Liputan6.com, Jakarta Kawasan industri di Indonesia kerap membangun sendiri akses logistiknya, termasuk dermaga khusus. Lantas, bagaimana nasib BUMN PT Pelabuhan Indonesia (Persero)?
Direktur Utama PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) Indra Hidayat mengamini banyak kawasan industri membangun pelabuhan sendiri. Namun, dia tidak melihat itu mengganggu kinerja dan persaingan dengan Pelindo.
Baca Juga
Adapun, dermaga yang dimaksud merujuk pada Dermaga Untuk Keperluan Sendiri (DUKS), Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), dan Terminal Khusus (Tersus).
Advertisement
“Mungkin ke depannya kemitraan Pelindo DUKS. Jadi gak mungkin juga kalau kita harus melawan keberadaan DUKS-DUKS tersebut,” kata Indra di Jakarta, ditulis Rabu (19/3/2025).
Dibangun Mandiri
Dia mengatakan, pelabuhan khusus tersebut dibangun mandiri oleh pihak swasta ketika tidak bisa menjangkau pelabuhan Pelindo. Dia juga terbuka bagi kawasan industri yang memang memerlukan membangun pelabuhan sendiri.
“Jadi selama Pelindo belum bisa masuk ke sana, memang sangat terbuka, dipersilakan,” ungkap Indra.
Ditengah persaingan dengan pelabuhan mandiri tadi, Pelindo tidak kehabisan proyek di kawasan industri. Indra bilang, pemerintah telah memberikan akses bagi Pelindo untuk masuk di beberapa kawasan industri.
Pelabuhan Garapan Pelindo
Diantaranya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Pelabuhan Internasional Kijing, dan dermaga di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
“Dalam alhamdulillah pemerintah masih memberikan banyak kemudahan untuk Pelindo. Ada yang di Batang, kemudian tadi di Kijing, dan di Gresik yang merupakan proyek Pelindo dengan AKR,” ujar Indra.
Advertisement
Beroperasi 24 Jam Jelang Libur Lebaran
Sementara itu, Indra memastikan layanan PT Nonpetikemas beroperasi maksimal menjelang libur lebaran 2025 mendatang. Salah satunya dengan menetapkan operasional bongkar muat 24 jam.
Indra menyadari permintaan logistik, terutama untuk bahan pokok, bahan bakar minyak (BBM), dan gas LPG, akan mengalami lonjakan tajam.
"Kami berkomitmen untuk menjaga layanan prima selama 24/7 di seluruh cabang, memastikan seluruh pengiriman kargo berjalan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Hal ini sejalan dengan upaya kami dalam mendukung kelancaran arus logistik nasional, khususnya selama periode Lebaran," tegas Indra.
Seperti diketahui, kendaraan logistik sumbu 3 atau lebih juga akan dilarang selama periode puncak mudik lebaran. Maka, operasional bongkar muat dan distribusi barang bisa dimaksimalkan sebelum periode tersebut.
