Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu, beredar kabar terkait puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Kabupaten Ciamis mengalami penipuan dengan modus penyedia bahan makanan untuk program makan bergizi gratis.
Sejumlah laporan media menyebut, korban diminta iuran Rp 11 juta dan dijanjikan menjadi pemasok program MBG.
Baca Juga
Menteri UMKM, Maman Abdurahman dalam tanggapannya mengungkapkan bahwa ia mendorong dilakukannya pelaporan pada aparat kepolisian untuk menindak pelaku penipuan program MBG.
Advertisement
Maman pun menegaskan, pelaksanaan program MBG hanya di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional.
“Apabila ada pihak-pihak yang menawarkan hal-hal seperti itu laporkan ke aparat kepolisian,”ujar Maman kepada media di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).
Anggaran Rp 71 Triliun
Seperti diketahui, program makan bergizi gratis dengan anggaran dari APBN sebesar Rp 71 triliun sudah berlangsung sejak Senin, 6 Januari 2025.
Dalam program ini pemerintah, memberdayakan masyarakat lokal khususnya pelaku UMKM untuk menyediakan bahan makanan hingga katering.
Menteri Maman menyampaikan, program MBG sangat baik untuk meningkatkan gizi pelajar sehingga meningkatkan daya saing SDM hingga meningkatkan kinerja ekonomi.
“Supaya tidak menyesatkan, ini (MBG) adalah program yang bagus jangan sampai dicederai oleh UMKM-UMKM yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya.
Sentilan Luhut ke Pengkritik Program Makan Bergizi Gratis
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menanggapi kritik terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Luhut menegaskan bahwa program ini telah menunjukkan dampak positif, baik dalam aspek gizi masyarakat maupun pertumbuhan ekonomi di pedesaan.
"Program ini sudah berjalan di beberapa titik. Jika ada kritik, sebaiknya tunggu dan lihat dulu hasilnya. Jangan terburu-buru memberikan penilaian negatif," ujar Luhut dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 di Menara Global, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Peningkatan Gizi dan Ekonomi Desa
Luhut mengungkapkan bahwa program MBG telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama anak-anak yang sebelumnya jarang mengonsumsi makanan bergizi seperti ayam dan telur.
"Sekarang banyak anak-anak yang sebelumnya jarang makan ayam atau telur bisa menikmatinya. Ini juga menciptakan perputaran ekonomi di desa karena kebutuhan bahan makanan seperti ayam dan telur meningkat," jelasnya.
Lebih lanjut, Luhut menyoroti potensi besar dari program ini dalam mendorong pemerataan ekonomi. Ia menaksir bahwa perputaran uang di desa dapat meningkat hingga Rp 8-9 miliar per tahun, naik signifikan dari Rp 1,1 miliar sebelumnya.
Advertisement
Kritik yang Tidak Berdasar
Menanggapi kritik terhadap program MBG, Luhut menyebut bahwa banyak pihak yang memberikan komentar tanpa memahami secara mendalam manfaat dari program tersebut.
"Kadang-kadang kita sok tahu, padahal saat mereka menjabat dulu, mereka juga tidak memberikan kontribusi yang nyata," kata Luhut.