Jelang Nataru, OJK Ingatkan Warga Pakai Pinjol dengan Bijak

OJK terus memantau perkembangan industri ini, dan mendorong masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih platform P2P Lending yang dapat menawarkan transparansi, kejelasan, dan perlindungan yang baik bagi pengguna.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Des 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2024, 10:00 WIB
Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman dalam kegiatan “OJK Mengajar” dengan tema “Pembiayaan di Era Digital” di Universitas Airlangga (Unair), Jawa Timur, Jumat (27/10/2023). (Dok OJK)
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman. (Dok OJK)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, industri Peer-to-Peer (P2P) Lending kembali menjadi sorotan. Industri P2P lending adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman atau sering disebut juga pinjaman online (pinjol).

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, menilai bahwa berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, belum terlihat adanya lonjakan signifikan dalam hal pendanaan di industri ini selama periode Nataru.

"Sehubungan dengan itu, belajar dari pengalaman masa lalu terkait momen Nataru, saat ini belum terlihat adanya lonjakan pendanaan pada industri P2P Lending," kata Agusman di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Ia menegaskan, OJK sebagai regulator, terus mengingatkan masyarakat untuk menggunakan layanan P2P Lending dengan bijak. Selain itu, Agusman juga menekankan pentingnya bagi peminjam untuk mempertimbangkan kemampuan mereka dalam membayar kembali pinjaman, agar kondisi finansial tetap terjaga dengan baik.

"OJK selalu menghimbau kepada masyarakat untuk dapat menggunakan P2P Lending dengan bijak dan pertimbangkan dengan kemampuan membayar kembali sehingga masyarakat memiliki kondisi finansial yang baik," ujarnya.

Hal ini, menurutnya, menjadi kunci agar masyarakat terhindar dari potensi masalah keuangan akibat penggunaan layanan P2P Lending yang tidak terkontrol.

Meski demikian, OJK terus memantau perkembangan industri ini, dan mendorong masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih platform P2P Lending yang dapat menawarkan transparansi, kejelasan, dan perlindungan yang baik bagi pengguna.

Diduga Terjerat Pinjol, Satu Keluarga Ditemukan Meninggal di Rumah Tangsel

Ilustrasi Garis Polisi atau Police Line. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)
Ilustrasi Garis Polisi atau Police Line. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

Satu keluarga ditemukan meninggal dunia di dalam rumah di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Korban ditemukan pertama kali Pada Minggu 15 Desember 2024 sekitar pukul 11.00 WIB.

Hal itu dibenarkan Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas Arifin. Dia mengatakan, ketiga korban yakni pasangan suami-istri AF (31) dan YL (28) beserta anak laki-laki inisial AH (3)

"Benar telah ditemukan adanya 3 orang jenazah atau satu keluarga," kata Kemas dalam keterangannya, Minggu (15/12/2024).

Kemas menerangkan, pihaknya telah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi.

Adapun, kejadian diketahui pertama kali oleh kerabat korban saat datang ke rumah korban untuk menyalakan air. Kebetulan tombol on/off nya berada di dalam rumah korban.

"Namun pintu rumah masih kondisi terkunci," ujar dia.

Kemas mengatakan, kerabat korban kemudian membuka pintu rumah melalui jendela samping. Terlihat di dalam kamar, YL dan AH sudah terbaring kaku. Sementara itu, AF ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu plafon.

"Saat ini ketiga jenazah dibawa ke RS Fatmawati untuk dilakukan Visum Et Repertum," ujar dia.

Polisi Selidiki Motif

Informasi yang beredar, meninggalnya satu keluarga ini ada hubungan dengan masalah yang dihadapi oleh keluarga korban.

Hal itu diketahui dari keterangan saksi inisial A yang sempat mendengar kesaksian dari YL bahwasanya suami korban AF terjerat pinjaman (pinjol).

Terkait hal ini, polisi belum dapat memberikan kesimpulan. Kemas menyebut, masih dalam proses penyelidikan.

"Motif kematian ketiga korban masih dalam penyelidikan unit Reskrim Polsek Ciputat Timur dan Sat Reskrim Polres Tangsel," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya