penghargaan kepada pendahulu saya Presiden ke-7 Indonesia Bapak Joko Widodo," sambungnya.
