Bisnis Asuransi Diyakini Tetap Prospektif di Tengah Situasi Ekonomi yang Tidak Pasti

Kendati situasi perekonomian global dan di dalam negeri masih diliputi ketidakpastian, kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan tetap ada.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 19 Jul 2024, 22:22 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2024, 22:11 WIB
Ilustrasi asuransi
Ilustrasi asuransi

Liputan6.com, Jakarta Bisnis asuransi jiwa dan kesehatan diyakini tetap memiliki prospek positif di tengah situasi perekonomian global dan nasional yang masih dibayang-bayangi ketidakpastian. Pelaku usaha perlu jeli memanfaatkan peluang untuk menjaga bisnis tetap bertumbuh.

Direktur Bisnis Individu IFG Life Fabiola Noralita mengatakan bahwa sejak terjadinya pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan semakin membaik.

Hal ini pula yang turut berimbas pada kesadaran orang terhadap pentingnya produk asuransi kesehatan untuk memproteksi kebutuhan medis mereka.

Oleh karena itu, lanjutnya, kendati situasi perekonomian global dan di dalam negeri masih diliputi ketidakpastian, kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan tetap ada.

Sebagaimana diketahui, sejumlah situasi masih membayangi perekonomian global dan dalam negeri seperti pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kenaikan harga komoditas dunia, eskalasi geopolitik global yang masih belum mencapai titik terang, tingginya yield US Treasury – yang mengakibatkan aliran modal ke negara berkembang relatif terbatas, lesunya perekonomian Tiongkok sebagai salah satu raksasa ekonomi dunia, juga indeks pasar modal yang masih bergerak fluktuatif.

“Kebutuhan [terhadap layanan kesehatan] ini lah yang mendorong masih terjaganya permintaan terhadap produk asuransi, terutama untuk memproteksi biaya kesehatan,” ujar Fabiola dalam keterangan resmi.

Terlihat dalam statistik yang dicatatkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjukkan sampai dengan Mei 2024 industri asuransi jiwa membukukan premi sebesar Rp73,1 triliun, bertumbuh dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Dari pendapatan premi industri tersebut, jenis produk asuransi tradisional yang berfokus pada proteksi mendominasi yakni senilai Rp53,72 triliun atau 73,08% dari total premi.

Sementara itu, IFG Life mencatatkan kinerja positif hingga Juni 2024 dengan aset mencapai Rp32,67 triliun, naik 15,6% (yoy) dari posisi yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp28,25 triliun.

IFG Life juga mencatatkan pendapatan premi konsolidasian sebesar Rp3,6 triliun dan ditargetkan terus bertumbuh.

“Permintaan masyarakat untuk produk asuransi jiwa, termasuk di dalamnya asuransi kesehatan, masih tetap tinggi kendati kondisi perekonomian masih diliputi ketidakpastian. Terlebih lagi bila kita melihat produk tradisional mendominasi, ini berarti masyarakat semakin sadar hakikatnya berasuransi yakni untuk proteksi. Ini merupakan sinyal positif untuk industri asuransi,” ujarnya.

Kunci Utama

PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life).
PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life).

Dia mengakui bahwa kunci utama dari bisnis asuransi adalah kepercayaan. Oleh karena itu, lanjutnya, penting sekali bagi para pelaku industri asuransi untuk menjaga komitmen demi menjaga kepercayaan nasabah dan masyarakat.

“Kebutuhan [terhadap proteksi] itu ada, tapi tidak kalah pentingnya adalah kepercayaan. Oleh karena itu, terlepas dari kondisi perekonomian, kepercayaan ini lah yang tetap harus dijaga agar masyarakat mau membeli produk-produk proteksi yang dibutuhkannya. Di sini kita perlu jeli dan terus memegang komitmen,” ujarnya.

Fabiola menegaskan bahwa IFG Life sejak awal terus berfokus pada pengembangan layanan dan produk asuransi yang fokus pada proteksi dengan fasilitas asuransi jiwa dan kesehatan yang terbaik dan lengkap.

Mulai dari produk asuransi untuk memproteksi jiwa, proteksi kecelakaan, kesehatan, hingga hari tua yang dapat dibeli untuk melindungi diri sendiri, keluarga, hingga karyawan.

“Tentu saja, dengan perkembangan situasi perekonomian yang selalu penuh dinamika, IFG Life berkomitmen untuk mengoptimalkan segala peluang demi menghadirkan layanan asuransi jiwa dan kesehatan yang terbaik dan lengkap bagi masyarakat,” tegasnya.

IFG Life senantiasa menjaga inisiatif komitmen yang mengedepankan strategi customer centric, salah satunya dengan menghadirkan produk dan layanan yang mudah diakses oleh masyarakat, baik dari sisi premi yang terjangkau maupun dari sisi kemudahan akses teknologi.

“Kami terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dan memudahkan untuk para nasabah, selain lewat produk yang terjangkau, sistem teknologi juga terus ditingkatkan sehingga masyarakat dapat membeli produk IFG Life dengan mudah, membayar premi, juga mengajukan klaim. Harapannya nasabah semakin puas, dan masyarakat dapat semakin merasakan manfaat dari kehadiran industri asuransi di Indonesia,” tutup Fabiola.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya