Terbesar dalam Sejarah AS, Kerugian Kebakaran Los Angeles Tembus Rp 809,1 Triliun

Los Angeles dilanda lima kebakaran hutan yang dipicu oleh kondisi kering dan angin kencang. Laporan Cal Fire mengungkapkan bahwa kobaran api telah melahap 29.000 hektar lahan di sekitar Los Angeles sejak Selasa (6/1/2025).

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 10 Jan 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2025, 12:00 WIB
Kebakaran Hutan Meluas, Puluhan Ribu Orang di Los Angeles AS Mengungsi
Badan Meteorologi setempat memperkirakan risiko kebakaran akan semakin meningkat mengingat angin kencang yang bisa mencapai lebih dari 160 km/jam berhembus di pegunungan dan kaki pegunungan yang saat ini sedang mengalami kekeringan. (Apu Gomes/Getty Images North America/Getty Images via AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hutan yang mengakibatkan kerusakan besar di sejumlah kawasan di Los Angeles, diperkirakan menjadi kebakaran dengan kerugian terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.

Melansir CNBC International, Jumat (10/1/2025) bank investasi JPMorgram memperkirakan bahwa kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan di Los Angeles telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak Rabu menjadi hampir USD 50 miliar, atau sekitar Rp 809,1 triliun.

Total kerugian ekonomi juga diperkirakan dapat meningkat hingga mencapai USD 57 miliar (Rp 922,4 triliun), menurut perkiraan dari AccuWeather.

Perkiraan yang diterbitkan oleh JPMorgan juga menunjukkan bahwa kerugian yang diasuransikan dari kebakaran hutan di Los Angeles melebihi USD 20 miliar atau Rp.323,6 triliun.

Kerugian tersebut jauh melampaui USD 12,5 miliar (Rp 202,2 triliun) dalam kerusakan yang diasuransikan dari Kebakaran Camp tahun 2018 silam, yang merupakan kebakaran paling merugikan dalam sejarah AS, menurut data dari Aon.

Seperti diketahui, Los Angeles dilanda lima kebakaran hutan yang dipicu oleh kondisi kering dan angin kencang. Laporan Cal Fire mengungkapkan bahwa kobaran api telah melahap 29.000 hektar lahan di sekitar Los Angeles sejak Selasa (6/1).

Dua kebakaran terbesar di kota itu, Palisades dan Eaton, masih belum dapat dipadamkan sepenuhnya.

“Kebakaran belum dapat dipadamkan sejauh ini dan terus menyebar, yang menyiratkan bahwa perkiraan potensi kerugian ekonomi dan kerugian yang diasuransikan kemungkinan akan meningkat,” kata analis JPMorgan Jimmy Bhullar dalam sebuah catatan penelitian.

Saat ini, hampir 180.000 orang masih berada di bawah perintah evakuasi, menurut sheriff Kabupaten LA.

Jumlah korban tewas akibat kebakaran tersebut juga belum diketahui.

Kebakaran Palisades adalah kebakaran terbesar dari lima musibah kebakaran di AS.

Kebakaran tersebut telah membakar lebih dari 17.000 hektar, menghancurkan lebih dari 1.000 bangunan, menurut otoritas California.

Pacific Palisades sendiri dikenal sebagai daerah elit di Los Angeles dengan harga rumah rata-rata lebih dari USD 3 juta, demikian menurut JPMorgan.

10 Musibah Kebakaran dengan Kerugian Terbesar di AS

Before after potret kebakaran Marathon Road di Los Angeles/abc.net.au
Before after potret kebakaran Marathon Road di Los Angeles
  • Kebakaran Camp (2018) USD 12,5 miliar atau Rp.202,2 triliun
  • Kebakaran Tubbs (2017) USD 11,1 miliar atau Rp.179,6 triliun
  • Kebakaran Woolsey (2018) USD 5,3 miliar atau Rp.85,7 triliun
  • Kebakaran Lahaina/Maui (2023) USD 4,4 miliar atau Rp.71,2 triliun
  • Kebakaran Tunnel (Oakland) (1991) USD 3,9 miliar atau Rp.63,1 triliun
  • Kebakaran Atlas Fire (2017) USD 3,8 miliar atau Rp.61,4 triliun
  • Kebakaran Glass (2020) USD 3,6 miliar atau Rp.58,2 triliun
  • Kebakaran CZU Lightning Complex (2020) USD 3 miliar atau Rp.48,5 triliun
  • Kebakaran Thomas (2017) USD 2,9 miliar atau Rp.46,9 triliun
  • Kebakaran Marshall (2021) USD 2,8 miliar atau Rp.45,3 triliun.

Penyebab Kebakaran di Los Angeles, Ternyata Terbesar dalam 2 Dekade

Potret Kehancuran Kawasan Elite Pacific Palisades Pasca-Kebakaran Hutan Hebat
Kebakaran mulai terjadi pada Selasa (7/1/2025) waktu setempat. Api terus berkobar tanpa henti yang diperparah kencangnya hembusan angin dan cuaca kering. (AGUSTIN PAULLIER/AFP)

Bencana kebakaran hutan kembali melanda Los Angeles, California, menjadi yang terbesar dalam dua dekade terakhir. Kebakaran ini memaksa lebih dari 70.000 orang mengungsi dan mengakibatkan kerusakan luas di beberapa wilayah elit kota. Kabarnya, kebakaran dipicu oleh cuaca kering ekstrem yang terjadi di wilayah setempat.

Kebakaran yang dimulai sejak Selasa malam, 7 Januari 2024 ini terus meluas hingga hari berikutnya, dengan wilayah seperti Pacific Palisades menjadi salah satu yang paling terdampak. Api yang melalap ribuan hektare lahan juga merenggut nyawa setidaknya lima orang dan menghancurkan ratusan properti. Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, mendapat sorotan tajam terkait respons lambat terhadap krisis ini.

Dilaporkan bahwa angin kencang mencapai kecepatan 112 km/jam memperburuk kebakaran, membuat upaya pemadaman udara menjadi hampir mustahil. Selain itu, rendahnya curah hujan selama beberapa bulan terakhir turut menciptakan kondisi parah akan penyebaran api. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Jumat (10/1).

Dipicu Cuaca Kerimg Ekstrem

Kebakaran bermula pada Selasa malam di kaki bukit timur laut Los Angeles, dekat kawasan cagar alam. Dalam hitungan jam, api menyebar cepat karena angin Santa Ana yang mencapai 160 km/jam. Angin ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong penyebaran api hingga wilayah pegunungan dan kaki bukit.

Kekeringan yang berkepanjangan juga memainkan peran besar. Sejak Oktober 2024, curah hujan di wilayah tersebut tercatat menurun hingga 10% dari rata-rata tahunan, membuat vegetasi menjadi sangat kering dan mudah terbakar. Kondisi ini semakin diperparah oleh rendahnya kelembaban udara, menciptakan "bahan bakar alami" bagi kobaran api.

Situasi menjadi semakin kritis ketika pesawat pemadam kebakaran tidak dapat beroperasi akibat angin kencang. Langkah darurat seperti memanggil petugas pemadam kebakaran yang sedang tidak bertugas pun diambil, tetapi skala kebakaran yang masif membuat upaya ini jauh dari cukup. 

Wilayah Terdampak Mencapai Belasan Ribu Hektare

Pacific Palisades menjadi salah satu kawasan yang paling parah terdampak, dengan lebih dari 15.832 hektare lahan terbakar. Kawasan elit ini, yang dikenal sebagai rumah bagi banyak selebriti Hollywood, kini hampir separuhnya musnah oleh kobaran api.

Selain itu, wilayah lain seperti Eaton Fire dan Hurst Fire juga mencatat kerusakan signifikan. Eaton Fire melahap 10.600 hektare lahan, sementara Hurst Fire menghanguskan sekitar 855 hektare. Kebakaran di kawasan Sunset bahkan meluas ke Hollywood Hills, mendekati lokasi wisata terkenal Walk of Fame.

Secara keseluruhan, lebih dari 1.100 bangunan, termasuk rumah dan bisnis, telah hancur. Sementara itu, puluhan ribu warga terpaksa meninggalkan rumah mereka, mengikuti perintah evakuasi dari pihak berwenang. 

Pemadam Kewalahan

Angin Santa Ana menjadi hambatan terbesar dalam pemadaman kebakaran kali ini. Kecepatan angin yang tinggi tidak hanya mempercepat penyebaran api tetapi juga membuat helikopter pemadam kebakaran tidak bisa beroperasi. Kondisi ini membuat tim darat harus bekerja ekstra keras dalam menghadapi kobaran api.

Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles County, Anthony Marrone, mengakui bahwa mereka kewalahan oleh skala kebakaran karena terbatasnya personel. Selain itu, medan yang sulit di pegunungan dan kaki bukit menambah tantangan dalam pemadaman. Meskipun tim pemadam kebakaran telah berusaha sekuat tenaga, upaya ini masih jauh dari cukup untuk mengendalikan api yang terus meluas.

"Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa. Tetapi tidak, kami tidak memiliki cukup personel pemadam kebakaran di Los Angeles County untuk menangani situasi ini," terang Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles County, Anthony Marrone, mengutip ANTARA. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya