Sri Mulyani: Masa Transisi Pemerintahan Indonesia Unik, APBN Mendatang Disiapkan Pemerintah saat Ini

Presiden terpilih telah menyebut tentang keberlanjutan dengan perbaikan. Dan itulah yang sedang disiapkan Menkeu Sri Mulyani dalam masa transisi ini.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Mei 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2024, 18:30 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati  dalam konferensi pers: PDB Kuartal III 2023 serta Stimulus Fiskal , Senin (6/11/2023). Tasha/Liputan6.com)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers: PDB Kuartal III 2023 serta Stimulus Fiskal , Senin (6/11/2023). Tasha/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara dalam dalam acara Fitch on Indonesia : Post Election Political and Economic Paths. Di acara ini, Menkeu mengungkapkan bahwa APBN di tahun transisi ini akan tetap fokus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan.

Langkah yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan melakukan pembelanjaan APBN 2024 yang diarahkan pada peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.

"Untuk APBN 2024, kami akan terus fokus pada belanja hal-hal yang penting, tak hanya untuk saat ini tapi demi masa depan Indonesia. Belanja pendidikan masih menjadi yang terbesar mencapai 20% APBN kita," kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Rabu (15/5/2024).

"Ini digunakan untuk infrastruktur pendidikan, software, peningkatan kualitas sekolah, guru, dan pemberian beasiswa khususnya untuk masyarakat tidak mampu," ungkap dia.

Perlindungan sosial juga menjadi salah satu belanja terpenting dalam APBN, khususnya dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat berpendapatan rendah dari dampak El Nino. Selain itu, pemerintah saat ini juga berupaya meningkatkan fasilitas kesehatan, terutama faskes primer di daerah untuk penanganan stunting sejak dini.

Menkeu menjelaskan, bidang lain yang terus didorong untuk menguatkan ekonomi Indonesia adalah hilirisasi berbagai mineral strategis.

"Indonesia memiliki posisi dan timing yang tepat, entah itu terkait nikel maupun tembaga yang akan dibutuhkan di era teknologi digital dan kecerdasan buatan. Itulah mengapa hilirisasi memberikan kesempatan untuk menciptakan nilai tambah bagi Indonesia," ucap sang Bendahara Negara.

 

Masa Transisi

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa perekonomian negara-negara maju mulai mengalami tekanan, termasuk Jepang dan Inggris yang sudah masuk jurang resesi.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa perekonomian negara-negara maju mulai mengalami tekanan, termasuk Jepang dan Inggris yang sudah masuk jurang resesi.

Sri Mulyani mengatakan, pembangunan sektor-sektor tersebut akan terus dijalankan di masa transisi pemerintahan karena presiden terpilih menyebutkan bahwa salah satu visi dan misinya adalah keberlanjutan.  

"Jadi, inilah berbagai bidang yang akan terus menjadi fokus pemerintah pasca pemilu. Presiden terpilih telah menyebut tentang keberlanjutan dengan perbaikan. Dan itulah yang sedang kami lakukan dalam masa transisi ini," tambahnya.

Ia berujar, masa transisi di Indonesia sangat unik karena APBN untuk pemerintahan mendatang disiapkan oleh pemerintah saat ini. Sehingga, hal tersebut memerlukan kerja sama antara dua pemerintahan tersebut.

Menurutnya, Indonesia telah terbukti mampu melewati berbagai masa transisi di era-era pemilu sebelumnya.

"Dengan begitu, kita akan terus memastikan bahwa arah kebijakan yang sangat fundamental bagi Indonesia, yaitu investasi di bidang SDM, hilirisasi untuk menciptakan nilai tambah, investasi infrastruktur untuk efisiensi dan produktivitas, serta pembangunan institusi yang tepercaya, akan terus menjadi tema utama dari arah kebijakan pemerintah," 

Infografis 20 Negara Ekonomi Terbesar Dunia 2023 Versi IMF. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 20 Negara Ekonomi Terbesar Dunia 2023 Versi IMF. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya