Liputan6.com, Jakarta Bisnis coffee shop dalam satu dekade terakhir memang menjadi pilihan para pelaku bisnis. Bagaimana tidak, kenaikan minat dan permintaan masyarakat akan kebutuhan kopi meningkat sangat cepat menjadikan industri ini mendapatkan laba yang cukup stabil dan panjang.
Namun, dinamika bisnis kuliner pun mengalami perubahan yang cukup signifikan Minat pasar akan ragam produk diluar minuman kopi pun sama tinggi nya. Oleh karena itu,Teman Nongkrong Bisnis coffee shop yang mengusung One Stop Service ini memberikan paket lengkap kepada pelaku bisnis coffee shop khususnya.
Baca Juga
Namun, seberapa besar investasi yang diperlukan dan apa saja yang dibutuhkan untuk bergabung dengan jaringan kemitraan Teman Nongkrong? Berikut adalah beberapa syarat dan rincian biaya yang perlu dipertimbangkan.
Advertisement
Cara Bergabung
Untuk bergabung dengan Teman Nongkrong, Anda perlu mengikuti beberapa tahapan yang telah disiapkan. Pertama, hubungi tim pengembangan bisnis mereka untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang program kemitraan. Kemudian, Anda akan diundang untuk menghadiri sesi orientasi dan presentasi yang akan memberikan gambaran lengkap tentang sistem kemitraan yang ditawarkan.
Sistem Kemitraan
Teman Nongkrong menawarkan sistem kemitraan yang komprehensif dan terstruktur. Ini termasuk bantuan dalam perencanaan dan desain toko, pelatihan untuk manajemen operasional, pemasaran, dan pengelolaan stok. Selain itu, Anda akan mendapatkan dukungan terus-menerus dari tim pengembangan bisnis mereka untuk memastikan kesuksesan bisnis Anda.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Tahapan Kerja Sama dan Syarat Mitra
Setelah bergabung dengan Teman Nongkrong, Anda akan masuk ke dalam serangkaian tahapan kerja sama yang meliputi pelatihan awal, pembukaan toko, dan dukungan operasional yang berkelanjutan. Syarat mitra meliputi komitmen untuk menjaga standar kualitas, kepatuhan terhadap peraturan dan prosedur yang ditetapkan, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar.
Detail Harga dan Investasi
Investasi awal untuk bergabung dengan Teman Nongkrong adalah sebesar Rp 200 jutaan. Biaya ini mencakup berbagai aspek, termasuk hak waralaba, peralatan dan perlengkapan operasional, pelatihan awal, serta biaya pengelolaan awal. Selain itu, ada juga biaya operasional harian yang perlu dipertimbangkan, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan diluar biaya sewa tempat usaha.
Â
Advertisement
Mengenal Arabika, Jenis Kopi yang Sudah Berusia 600.000 Tahun
Para peneliti menemukan bahwa kopi Arabika, kopi yang menjadi minuman wajib untuk mengawali hari, ternyata sudah berusia 600,000 tahun. Menakjubkan bukan?
Menggunakan gen-gen dari tanaman kopi di seluruh dunia, para peneliti membuat silsilah keluarga untuk jenis kopi paling populer di dunia, yang dikenal ilmuwan sebagai Coffea arabica dan oleh para pecinta kopi sebagai "Arabika".
Para peneliti mempelajari lebih lanjut tentang tanaman-tanaman ini untuk melindungi mereka lebih baik dari hama dan perubahan iklim, mereka menemukan bahwa kopi jenis ini muncul sekitar 600.000 tahun yang lalu melalui persilangan alami dari dua spesies kopi lainnya.
"Dengan kata lain, sebelum ada campur tangan dari manusia," kata Victor Albert, seorang biolog di University at Buffalo, New York, yang menjadi salah satu pimpinan studi ini, sebagaimana yang dilansir dari Associated Press, Senin (22/4/2024).
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang evolusi kopi arabika dan dapat membantu masyarakat dalam upaya konservasi dan perlindungan tanaman kopi di masa depan.
Tanaman kopi liar ini berasal dari Ethiopia, tetapi diyakini pertama kali dipanggang dan diseduh di Yaman mulai tahun 1.400-an.
Pada tahun 1.600-an, seorang biksu India, Baba Budan dikisahkan telah menyelundupkan tujuh biji kopi mentah kembali ke tanah airnya dari Yaman, membentuk dasar bagi dominasi global kopi saat itu.
Memiliki Rasa yang Lembut dan Manis
Kopi arabika, yang disukai karena rasanya yang halus dan relatif manis, kini menyumbang 60-70% dari pasar kopi global dan diseduh oleh merek-merek seperti Starbucks, Tim Horton's, dan Dunkin'. Sementara itu, sisanya adalah robusta, kopi yang lebih kuat dan pahit yang berasal dari salah satu induk arabika, Coffea canephora.
Untuk menyusun kembali sejarah kopi arabika, para peneliti mempelajari genom (kromosom) dari C. canephora, induk lain yang disebut Coffea eugenioides, dan lebih dari 30 tanaman arabika yang berbeda, termasuk sampel dari abad ke-18 yang disumbangkan oleh Natural History Museum di London dan digunakan oleh ahli alam Swedia, Carl Linnaeus untuk memberi nama pada tanaman tersebut.
Populasi tanaman arabika fluktuatif selama ribuan tahun sebelum manusia mulai membudidayakannya dan berkembang pesat selama periode hangat dan basah dan kurang selama periode kering.
Â
Advertisement
Rentan Terhadap Penyakit
Masa-masa sulit karena periode kekeringan ini yang menciptakan apa yang disebut sebagai "bottleneck populasi", di mana hanya sedikit tanaman yang genetikanya mirip yang mampu bertahan.
Saat ini, hal tersebut membuat tanaman kopi arabika lebih rentan terhadap penyakit seperti karat daun kopi, yang menyebabkan kerugian triliunan rupiah setiap tahunnya.
Para peneliti mengeksplorasi susunan salah satu varietas arabika yang tahan terhadap karat daun kopi, menyoroti bagian kode genetiknya yang dapat membantu melindungi tanaman tersebut.
Studi ini mengklarifikasi bagaimana arabika muncul dan menyoroti petunjuk yang dapat membantu menjaga tanaman tersebut, kata Fabian Echeverria, penasihat Pusat Penelitian dan Pendidikan Kopi di Texas A&M University yang tidak terlibat dalam penelitian ini.