Terlalu Banyak Pemain, Pelabuhan Tanjung Priok Jadi Macet

Pengusaha menduga kemacetan yang membuat penumpukan barang di Pelabuhan Tanjung Priok akibat banyaknya instansi yang bermain.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Jul 2013, 16:48 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2013, 16:48 WIB
pelabuhan-merak-130604b.jpg
Kalangan pengusaha menduga kemacetan yang membuat penumpukan barang impor di Pelabuhan Tanjung Priok disebabkan terlalu banyaknya instansi yang bermain dalam bongkar muat.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, penumpukan barang impor di Pelabuhan Tajung Priok tersebut mengakibatkan banyak barang yang membusuk. Sementara importir barang tersebut menyerah tidak mau mengurusi barangnya karena terlalu besar biayanya.

"Ini masalah Pelindo II, barang-barang busuk, importirnya lari, sekaran mau dibuang ke laut pun tidak bisa, karena mengeluarkan barang itu mesti ada biaya. Sementara mereka tidak punya biaya,'" kata Sofjan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (19/7/2013).

Menurut dia, kemacetan yang menjadi penyebab penumpukan barang tersebut diakibatkan banyaknya pihak yang mengurusi barang keluar dari pelabuhan sehingga kurangnya koordinasi.

"Di pelabuhan itu ada 16-18 pemain utama, dan itu tidak bisa terkoordinasi satu sama lainnya. Maunya sendiri-sendiri, akhirnya macet semua," ungkapnya. (Pew/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya