Starlink Meluncur di Indonesia, Menteri Trenggono Minta Ini ke Elon Musk

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bertemu pendiri Starlink, Elon Musk, pada acara ujicoba layanan internet berbasis satelit LEO di Puskemas Pembantu Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024) sore kemarin.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Mei 2024, 16:14 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2024, 16:14 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bertemu pendiri Starlink, Elon Musk
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bertemu pendiri Starlink, Elon Musk, pada acara ujicoba layanan internet berbasis satelit LEO di Puskemas Pembantu Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024) sore. (Dok. KKP)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bertemu pendiri Starlink, Elon Musk, pada acara ujicoba layanan internet berbasis satelit LEO di Puskemas Pembantu Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024) sore kemarin.

Dalam acara tersebut, tampak Trenggono beberapa kali berbincang dengan Elon Musk yang datang mengenakan batik. Disinyalir keduanya membicarakan akses internet untuk nelayan. Hal itu terlihat dari unggahan akun instagram Trenggono yang mengungkapkan harapannya akan akses internet terjangkau bagi nelayan.

"Harapan saya, Starlink bisa juga dimanfaatkan nelayan Indonesia dengan harga terjangkau," tulis akun @swtrenggono yang merupakan akun pribadi Trenggon, dikutip Senin (20/5/2024).

Sementara itu, Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto saat dikonfirmasi mengakui memang ada kebutuhan layanan teknologi komunikasi untuk memudahkan nelayan saat melaut maupun yang tinggal di remote area.

Internet berbasis satelit menurutnya punya keunggulan yang kalau digunakan oleh nelayan dapat mendukung aktivitas mereka di laut. Hal ini karena Starlink menggunakan teknologi satelit low earth orbit (LEO), yang layanan internetnya lebih stabil. Dengan begitu, nelayan tetap bisa mendapat akses internet meski tinggal di remote area atau saat berada di lautan.

Namun harga layanan Starlink untuk sektor maritim cenderung tinggi. Dikutip dari situs Starlink, Internet berkecepatan tinggi di perairan dibanderol mulai Rp4.345.000/bln dengan biaya perangkat keras sebesar Rp43.721.590.

"Kalau bisa dipangkas dengan harga layanan 50% dan free perangkat akan menolong nelayan kan. Ini sepertinya yang diperjuangkan pak menteri dengan lobi-lobinya saat bertemu Elon Musk tadi," ujar Doni.

Ditambahkannya, selain itu, akses internet berbasis satelit juga dibutuhkan dalam implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota. KKP memiliki aplikasi E-PIT yang dapat dielaborasi dengan layanan internet Starlink.

Dengan internet yang stabil dan berkecepatan tinggi, kinerja sistem monitoring pun menjadi lebih optimal dalam mendeteksi pergerakan kapal-kapal perikanan. Berdasarkan data kapal perikanan tahun 2022 yang tercatat dalam sistem Satudata KKP, terdapat lebih dari 900 ribu kapal perikanan bermotor, dengan rincian 772 ribu di antaranya berukuran di bawah 5 GT.

Mengenai potensi kerja sama layanan Starlink, Doni belum bisa memastikan. Namun KKP berencana menggunakan Roket Falcon 9 milik SpaceX sebagai wahana peluncur satelit Cakra-1 beberapa bulan mendatang

"Satelit Nano Cakra-1 nanti pakai SpaceX untuk wahana peluncurnya," tutupnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ide Brilian Elon Musk soal Energi Alternatif Hemat di Kantong, Indonesia Bisa Terapkan

Elon Musk Tanda Tangani Mou Peluncuran Starlink
Uji coba pertama dilakukan dengan melakukan hubungan langsung menggunakan layanan koneksi internet Starlink dengan Puskesmas Pembantu Bumbungan, Klungkung, Bali. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Sebelumnya, Pendiri SpaceX Elon Musk mengusulkan kombinasi antara pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan baterai sebagai sumber energi alternatif hemat kantong.

Elon Musk menilai keberadaan cahaya matahari yang melimpah kerap diabaikan. Padahal itu bisa menjadi sumber energi yang lebih murah dan ramah lingkungan dibanding fosil.

"Besarnya tenaga surya yang tersedia seringkali tidak dipahami dengan baik. Tapi perhitungannya sangat jelas. Jadi saya sangat merekomendasikan kombinasi tenaga surya dan baterai, atau konsol angin dan tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan energi dunia," ujarnya saat menjadi pembicara di World Water Forum ke-10 Bali, Senin (20/5/2024).

Lebih lanjut, Elon juga menjelaskan bahwa ongkos pengadaan PLTS sebagai sumber listrik tenaga surya sudah jauh berkurang dalam beberapa tahun terakhir.

"Jika Anda melihat ongkos pengadaan tenaga surya 5, 10 atau 20 tahun lalu tampaknya biayanya mahal. Namun biaya tenaga surya saat ini luar biasa murah," ungkap dia.

Senada, ongkos pengadaan baterai untuk menyimpan energi juga anjlok secara dramatis. Menurut dia, biaya penyimpanan baterai untuk aliran listrik jatuh Gara-Gara faktor pada 5-10 tahun lalu.

"Sehingga banyak studi telah diselesaikan, selesai di masa lalu ketika baterai masih sangat-sangat mahal, dan tenaga surya pun mahal," kata Elon Musk.

"Saya ingin mendorong semua orang untuk melihat lagi pada harga solar dan baterai. Menurut saya Anda akan merasa terkejut," pungkas Pendiri Tesla tersebut.

 


Jokowi Perkenalkan Prabowo sebagai Penggantinya di World Water Forum ke-10

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kata sambutan pada acara pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali, Senin, 20 Mei 2024. (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kata sambutan pada acara pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali, Senin, 20 Mei 2024. (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kata sambutan pada acara pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Center (BICC), Senin (20/5/2024). 

Pada kesempatan itu, Jokowi turut memperkenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI terpilih untuk menggantikan dirinya pada Oktober 2024 mendatang kepada publik international. 

"In relation to continuity, in Oktober my term of President will come to an end. And, on this good occasion, allow me to introduce the Presiden-elect of Indonesia, Mr Prabowo Subianto," ujar Jokowi. 

"he is come in serving as the Minister of Defence, who is continue Indonesia's commitment to contribute to world water management. Terima kasih pak Prabowo," ungkap dia. 

Terkait kegiatan World Water Forum ke-10, Presiden Jokowi juga menyambut seluruh tamu undangan atas kehadirannya di Pulau Bali. Ia menekankan, agenda ini penting untuk meneguhkan komitmen bersama dan merumuskan aksi nyata pengelolaan air yang inklusif dan berkelanjutan

"Bisa kita bayangkan, dari 72 persen permukaan bumi yang tertutup air, hanya 1 persen yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum dan keperluan sanitasi," kata Presiden Joko Widodo.

"Bahkan di tahun 2050, 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi paling rentan mengalami kekeringan. Tanpa air, tidak ada makanan, tidak ada pertanian, tidak ada kehidupan. No water, no life, no growth," tuturnya.


Jokowi Pimpin Pertemuan Tingkat Tinggi World Water Forum ke-10 Hari Ini 20 Mei 2024

Presiden Jokowi dalam pembukaan World Water Forum ke-10 di Mangapura Hall Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). (Tangkapan layar YouTube Setpres RI)
Presiden Jokowi dalam pembukaan World Water Forum ke-10 di Mangapura Hall Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). (Tangkapan layar YouTube Setpres RI)

Rangkaian hari ketiga forum air terbesar sedunia World Water Forum ke-10, Senin (20/5/2024) akan dibuka dengan pertemuan tingkat kepala negara di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua.

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo terlebih dahulu melakukan penyambutan para kepala negara yang hadir sekitar pukul 08.30 WITA, untuk kemudian bersama-sama mengikuti Opening Ceremony di Mangapura Hall BICC pukul 08.55 WITA. Demikian mengutip dari keterangan resmi, Senin (20/5/2024).

Selanjutnya bertempat di Nusantara Hall BICC pada pukul 09.45 WITA, Jokowi memulai pertemuan terkait persoalan air dan sanitasi global.

Tercatat para pemimpin dunia yang akan hadir di High Level Meeting (HLM) tersebut di antaranya adalah Perdana Menteri (PM) Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri langka Ranil Wickremesinghe, Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere, Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Haji  Fadillah Bin Haji Yusof, dan Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso.

Pertemuan juga akan diikuti oleh Presiden World Water Council (WWC) Loïc Fauchon, Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dennis Francis, mantan Presiden Hungaria Janos Ader, utusan khusus Prancis Barbara Pompili, dan utusan khusus Belanda Meike van Ginneken.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya