Anak Usaha Kimia Farma Perluas Distribusi Alat Kesehatan

PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) perluas kerja sama untuk mendistribusikan alat kesehatan inovatif, Non-Invasive Vascular Analyzer (NIVA).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Jun 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2024, 11:00 WIB
PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) perluas kerja sama untuk mendistribusikan alat kesehatan inovatif, Non-Invasive Vascular Analyzer (NIVA).
PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) perluas kerja sama untuk mendistribusikan alat kesehatan inovatif, Non-Invasive Vascular Analyzer (NIVA). (dok: humas)

 

Liputan6.com, Jakarta PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD), anak perusahaan dari PT Kimia Farma Tbk (KAEF), telah menjalin kerja sama strategis dengan PT Selaras Medika Digital Indonesia (SMDI) untuk mendistribusikan alat kesehatan inovatif, Non-Invasive Vascular Analyzer (NIVA).

Penandatanganan perjanjian ini dilakukan pada 6 Juni 2024 di kantor pusat KFTD, Jakarta Pusat, dengan dihadiri oleh berbagai pihak termasuk manajemen kedua perusahaan, industri kesehatan, akademisi, dan perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).

NIVA merupakan perangkat non-invasif yang dikembangkan oleh Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI-ITB).

Alat ini dirancang untuk mendeteksi dan mencegah risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Dengan kemampuannya mengukur 15 parameter kesehatan kardiovaskular seperti kekakuan arteri, tekanan darah sentral, dan fungsi endotel, NIVA diharapkan dapat menjadi solusi dalam mendukung program kesehatan pemerintah terkait deteksi dini penyakit kardiovaskular.

Implementasi dan Distribusi NIVA

Dalam kerjasama ini, Kimia Farma Trading & Distribution bertindak sebagai distributor resmi NIVA, yang akan memastikan produk tersebut dapat diakses oleh berbagai fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.

"Merupakan suatu kehormatan bagi KFTD dapat berkolaborasi dengan SMDI, perusahaan yang memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan produk inovatif hasil karya akademisi di Indonesia. Melalui jaringan 48 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, KFTD berupaya untuk meningkatkan pemerataan akses alat kesehatan, termasuk produk NIVA," kata Direktur Utama KFTD, Djagad Prakasa Dwialam, Jumat (7/6/2024).

Dengan 48 cabang yang tersebar di 38 provinsi dan 511 kabupaten/kota, KFTD berkomitmen untuk menjangkau rumah sakit, puskesmas, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya baik milik pemerintah maupun swasta. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pemerataan akses alat kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.

Kolaborasi dan Inovasi

Sinergi Garda Medika dengan Kimia Farma
Pengunjung berkonsultasi dengan apoteker di sela sinergi Garda Medika dan Kimia Farma Diagnostika dan Kimia Farma Apotek di Kimia Farma Apotek, Jakarta. (Liputan6.com)

 

Richard Ong, Direktur Utama SCNP, menyatakan bahwa pihaknya bangga dapat bekerja sama dengan ITB dalam menciptakan produk kesehatan bernilai tinggi yang kemudian didistribusikan melalui kolaborasi dengan KFTD.

Richard menambahkan bahwa kolaborasi ini menunjukkan komitmen SCNP untuk terus berinovasi dan menyediakan solusi kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia.

Yani Motik, Direktur Utama SMDI, menyebutkan bahwa NIVA akan menjadi game-changer dalam upaya menurunkan angka kematian akibat penyakit kardiovaskular di Indonesia. Ia menekankan pentingnya deteksi dini untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

SMDI juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan dukungan teknis terbaik kepada tenaga medis untuk mengoptimalkan penggunaan NIVA.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya