Liputan6.com, Jakarta - Tren bekerja remote atau yang dikenal dengan digital nomad diprediksi akan terus berkembang seiring dengan kemajuan digitalisasi dan meningkatnya fleksibilitas dalam dunia usaha. Ekonom mengungkapkan bahwa fenomena ini memiliki dampak positif bagi sektor-sektor tertentu, terutama yang berhubungan dengan akomodasi dan pariwisata.
“Seiring dengan meningkatnya tren kerja remote, permintaan akan properti yang tidak hanya terbatas pada ruang perkantoran, tapi juga untuk akomodasi seperti hotel, penginapan, dan resort, akan terus meningkat,” ujar Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal kepada Liputan6.com, Sabtu (1/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Dengan tren kerja remote, pekerja tidak lagi terikat pada lokasi fisik tertentu. Mereka dapat bekerja dari mana saja, bahkan dari tempat-tempat seperti resort atau hotel. “Ini membuka peluang besar untuk sektor properti, terutama akomodasi, yang bisa mendukung kebutuhan para pekerja remote,” tambahnya.
Advertisement
Sebaliknya, sektor perkantoran yang konvensional diprediksi akan mengalami penurunan permintaan, karena banyak perusahaan yang tidak lagi membutuhkan ruang kantor fisik untuk pekerjanya yang bekerja dari jarak jauh. Namun, meski ada sektor yang diuntungkan, ekonom juga menyoroti tantangan yang dihadapi.
“Tren digital nomad ini membutuhkan infrastruktur yang memadai, seperti internet yang lebih cepat dan stabil, serta fasilitas-fasilitas lainnya yang mendukung pekerjaan remote,” jelasnya. Oleh karena itu, pemerintah dan pelaku usaha perlu beradaptasi dengan perubahan ini dan memanfaatkan peluang yang ada, terutama di sektor pariwisata dan properti.
Dalam menghadapi tren ini, sektor usaha juga perlu melakukan inovasi, terutama dalam menyediakan fasilitas yang memanjakan pekerja remote. Menurut Faisal, para pelaku usaha di sektor pariwisata harus bisa berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pekerja digital nomad yang mengandalkan kenyamanan dan kemudahan dalam bekerja.
"Dengan demikian, meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, digital nomad menawarkan peluang besar bagi sektor-sektor tertentu, yang membutuhkan adaptasi dan strategi yang tepat dari semua pihak," imbuh Faisal.
Imbas ke Ekonomi Daerah dan UMKM
Tren digital nomad yang berkembang pesat di Indonesia kini memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian, terutama di kota-kota favorit seperti Bali, Yogyakarta, dan Bandung. Menurut pengamat, semakin banyaknya digital nomad yang bekerja dari kota-kota ini turut menggerakkan perekonomian lokal.
“Dengan semakin banyaknya pekerja yang tinggal di suatu daerah, perekonomian akan semakin cepat berputar karena kebutuhan mereka akan sandang, pangan, dan papan semakin tinggi,” ujar kata Perencana Keuangan, Andy Nugroho.
Meskipun penghasilan mereka berasal dari tempat lain, seperti Jakarta atau bahkan luar negeri, pengeluaran mereka tetap berputar di kota tempat tinggal mereka. Hal ini menyebabkan konsumsi barang dan jasa di kota tersebut meningkat, yang pada gilirannya memberikan dampak positif bagi perekonomian setempat.
Selain itu, sektor UMKM dan pariwisata juga merasakan manfaat dari fenomena ini. Digital nomad menghabiskan waktu mereka berbelanja di toko-toko lokal, warung, hingga mengunjungi destinasi wisata setempat. “Mereka menghabiskan uangnya di kota tersebut, dan ini sudah pasti menguntungkan sektor UMKM dan pariwisata di kota tersebut,” kata Andy.
Bahkan, jika mereka memposting pengalaman mereka di media sosial, hal ini dapat menarik perhatian lebih banyak orang untuk berkunjung, memperkenalkan kota-kota kecil tersebut ke audiens yang lebih luas. “Jika mereka mengunggah foto di tempat wisata, teman-teman mereka di kota besar bisa jadi tertarik untuk datang, yang tentunya akan mendatangkan lebih banyak pengunjung,” tambahnya.
Melihat prospek jangka panjangnya, fenomena digital nomad diprediksi semakin berkembang, dengan potensi yang besar bagi Indonesia. Banyak perusahaan kini mempertimbangkan untuk mencari talenta di kota-kota kecil dengan biaya hidup yang lebih rendah. “Untuk perusahaan, mereka bisa membayar lebih murah karena UMR di kota kecil lebih rendah, tetapi tetap mendapatkan talenta yang berkualitas,” jelasnya.
Advertisement
Peran Pemerintah
Digital nomad mendapatkan manfaat dengan tetap bekerja di perusahaan ternama tanpa perlu bermigrasi ke kota besar, sehingga mereka bisa menikmati biaya hidup yang lebih murah dan gaya hidup yang lebih santai. Untuk mengoptimalkan manfaat ekonomi dari tren ini, pemerintah diminta untuk mempermudah investasi perusahaan yang ingin membangun infrastruktur bagi digital nomad.
“Pemerintah perlu mendukung kemudahan berinvestasi di daerah-daerah agar perusahaan bisa membangun infrastruktur yang mendukung digital nomad. Ini juga akan meningkatkan pendapatan asli daerah,” katanya.
Dengan mendukung kemudahan berinvestasi di daerah-daerah, hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan asli daerah dan mempercepat pembangunan ekonomi di luar kota besar. Tren digital nomad yang terus berkembang membawa dampak positif baik bagi ekonomi lokal maupun sektor pariwisata, serta membuka peluang bagi perusahaan dan pekerja di kota-kota kecil untuk berkolaborasi dan berkembang.