Menko Luhut Bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Bahas Apa Saja?

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan turut mendorong produsen tenaga surya dan supply chain China untuk mendirikan pabrik di Indonesia.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Jun 2024, 14:44 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2024, 14:44 WIB
Menko Luhut Bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Bahas Apa Saja?
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan melaksanakan pertemuan bilateral bersama Menteri Luar Negeri Tiongkok H.E. Wang Yi, di kawasan Geopark ChangBai Shan, Kamis, 13 Juni 2024. (Foto:Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan melaksanakan pertemuan bilateral bersama  Menteri Luar Negeri China H.E. Wang Yi, di kawasan Geopark ChangBai Shan, Kamis, 13 Juni 2024.

Pertemuan ini membicarakan beberapa hal terkait usulan tiga arah kerja sama yang disepakati pada pertemuan HDCM ke-4 di Labuan Bajo Indonesia beberapa bulan lalu.

"Saya menekankan dua langkah penting yaitu: pertama, pembentukan task force untuk mendorong kerja sama ketahanan pangan dan kesehatan. Kedua, tiga bidang kerja sama pembangunan hijau, pembangunan digital, dan kesejahteraan rakyat diarahkan untuk implementasi berbagai MoU G2G yang telah ditandatangani pada 2023 lalu, untuk bidang kerja sama ekonomi digital, transisi energi dan hilirisasi,” ujar Menko Luhut seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (14/6/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Menko Luhut juga menyampaikan agar perusahaan-perusahaan Tiongkok yang telah bekerjasama dengan Indonesia dalam investasi energi hijau, turut mengundang suppliernya untuk berinvestasi di tanah air. Khususnya industri baterai berbasis nikel untuk menggunakan produksi nikel di Indonesia.

Terkait besarnya potensi tenaga surya yang Indonesia miliki yakni sebesar 3000GW, serta permintaan signifikan dari negara tetangga seperti Singapura sebesar 11GW hingga 2035, Menko Luhut juga mendorong produsen tenaga surya dan supply chain China untuk mendirikan pabrik di Indonesia.

"Perihal peningkatan kualitas udara, kami juga meminta dukungan “technical assistance untuk penurunan polusi dari PLTU di Indonesia. Saya juga mengundang pemerintah Tiongkok untuk berpartisipasi dalam Indonesia International Sustainability Forum yang sekiranya akan digelar pada 5-6 September 2024 mendatang," ujarnya.

Pada 2025, kedua negara akan merayakan 75 tahun hubungan diplomatik bersama. Menko Luhut berharap hubungan bilateral kedua negara ini tetap saling mendukung dan mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya bersama-sama.

"Seperti dua batang bambu yang tumbuh berdampingan kemudian menjulang mencapai langit. Sehingga model kemitraan strategis komprehensif yang kami jalin bersama selama ini, menjadi model percontohan rasa senasib sepenanggungan untuk mewujudkan masa depan bersama-sama bagi negara berkembang lainnya," ujar dia.

Menko Luhut Tawari China Durian Medan hingga Investasi Baterai Listrik

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan  menghadiri Marine Spatial Planning and Expo Service 2023, di Pullman Central Park, Jakarta, Selasa (19/9/2023). Menko Luhut angkat bicara soal Rempang. (Tira/Liputan6.com)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menghadiri Marine Spatial Planning and Expo Service 2023, di Pullman Central Park, Jakarta, Selasa (19/9/2023). Menko Luhut angkat bicara soal Rempang. (Tira/Liputan6.com)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan bertemu dengan Chairman of National Development and Reform Comission (NDRC) Zheng Shanjie di Beijing, China pada Rabu (12/6/2024).

Menko Luhut menyampaikan Indonesia telah berkomitmen tinggi untuk mewujudkan transisi energi dan membangun industri energi terbarukan. Dengan begitu, Menko Luhut berharap agar NDRC mendukung proyek baterai di kawasan industri Buli.

“Saya harap NDRC dapat mendukung kerja sama antara CBL (joint venture CATL, Brunp, dan Lygend) dan IBC (Indonesia Battery Corporation) untuk produksi proyek battery materials dan proyek battery recycling di kawasan industri Buli, Maluku Utara,” tuturnya, Rabu (12/6/2024).

Selain terkait kawasan industri Buli, Menko Luhut juga menyinggung kawasan industri Kaltara. Kawasan ini akan menjadi game changer dan model kerja sama negara berkembang.

Pemerintah Indonesia telah menyesuaikan peraturan untuk memastikan keamanan jaminan bahan baku untuk proyek petrokimia.

“Saya berharap Pak Zheng dapat mendukung implementasi kawasan industri Kaltara ini. Selain itu, kami terus mendukung investor Tiongkok yang akan membangun pabrik kaca (PV Glass) di Indonesia termasuk Kaltara,” imbuhnya.

 

 

Ekspor Durian ke China

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, terus melanjutkan upaya penanganan masalah polusi udara di wilayah Jabodetabek sebagaimana yang diinisiasi oleh Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di Istana beberapa waktu lalu.

Kerja sama lainnya adalah ekspor Durian Indonesia ke Tiongkok. Tim NDRC telah berkunjung ke Sumatera Utara dan Sulawesi Tengah yang memiliki potensi besar.

Setelah ini, Menko Luhut akan ada pertemuan dengan General Administrastion of Customs China (GACC) untuk mendorong Impor Protokol Durian.

Menko Luhut pun juga mengutarakan, bahwa di sela-sela World Water Forum ke -10 pada 20 Mei 2024 lalu di Bali, telah ditandatangani LoI Global Blended Finance Alliance (GBFA) yang dapat mendukung kerja sama blended finance Indonesia-Tiongkok di berbagai bidang.

Shanghai dan Hongkong dapat menjadi pusat blended finance di Tiongkok dan berkolaborasi dengan organisasi internasional yang mendukung kerja sama South-South Cooperation. China Development Bank adalah mitra dari Tri Hita Karana yang berperan penting dalam mempelopori blended finance. (NHR)

 

Durian Medan Jenis Apa?

Kawasan Kota Tua Medan Digadang-gadang Jadi Kitchen of Asia
Ucok Durian. (dok. Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Durian Medan terkenal dengan berbagai jenis yang memiliki cita rasa khas dan keunggulan masing-masing. Berikut adalah beberapa jenis Durian Medan yang populer:

1. Durian Sitokong

Durian Sitokong dikenal karena daging buahnya yang tebal, berwarna kuning keemasan, dan rasanya yang manis dengan sedikit pahit yang khas. Teksturnya lembut dan creamy, membuatnya menjadi favorit di kalangan pecinta durian.

2. Durian Tembaga

Durian Tembaga memiliki daging buah yang berwarna kuning tembaga, yang menjadi asal namanya. Rasanya manis dan legit, dengan aroma yang kuat dan khas. Durian ini juga terkenal karena bijinya yang kecil, sehingga daging buahnya lebih banyak.

3. Durian Kacang

Durian Kacang memiliki daging buah yang tebal dan kering, dengan rasa yang manis dan gurih. Teksturnya lebih padat dibandingkan dengan jenis durian lainnya, dan aroma yang dihasilkan tidak terlalu kuat.

4. Durian Matahari

Durian Matahari memiliki daging buah yang lembut dan berwarna kuning cerah, seperti matahari. Rasanya manis dengan sedikit rasa pahit yang menyegarkan, serta aroma yang harum dan khas.

5. Durian Motong

Durian Montong adalah salah satu varietas durian yang populer tidak hanya di Medan tetapi juga di seluruh Indonesia. Durian ini memiliki daging buah yang tebal, lembut, dan manis. Bijinya juga relatif kecil, sehingga bagian yang bisa dimakan lebih banyak.

Musang King dikenal sebagai “Raja segala raja” dan dianggap sebagai jenis durian yang lebih premium dibandingkan dengan durian jenis lainnya.

Keunikan buah ini terletak pada cita rasanya yang manis dengan sedikit rasa pahit, daging yang tebal, lembut, dan berwarna kuning keemasan.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya