Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyebut telah ada kesepakatan investasi dengan Apple. Rosan membenarkan Apple akan membangun sebuah pabrik di Batam.
Dia menerangkan, nantinya pabrik itu akan diisi oleh satu vendor yang membuat AirTag. Ini disebut jadi langkah awal investasi Apple ke Indonesia dengan nilai sekitar USD 1 miliar atau setara Rp 16 triliun. Bermula dari nilai investasi itu, rencananya 65 persen AirTag dunia akan dipasok dari pabrik yang akan dibangun di Batam.
Baca Juga
"Pada intinya mereka bicara dan berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama vendor AirTag itu USD 1 miliar yang diharapkan nanti 65 persen dari kebutuhan AirTag global itu akan dari pabrik tersebut yang akan berdiri di Batam," ujar Rosan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Advertisement
AirTag merupakan aksesori semacam gantungan kunci. Berbeda dengan gantungan pada biasanya, AirTag disematkan teknologi sehingga bisa dilacak melalui perangkat ponsel.Â
Rosan Roeslani mengatakan, rencana pembangunan pabrik itu jadi satu langkah positif. Harapannya, kedepan Apple bisa memboyong lebih banyak vendor untuk membangun pabrik di Tanah Air.
"Dan itu adalah yang pertama karena kita tadi juga bicara untuk berikutnya akan diundang vendor-vendor lainnya juga. Sehingga komitmen dari USD 1 billion dari Apple ini bisa terus meningkat," tuturnya.
Ditarget Rampung Awal 2026
Rosan menuturkan, pabrik tersebut ditargetkan rampung pada awal 2026 mendatang. Dia menuturkan, pihak Apple sudah menandai lahan yang akan jadi pabrik di Batam.
Pembangunan Pabrik Rampung 2026
"Iya manufacturing di Batam, rencananya. Mereka sudah lihat lokasi tanahnya, tadi saya juga dikasih lihat lokasi tanahnya mereka. Sehingga.. dan dijadwalkan itu kalau mereka mulai, selesai early 2026. Awal tahun 2026 pabrik ini sudah selesai," ujarnya.
Meski begitu, Rosan belum merinci kapan pabrik itu mulai dibangun. Dia hanya menyebut Apple akan segera membangun pabrik di tahun ini.
"Tahun ini di Batam, segera. Pokoknya target tadi kita bicara early 2026 sudah selesai pabriknya. sudah, sudah mulai beroperasi," pungkas dia.
Â
Advertisement
Menperin Ngotot Apple Harus Bangun Pabrik di Indonesia
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya Apple Inc. untuk membangun fasilitas produksi di Indonesia. Langkah soal investasi Apple ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan memberikan dampak ekonomi yang luas bagi masyarakat.
Agus menyampaikan langsung perhatian pemerintah kepada Vice President of Global Policy Apple, Nick Amman, dalam negosiasi investasi yang berlangsung di Jakarta. Ia menekankan bahwa isu investasi Apple telah menjadi sorotan masyarakat Indonesia.
"Isu Apple ini sudah menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Kami di Kemenperin melakukan negosiasi dengan Apple sebagai tugas kami, dan kami diawasi oleh masyarakat. Kami memahami perasaan dan harapan masyarakat yang harus dijaga," ujar Agus di Kantor Kemenperin, Selasa (7/1/2025).
Menperin juga menekankan pentingnya Apple memanfaatkan komponen dalam negeri melalui regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Masyarakat mendukung kami agar regulasi TKDN tetap dijaga. Itu menjadi perhatian kami dalam negosiasi ini," tambahnya.
Prinsip Keadilan dalam Investasi Apple
Dalam pembahasan investasi, Agus menekankan empat prinsip keadilan yang harus dipenuhi oleh Apple:
1. Nilai Investasi yang Adil: Investasi Apple di Indonesia harus sebanding dengan negara lain seperti Vietnam dan India.
2. Komparasi dengan Produsen Lain: Agus membandingkan investasi Apple dengan produsen lain seperti Samsung, Huawei, dan Xiaomi yang sudah beroperasi di Indonesia.
3. Nilai Tambah bagi Negara: Investasi harus menciptakan nilai tambah signifikan dan kontribusi terhadap pendapatan negara.
4. Penciptaan Lapangan Kerja: Investasi Apple harus memberikan dampak nyata berupa penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat."Job creation adalah poin yang sangat penting bagi kami," tegas Agus.
Proposal Investasi Masih Belum Memadai
Agus sebelumnya mengungkapkan bahwa Apple telah mengajukan proposal investasi resmi pada 6 Januari 2025.
Namun, ia menilai nilai investasi sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun masih belum cukup untuk memenuhi harapan pemerintah.
"Kami sudah menerima proposal resmi, tetapi dalam pandangan kami, USD 1 miliar itu tidak cukup," ujar Agus.
Negosiasi lanjutan kini ditangani oleh tim teknis yang dipimpin Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Setia Diarta.
Pemerintah berharap hasil negosiasi dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat dan ekonomi nasional.
Advertisement