Jaga Pasokan dan Harga Jelang Ramadan, Swasta Ikut Turun Tangan

PT Suri Nusantara Jaya (SNJ) ikut menjaga pasokan dan menstabilkan harga pangan khususnya daging sapi menjelang bulan Ramadan.

oleh Septian Deny diperbarui 29 Jan 2025, 18:45 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2025, 18:45 WIB
Rahasia Merebus Daging Sapi Empuk dalam 12 Menit, Perlu Dicoba di Rumah
Ilustrasi daging sapi. (Foto: Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Toko Daging Nusantara (TDN) kini resmi hadir di Kota Semarang. Grand opening TDN Semarang dilakukan oleh Founder PT Suri Nusantara Jaya (SNJ), Diana Dewi yang berlokasi di Jalan Gajah Raya, Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Diana menyampaikan kehadiran TDN untuk menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi bersama pelaku usaha lokal.

“Kami harapkan, bisa membantu pertumbuhan ekonomi di daerah ini (Kota Semarang), kemudian yang paling penting kami berusaha untuk ikut menjaga pasokan dan menstabilkan harga pangan khususnya daging sapi menjelang bulan Ramadan ini,” ujar Diana kepada media di sela-sela acara Grand opening di Toko Daging Nusantara Kota Semarang.

Diana mengaku dirinya ingin ikut serta mengangkat para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk naik kelas bersama PT Suri Nusanta Jaya (SNJ).

“Kami juga mengangkat teman-teman UMKM bersama kami untuk naik kelas, artinya teman-teman UMKM kita kasih fasilitas, kita kasih privilege bagi mereka, di setiap tempat kami, kami ajak UMKM,” tuturnya.

Diana menambahkan, jika di toko lain ingin memasukkan produk harus membayar kompensasi fee, tidak halnya dengan TDN yang menerapkan tanpa ada biaya listing fee.

“Jika di suatu toko ada kompensasinya saat mau masukkan barang, tapi untuk khusus kami produk yang diletakkan yang kita sediakan tanpa ada biaya listing fee. Jika produknya laku terjual kita bisa langsung melakukan pembayaran tanpa harus menunggu barang terjual habis semua,” ungkap Diana.

“Sehingga dengan kebersamaan, insya Allah kita bersama-sama berkembang,” pungkasnya.

 

Pasokan Daging

Pemprov DKI Pastikan Stok Pangan Aman
Pengunjung melihat rak daging saat berbelanja di salah satu toko swalayan. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bisnis PT SNJ Aldi Imam Wibowo menuturkan, dengan dibukannya cabang ke-15 dari TDN ini dapat memberikan kemudahan dalam mendapatkan daging halal dan terjangkau.

“Kami akan memastikan ketersediaan stok khususnya di bulan Ramadan yang demand (permintaan) masyarakat meningkat, kemudian juga kami menjamin kestabilan harga,” ucapnya.

Diketahui, acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Terpilih Jawa Tengah periode 2024-2029 Ahmad Lutfi, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Brigadir Jenderal Polisi Agus Suryonugroho, beserta istri dan Direktur Utama PT SNJ Dimas Wibowo beserta jajarannya.

Konsumsi Diramal Melonjak Saat Nataru, Orang Indonesia Diimbau Bijak Atur Keuangan

Jelang Nataru, Harga Bahan Pokok Merangkak Naik
Pedagang merapikan cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2022). Telur ayam ras terpantau naik menjadi Rp 31.250 per kg, bawang merah menjadi Rp 38.200 per kg, cabai rawit merah menjadi Rp 54.600 per kg, cabai rawit hijau menjadi Rp 46.500 per kg, dan minyak goreng curah Rp 15.000 per kg. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)... Selengkapnya

Sebelumnya, Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi CELIOS, Nailul Huda, mengatakan kuartal IV-2024 biasanya menunjukkan peningkatan pertumbuhan ekonomi dibandingkan kuartal III-2024, dengan adanya faktor-faktor seperti kenaikan pendapatan akhir tahun dari bonus dan dorongan libur Natal danTahun Baru, namun tantangan yang ada saat ini cukup besar.

"Pertumbuhan ekonomi biasanya meningkat di kuartal IV dibandingkan kuartal III karena ada faktor kenaikan pendapatan akhir tahun dari bonus dan dorongan libur natal dan tahun baru," kata Nailul Huda kepada Liputan6.com, Senin (16/12/2024).

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi hal ini adalah dampak melemahnya daya beli pada kuartal III-2024 yang dirasa cukup signifikan.

Selain itu, meskipun periode Lebaran dan Ramadan dapat mendorong konsumsi, namun efeknya tidak cukup besar untuk memicu pertumbuhan yang tinggi. Salah satu hambatan utama adalah tingginya inflasi pangan yang terjadi pada awal tahun, yang membebani daya beli masyarakat, khususnya di kalangan segmen konsumen dengan pendapatan lebih rendah.

 

Daya Beli

Harga Pangan Mulai Merangkak Naik
Aktivitas pedagang daging sapi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta saat melayani pembeli, Kamis (4/4/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

"Dampak daya beli melemah di kuartal III cukup signifikan dan dampak dari Lebaran dan Ramdhan tidak cukup membuat konsumsi tumbuh tinggi. Semuanya terbatas karena inflasi pangan yang juga tinggi di awal tahun," ujarnya.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Nailul Huda menekankan bahwa meskipun ada potensi kenaikan konsumsi di akhir tahun, faktor-faktor eksternal dan internal yang menekan daya beli masyarakat akan sulit untuk diatasi dalam waktu singkat. Oleh karena itu, ia juga menghimbau agar masyarakat mampu mengelola keuangan saat Nataru 2024-2025.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya