Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) berpeluang menyepakati pengecualian tarif impor minyak dan gas (migas) dengan Kanada. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Energi AS, Chris Wright.
"(Skenario itu) tentu saja mungkin terjadi, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakannya," ujar Wright, dikutip dari CNBC International, Selasa (11/3/2025).
Baca Juga
Wright memastikan, AS masih dalam dialog aktif dengan Kanada dan Meksiko terkait tarif impor.
Advertisement
Sejauh ini, belum diketahui dengan jelas berapa banyak minyak, gas, dan energi lain yang diimpor AS dari Kanada yang mematuhi Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada. Wright juga enggan memberikan rincian spesifik terkait jumlah dari impor tersebut yang mematuhi USMCA.
"Saya akan menghindari perinciannya untuk saat ini. Kita bisa saja tidak mengenakan tarif atau tarif yang sangat rendah, tetapi itu harus bersifat timbal balik," ungkap Wright.
Menteri energi Kanada, Jonathan Wilkinson, mengatakan pekan lalu bahwa harga energi akan naik di AS jika tarif impor energi berlaku penuh.
"Kita akan melihat harga bensin yang lebih tinggi, harga listrik yang lebih tinggi dari pembangkit listrik tenaga air dari Kanada, harga pemanas rumah yang lebih tinggi yang terkait dengan gas alam yang berasal dari Kanada, dan harga mobil yang lebih tinggi," kata Wilkinson.
Diketahui, AS telah menjadi produsen minyak mentah dan gas alam terbesar di dunia selama bertahun-tahun. Tetapi banyak penyuling di AS bergantung pada minyak mentah berat yang diimpor dari Kanada.
Badan Informasi Energi mengunhgkapkan AS mengimpor 6,6 juta barel minyak mentah per hari rata-rata pada Desember 2024, lebih dari 60% di antaranya berasal dari Kanada.
Trump: Tak Ada Nego, Tarif Impor Kanada-Meksiko Berlaku Selasa 4 Maret 2025!
Diwartakan sebelumnya, Donald Trump memastikan bahwa pengenaan tarif impor sebesar 25% pada Kanada dan Meksiko akan berlaku mulai Selasa, 4 Maret 2025.
"Semuanya sudah ditetapkan. Tarif akan mulai berlaku besok," kata Trump di sebuah acara di Gedung Putih, dikutip dari CNBC International, Selasa (4/3/2025).
"Tidak ada ruang tersisa bagi Meksiko atau Kanada (untuk menegosiasikan alternatif tarif)," ucapnya.
Pasar saham anjlok setelah pernyataan Trump. Indeks S&P 500 turun 1,76%, menandai penurunan terburuknya sejak Desember 2024, sehingga indeks AS berada di zona merah untuk tahun ini.
Beberapa waktu lalu, Trump mengungkapkan bahwa tarif dikenakan untuk menekan aliran masuk obat fentanil AS.
"Sejumlah besar fentanil telah mengalir ke negara kita dari Meksiko, dan seperti yang Anda ketahui, juga dari China, yang kemudian dikirim ke Meksiko dan Kanada," Trump menyebut.
Selain mengumumkan bahwa tarif pada dua negara tetangga AS itu akan berlaku pada hari Selasa, Trump juga mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada impor dari China, menggandakan bea masuk 10% yang telah dikenakannya pada Beijing pada awal Februari 2025.
Advertisement
Tarif Atas Impor Baja dan Aluminium
Seorang pejabat Gedung Putih, Hassett pekan lalu mengonfirmasi bahwa bea masuk baru terhadap China berarti tarif AS atas impor China akan berjumlah total 20%.
Lebih lanjut, Hassett mengatakan bahwa Trump akan memutuskan kebijakan tarif impor untuk semua negara setelah mengevaluasi sebuah studi yang dijadwalkan akan keluar pada tanggal 1 April.
Selain tarif terhadap China, Meksiko, dan Kanada, Trump juga mengenakan tarif impor global sebesar 25% atas impor baja dan aluminium, yang akan mulai berlaku pada 12 Maret mendatang.
