Rosan Roeslani: Apple Bakal Bangun Pabrik Aksesori AirTag di Batam

Pabrik airtag itu disebut jadi langkah awal investasi Apple ke Indonesia dengan nilai sekitar USD 1 miliar atau setara Rp 16 triliun

oleh Arief Rahman H diperbarui 07 Jan 2025, 21:29 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2025, 21:29 WIB
Rosan Roeslani: Apple Bakal Bangun Pabrik Aksesori AirTag di Batam
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyebut telah ada kesepakatan investasi dengan Apple. (dok: Tira)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyebut telah ada kesepakatan investasi dengan Apple. Rosan membenarkan Apple akan membangun sebuah pabrik di Batam.

Dia menerangkan, nantinya pabrik itu akan diisi oleh satu vendor yang membuat AirTag. Ini disebut jadi langkah awal investasi Apple ke Indonesia dengan nilai sekitar USD 1 miliar atau setara Rp 16 triliun. Bermula dari nilai investasi itu, rencananya 65 persen AirTag dunia akan dipasok dari pabrik yang akan dibangun di Batam.

"Pada intinya mereka bicara dan berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama vendor AirTag itu USD 1 miliar yang diharapkan nanti 65 persen dari kebutuhan AirTag global itu akan dari pabrik tersebut yang akan berdiri di Batam," ujar Rosan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Selasa (7/1/2025).

AirTag merupakan aksesori semacam gantungan kunci. Berbeda dengan gantungan pada biasanya, AirTag disematkan teknologi sehingga bisa dilacak melalui perangkat ponsel. 

Rosan Roeslani mengatakan, rencana pembangunan pabrik itu jadi satu langkah positif. Harapannya, kedepan Apple bisa memboyong lebih banyak vendor untuk membangun pabrik di Tanah Air.

"Dan itu adalah yang pertama karena kita tadi juga bicara untuk berikutnya akan diundang vendor-vendor lainnya juga. Sehingga komitmen dari USD 1 billion dari Apple ini bisa terus meningkat," tuturnya.

Ditarget Rampung Awal 2026

Rosan menuturkan, pabrik tersebut ditargetkan rampung pada awal 2026 mendatang. Dia menuturkan, pihak Apple sudah menandai lahan yang akan jadi pabrik di Batam.

Pembangunan Pabrik Rampung 2026

Kesepakatan Kemitraan UMKM dan Usaha Besar di Era Kabinet Merah Putih Tembus Rp3,9 Triliun
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani saat membuka acara Forum Kemitraan Investasi (FKI) di Jakarta (12/12/2024).

"Iya manufacturing di Batam, rencananya. Mereka sudah lihat lokasi tanahnya, tadi saya juga dikasih lihat lokasi tanahnya mereka. Sehingga.. dan dijadwalkan itu kalau mereka mulai, selesai early 2026. Awal tahun 2026 pabrik ini sudah selesai," ujarnya.

Meski begitu, Rosan belum merinci kapan pabrik itu mulai dibangun. Dia hanya menyebut Apple akan segera membangun pabrik di tahun ini.

"Tahun ini di Batam, segera. Pokoknya target tadi kita bicara early 2026 sudah selesai pabriknya. sudah, sudah mulai beroperasi," pungkas dia.

 

Menperin Ngotot Apple Harus Bangun Pabrik di Indonesia

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Ia mengatakan bahwa kontribusi manufaktur ke pertumbuhan ekonomi masih tinggi. (Dok Kemenperin)
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Ia mengatakan bahwa kontribusi manufaktur ke pertumbuhan ekonomi masih tinggi. (Dok Kemenperin)

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya Apple Inc. untuk membangun fasilitas produksi di Indonesia. Langkah soal investasi Apple ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan memberikan dampak ekonomi yang luas bagi masyarakat.

Agus menyampaikan langsung perhatian pemerintah kepada Vice President of Global Policy Apple, Nick Amman, dalam negosiasi investasi yang berlangsung di Jakarta. Ia menekankan bahwa isu investasi Apple telah menjadi sorotan masyarakat Indonesia.

"Isu Apple ini sudah menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Kami di Kemenperin melakukan negosiasi dengan Apple sebagai tugas kami, dan kami diawasi oleh masyarakat. Kami memahami perasaan dan harapan masyarakat yang harus dijaga," ujar Agus di Kantor Kemenperin, Selasa (7/1/2025).

Menperin juga menekankan pentingnya Apple memanfaatkan komponen dalam negeri melalui regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

"Masyarakat mendukung kami agar regulasi TKDN tetap dijaga. Itu menjadi perhatian kami dalam negosiasi ini," tambahnya.

Prinsip Keadilan dalam Investasi Apple

Dalam pembahasan investasi, Agus menekankan empat prinsip keadilan yang harus dipenuhi oleh Apple:

1. Nilai Investasi yang Adil: Investasi Apple di Indonesia harus sebanding dengan negara lain seperti Vietnam dan India.

2. Komparasi dengan Produsen Lain: Agus membandingkan investasi Apple dengan produsen lain seperti Samsung, Huawei, dan Xiaomi yang sudah beroperasi di Indonesia.

3. Nilai Tambah bagi Negara: Investasi harus menciptakan nilai tambah signifikan dan kontribusi terhadap pendapatan negara.

4. Penciptaan Lapangan Kerja: Investasi Apple harus memberikan dampak nyata berupa penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat."Job creation adalah poin yang sangat penting bagi kami," tegas Agus.

Proposal Investasi Masih Belum Memadai

Menperin Raker dengan Komisi VII DPR Bahas Realisasi Anggaran Triwulan III TA 2022
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersiap mengikuti rapat kerja dengan komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu (7/12/2022). Dalam rapat kerja tersebut membahas Realisasi Anggaran triwulan III TA 2022,Strategi peningkatan daya saing industri pembangunan kapal dan kedirgantaraan di dalam negeri, Pengembangan Industri Farmasi, Industri Alat Kesehatan, dan Industri Elektronika, Kebijakan percepatan kendaraan listrik dan industri baterai di Indonesia, dan Hasil G20 sektor Perindustrian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Agus sebelumnya mengungkapkan bahwa Apple telah mengajukan proposal investasi resmi pada 6 Januari 2025.

Namun, ia menilai nilai investasi sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun masih belum cukup untuk memenuhi harapan pemerintah.

"Kami sudah menerima proposal resmi, tetapi dalam pandangan kami, USD 1 miliar itu tidak cukup," ujar Agus.

Negosiasi lanjutan kini ditangani oleh tim teknis yang dipimpin Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Setia Diarta.

Pemerintah berharap hasil negosiasi dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat dan ekonomi nasional.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya