Donald Trump: Inggris Kemungkinan Tak Kena Tarif Impor AS

Presiden AS Donald Trump mengatakan, kesepakatan perdagangan AS-Inggris memungkinan negara tersebut terhindari dari tarif impor.

oleh Natasha Khairunisa Amani Diperbarui 01 Mar 2025, 04:02 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2025, 04:02 WIB
Donald Trump: Inggris Kemungkinan Tak Kena Tarif Impor AS
Amerika Serikat dan Inggris sedang merundingkan perjanjian perdagangan bilateral, di tengah isu pengenaan tarif impor yang menuai kekhawatiran di pasar global.(Dok. Chip Somodevilla/Pool Photo via AP)     ... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat dan Inggris sedang merundingkan perjanjian perdagangan bilateral, di tengah isu pengenaan tarif impor yang menuai kekhawatiran di pasar global.

Mengutip The Straits Times, Sabtu (1/3/2025) Presiden AS Donald Trump mengatakan, kesepakatan perdagangan AS dengan Inggris memungkinan negara tersebut tidak terkena tarif impor. 

"Kita akan memiliki perjanjian perdagangan yang hebat dalam waktu dekat," kata Donald Trump dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

"Kita akan berakhir dengan perjanjian perdagangan yang sangat baik untuk kedua negara, dan kita sedang mengusahakannya saat kita berbicara," ia menambahkan.

"Saya pikir kita bisa saja berakhir dengan kesepakatan perdagangan yang sebenarnya di mana tarif tidak diperlukan. Kita lihat saja nanti," beber Trump.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Wakil Presiden AS J.D. Vance, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick serta penasihat keamanan nasional Mike Waltz akan memimpin penyusunan kesepakatan tersebut.

Sementara itu, pihak Starmer mengatakan bahwa kedua negara telah mulai memproses kesepakatan ekonomi baru, yang salah satunya mencakup sektor teknologi.

 Ketika ditanya apakah Starmer telah meyakinkannya untuk menghindari ancaman tarif timbal balik, Trump berkata: "Dia sudah mencoba".

Trump pun memuji keterampilan negosiasi PM Inggris tersebut.

Inggris Pastikan Tak Kena Dampak Tarif Impor Trump

Sebelumnya, Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves mengungkapkan bahwa ia optimis perdagangan dan investasi AS-Inggris tidak akan terganggu oleh kebijakan tarif impor baru.

"Terakhir kali Presiden Trump berada di Gedung Putih, arus perdagangan dan investasi antara kedua negara kita meningkat, dan saya sangat yakin bahwa itu dapat terjadi lagi," imbuhnya dalam sebuah wawancara di sela-sela pertemuan kepala keuangan Kelompok 20 di Afrika Selatan.

 

Promosi 1

Inggris Tercatat Sebagai Mitra Dagang Utama AS

Momen Akrab Donald Trump dan Pangeran William Usai Pembukaan Katedral Notre Dame Paris
Pangeran William dan Donald Trump bertemu di Paris jelang pembukaan kembali Katedral Notre Dame.(dok. Thibault Camus / POOL / AFP)... Selengkapnya

Inggris dan AS berupaya merundingkan perjanjian perdagangan bebas selama masa jabatan pertama Trump, tetapi tidak menyelesaikan negosiasi tersebut sepenuhnya. Ketika Presiden AS Joe Biden menjabat pada tahun 2021, ia tidak melanjutkan upaya tersebut.

Pada tahun 2023, impor dan ekspor barang dan jasa antara Inggris dan AS mencapai total USD 317 miliar.

Catatan Biro Analisis Ekonomi AS menunjukkan, Inggris merupakan mitra dagang AS terbesar kelima setelah Kanada, Meksiko, China, dan Jerman.

 

Tarif Impor 25% ke Kanada dan Meksiko Berlaku Mulai 4 Maret 2025

Didampingi JD Vance, Presiden Amerika Serikat Donald Trump Temui Pendukungnya di Capital One Arena
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melemparkan pena ke arah kerumunan setelah menandatangani perintah eksekutif selama parade perdana di dalam Capital One Arena, Washington, DC pada 20 Januari 2025. (Jim WATSON/AFP)... Selengkapnya

Sementara itu, tarif impor terhadap Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku mulai 4 Maret mendatang.

Mengutip CNBC International, Jumat (28/2/2025) Trump juga mengatakan akan menambah tarif impor terhadap China sebesar 10% pada tanggal yang sama.

"TARIF yang diusulkan yang dijadwalkan untuk mulai berlaku pada TANGGAL EMPAT MARET akan benar-benar berlaku, sesuai jadwal," tulis Trump dalam postingan di platform media sosial miliknya, Truth Social.

"(China) juga akan dikenakan Tarif tambahan sebesar 10% pada tanggal tersebut," kata Trump.

"Tanggal Tarif Timbal Balik Kedua pada bulan April akan tetap berlaku penuh dan efektif," bebernya.

Seorang pejabat Gedung Putih, Hassett mengonfirmasi bahwa bea masuk baru terhadap Beijing berarti tarif AS atas impor China akan berjumlah total 20%.

Lebih lanjut, Hassett mengatakan bahwa Trump akan memutuskan kebijakan tarif impor untuk semua negara setelah mengevaluasi sebuah studi yang dijadwalkan akan keluar pada tanggal 1 April.

Selain tarif terhadap Tiongkok, Meksiko, dan Kanada, Trump juga mengenakan tarif global sebesar 25% atas impor baja dan aluminium, yang akan mulai berlaku pada 12 Maret mendatang.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya