Aramco dan Kuwait Petroleum Berminat Investasi US$ 10 Miliar

Kemenperin mengungkapkan Aramco dan Kuwait Petroleum tertarik membenamkan investasi hingga US$ 9 miliar-10 miliar untuk membangun kilang minyak di Indonesia.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Mei 2013, 20:06 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2013, 20:06 WIB
kilang-minyak130114c.jpg

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan dua perusahaan minyak asal Timur Tengah berencana menginvestasikan dana sekitar US$ 9 miliar-10 miliar untuk membangun kilang minyak di Indonesia. Kedua perusahaan tersebut adalah Aramco dan Kuwait Petroleum.

Menteri Perindustrian MS Hidayata di Jakarta, Selasa (21/5/2013) mengatakan, kedua perusahaan tersebut mengajukan permintaan fasilitas insentif tax holiday dengan kurun waktu 18 tahun. Selama 30 tahun ke depan, kilang minyak dari perusahaan ini diharapkan mampu memproduksi minyak sebanyak 300 ribu barel per hari.

Selain menambah suplai minyak ke Pertamina (Persero), pembangunan kilang juga akan menghasilkan 15 produk turunan petrokimia, yang bisa menekan impor hingga sebesar US$ 10 miliar.

Menurut Hidayat, pembangunan kilang minyak di Indonesia memang sudah menjadi kebutuhan. Ketiadaan kilang justru dikhawatirkan akan berimbas pada membengkaknya impor minyak dan gas bumi (Migas) Indonesia.

"Mereka minta tax holiday 18 tahun, maka harus dihitung betul. Kalau itu (negosiasi) bisa dilakukan, maka Indonesia bisa menambah suplai minyak sebesar itu," ujarnya.

Namun, lanjutnya, rencana tersebut kemungkinan masih menapaki jalan panjang. Pasalnya, pihak investor dan pemerintah Indonesia belum memperoleh kesepakatan terkait insentif yang diberikan.

Kendati bukan menjadi tanggungjawab institusinya, Hidayat mengaku menaruh perhatian serius pada permasalahan kilang minyak di tanah air.

"Ini sebenarnya urusan pak Jero, namun kalau kita gak ikut memikirkan ini, maka pertumbuhan industri kita juga tidak akan tumbuh tinggi. Karena selama ini industri migas kita yang minus, makanya kita ikut konsen," tegasnya.(Est/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya