Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku idealnya posisi direktur utama perusahaan pelat merah idealnya berumur 40-45 tahun. Apa alasannya?
"Semakin muda, semakin baik karena memang hanya anak muda yang bisa buat kemajuan. Karena anak muda itu lebih terbuka, energinya masih luar biasa dan masih mau belajar," ungkap Dahlan saat berbincang dengan Liputan6.com ditulis Selasa (9/7/2013).
Beberapa bos BUMN yang masih memenuhi kriteria itu yaitu Dirut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Arief Yahya, Dirut PT Kimia Farma Tbk (KAEF) Rusdi Rosman dan Dirut Jamsostek Elvyn G. Masassya.
Selain usia, faktor utama Dahlan memilih seorang dirut yaitu integritas. Menurut dia, percuma jika BUMN dipimpin orang sangat pandai tapi tidak memiliki integritas.
"Itu percuma karena dia akan gunakan kepandaiannya untuk menipu. Itu lebih bahaya dibanding orang bodoh yang menipu," jelasnya.
Faktor lainnya yaitu harus antusias untuk maju. Seorang yang antusias itu memiliki kesungguhan dan keinginan untuk maju. "Kalau dia tidak antusias dan pinter sekali, dia akan cepat merasa puas. Kreativitas juga perlu," tutur Dahlan.
Dahlan juga mengaku memiliki sejumlah Dirut yang kinerjanya patut diacungi jempol yaitu Dirut Pupuk Indonesia, Dirut Semen Indonesia, Dirut Bank BRI, Dirut PT Pos Indonesia, Dirut PT Kereta Api, Dirut Pelindo I dan Dirut Pelindo II.
"Itu satu level. Telkom dan Pegadaian juga bagus. Tidak hanya ide-idenya, tapi mereka bisa teguh dan tidak gampang menyerah dan tidak gampang dipengaruhi orang," ujarnya. (Ndw)
"Semakin muda, semakin baik karena memang hanya anak muda yang bisa buat kemajuan. Karena anak muda itu lebih terbuka, energinya masih luar biasa dan masih mau belajar," ungkap Dahlan saat berbincang dengan Liputan6.com ditulis Selasa (9/7/2013).
Beberapa bos BUMN yang masih memenuhi kriteria itu yaitu Dirut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Arief Yahya, Dirut PT Kimia Farma Tbk (KAEF) Rusdi Rosman dan Dirut Jamsostek Elvyn G. Masassya.
Selain usia, faktor utama Dahlan memilih seorang dirut yaitu integritas. Menurut dia, percuma jika BUMN dipimpin orang sangat pandai tapi tidak memiliki integritas.
"Itu percuma karena dia akan gunakan kepandaiannya untuk menipu. Itu lebih bahaya dibanding orang bodoh yang menipu," jelasnya.
Faktor lainnya yaitu harus antusias untuk maju. Seorang yang antusias itu memiliki kesungguhan dan keinginan untuk maju. "Kalau dia tidak antusias dan pinter sekali, dia akan cepat merasa puas. Kreativitas juga perlu," tutur Dahlan.
Dahlan juga mengaku memiliki sejumlah Dirut yang kinerjanya patut diacungi jempol yaitu Dirut Pupuk Indonesia, Dirut Semen Indonesia, Dirut Bank BRI, Dirut PT Pos Indonesia, Dirut PT Kereta Api, Dirut Pelindo I dan Dirut Pelindo II.
"Itu satu level. Telkom dan Pegadaian juga bagus. Tidak hanya ide-idenya, tapi mereka bisa teguh dan tidak gampang menyerah dan tidak gampang dipengaruhi orang," ujarnya. (Ndw)