Guna meringankan beban masyarakat akibat melonjaknya harga bahan pokok selama Ramadan, Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menggelar pasar Tani, di Silang Monas, Jakarta. Gelaran yang dijadwalkan berlangsung pada 18 Juli 2013 itu dijanjikan bakal menawarkan produk pangan dengan harga murah.
"Kami, dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta, akan mengadakan pasar tani pada tanggal 18 Juli 2013, hari Kamis, di Lapangan Monas," kata Menteri Pertanian Suwono, usai menghadiri menghadiri sidang anggota Dewan Energi Nasional (DEN) ke 10, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (12/7/2013).
Suwono menambahkan, keberadaan pasar tani tersebut akan memangkas proses tataniaga sehingga harga bahan pokok yang dijual bisa lebih murah dari harga dipasaran. Selain itu, para petani pun langsung dapat merasakan untung yang lebih tinggi tanpa melalui tengkulak.
"Dengan harga relatif murah, akan ada dampak. Dari petani langsung antar ke sana. Petani dapat harga tambahan yang menguntungkan, konsumen juga dapat harga murah," jelasnya.
Selain itu dengan adanya pagelaran pasar murah, para konsumen bisa mendapatkan bahan pokok yang masih segar seperti buah-buahan, sayur-mayur, dan daging yang berasal dari gabungan kelompok tani.
Ulah Spekulan
Pada bagian lain, Suwono menilai melonjaknya harga daging hingga Rp 120 ribu per kilogram bukan hanya disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubdi namun juga ulah para spekulan. Apalagi stok daging yang diterima di pasaran umumnya relatif aman.
"Dia (spekulan) manfaatkan peningkatan yang tidak wajar dan memberatkan konsumen kan," kata Suwono.
Menurutnya, sebagai pelaku bisnis, seharusnya memiliki etika dengan tidak memanfaatkan situasi dan mencari keuntungan yang besar. Pasalnya masyarakat saat ini sudah sangat terbebani dengan harga daging yang terbilang tinggi.
Dirinya berharap, dengan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah, seperti melakukan operasi pasar, harga daging dapat dikendalikan sehingga masyarakat kembali memiliki daya beli.(Pew/Shd)
"Kami, dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta, akan mengadakan pasar tani pada tanggal 18 Juli 2013, hari Kamis, di Lapangan Monas," kata Menteri Pertanian Suwono, usai menghadiri menghadiri sidang anggota Dewan Energi Nasional (DEN) ke 10, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (12/7/2013).
Suwono menambahkan, keberadaan pasar tani tersebut akan memangkas proses tataniaga sehingga harga bahan pokok yang dijual bisa lebih murah dari harga dipasaran. Selain itu, para petani pun langsung dapat merasakan untung yang lebih tinggi tanpa melalui tengkulak.
"Dengan harga relatif murah, akan ada dampak. Dari petani langsung antar ke sana. Petani dapat harga tambahan yang menguntungkan, konsumen juga dapat harga murah," jelasnya.
Selain itu dengan adanya pagelaran pasar murah, para konsumen bisa mendapatkan bahan pokok yang masih segar seperti buah-buahan, sayur-mayur, dan daging yang berasal dari gabungan kelompok tani.
Ulah Spekulan
Pada bagian lain, Suwono menilai melonjaknya harga daging hingga Rp 120 ribu per kilogram bukan hanya disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubdi namun juga ulah para spekulan. Apalagi stok daging yang diterima di pasaran umumnya relatif aman.
"Dia (spekulan) manfaatkan peningkatan yang tidak wajar dan memberatkan konsumen kan," kata Suwono.
Menurutnya, sebagai pelaku bisnis, seharusnya memiliki etika dengan tidak memanfaatkan situasi dan mencari keuntungan yang besar. Pasalnya masyarakat saat ini sudah sangat terbebani dengan harga daging yang terbilang tinggi.
Dirinya berharap, dengan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah, seperti melakukan operasi pasar, harga daging dapat dikendalikan sehingga masyarakat kembali memiliki daya beli.(Pew/Shd)