Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan kunjungan Misi Dagang Kanada ke Indonesia pada 1- 3 Desember 2024 menjadi momen penting. Misi dagang ini membawa lebih dari 180 perusahaan Kanada untuk mengeksplorasi peluang kerja sama dengan Indonesia di sektor prioritas seperti pertanian, teknologi bersih, teknologi informasi, dan infrastruktur.
Selain itu Mendag Budi menyampaikan, Indonesia memberikan dukungan kepada Kanada yang akan menjadi Presidensi G7 pada 2025 mendatang.
Advertisement
Baca Juga
"Indonesia percaya, Kanada akan memainkan peran besar sebagai jembatan antara negara maju dan negara-negara berkembang,” kata Mendag Budi, dalam peluncuran Misi Dagang Kanada ke Indonesia, di Jakarta, Senin (2/12/2024).
Advertisement
Saling Promosi Investasi
Mendag Budi dan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng bersama-sama mengajak pelaku usaha dari kedua negara untuk memanfaatkan momentum positif ini dan bekerja sama demi menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia dan Kanada.
Diketahui, Kanada merupakan negara tujuan ekspor nonmigas ke-28 dan negara asal impor ke-16 bagi Indonesia. Total nilai perdagangan Indonesia-Kanada dalam lima tahun terakhir (2019–2023) meningkat sebesar 11,24 persen dengan nilai perdagangan pada 2023 sebesar USD 3,4 miliar.
Sementara itu, total nilai perdagangan Indonesia-Kanada pada periode Januari–September 2024 adalah sebesar USD 2,6 miliar, meningkat 4,07 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2023.
Pada 2023, produk-produk ekspor unggulan Indonesia ke Kanada meliputi perangkat telepon, limbah (waste and scrap), karet alam, dan peti atau koper.
Sementara itu, produk-produk impor Indonesia dari Kanada meliputi gandum (wheat dan meslin), pupuk mineral dan kimia, kacang kedelai, bubur kertas kimiawi, dan bubur kayu.
Indonesia Selesaikan ICA-CEPA
Indonesia dan Kanada resmi menandatangani Pernyataan Bersama Penyelesaian Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, dan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng, dalam pembukaan kegiatan Misi Dagang Kanada ke Indonesia di Jakarta, Senin (2/12/2024).
"Setelah perjuangan kedua tim perunding selama lebih dari 2,5 tahun, Indonesia akhirnya berhasil memiliki perjanjian dagang komprehensif dengan Kanada. Melalui Indonesia-Canada CEPA ini, akses pasar produk-produk Indonesia akan semakin luas hingga ke wilayah Amerika Utara, khususnya Kanada," ujar Mendag Budi.
Keuntungan Bagi Indonesia Melalui CEPA
Perjanjian perdagangan ini tidak hanya mencakup perdagangan barang, tetapi juga memberikan preferential treatment bagi penyedia jasa Indonesia, termasuk di sektor:
- Jasa bisnis
- Telekomunikasi
- Konstruksi
- Pariwisata
- Transportasi
Selain itu, akses investasi di sektor-sektor strategis seperti manufaktur, pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, penggalian, dan infrastruktur energi akan semakin mudah berkat CEPA.
Lebih lanjut, perjanjian ini mencakup komitmen pada berbagai isu penting lainnya, seperti:
- Hak kekayaan intelektual
- Praktik regulasi yang baik
- Niaga elektronik (e-commerce)
- Persaingan usahaUsaha Kecil dan Menengah (UKM)
- Pemberdayaan ekonomi perempuan
- Perlindungan lingkungan
Advertisement