Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan kebutuhan Bahan Bakar Gas (BBG) akan meningkat 10% pada musim liburan lebaran tahun ini. Berbeda dengan Bahan Bakar Minyak (BBM), kenaikan ini justru dpicu peningkatan konsumsi BBG oleh kendaraan umum.
Ketua Tim Percepatan Konversi BBM ke BBG, Wiratmaja Puja mengatakan, konsumsi BBG tidak menunjukan kenaikan yang cukup signifikan saat Lebaran. Pasalnya, pemerintah baru menyasar empat kota yang menjadi lokasi pelaksanaan program yang bertujuan untuk menekan konsumsi BBM tersebut.
"Khusus untuk lebaran, karena BBG baru di empat kota utama Jakarta Bogor, Tanggerang, Bekasi (Jabodetabek), Surabaya, Palembang," kata Wiratmaja, seperti yang dikutip di Jakarta, Minggu (4/8/2013).
Wiratmaja menjelaskan, bertambahnya konsumsi BBG yang terjadi selama Lebaran ini bukan lantaran konsumsi kendaraan pribadi yang naik. Peningkatan justru berasal dari konsumsi kendaraan umum yang banyak digunakan masyarakat saat liburan lebaran.
"Tidak terkait jalur mudik, hanya untuk transportasi di Jakarta konsumsinya sebenarnya tidak menurun karena ada wisata. Juga seperti orang di Surabaya berwisata naik taksi kan taksinya muter, kemungkinan meningkat, mungkin tidak lebih dari 10%," jelasnya.
Meski kenaikan konsumsi tidak signifikan, Wiratmaja mengaku pihaknya telah melakukan persiapan khusus untuk menghadapi libur Lebaran dengan menjaga stok gas agar dapat memnuhi kebutuhan masyarakat. "Kami jaga supaya tidak ada kekurangan. Ada persiapan khusus, tapi tidak seberat BBM. Kalau gas kita ready saja" pungkasnya.(Pew/Shd)
Ketua Tim Percepatan Konversi BBM ke BBG, Wiratmaja Puja mengatakan, konsumsi BBG tidak menunjukan kenaikan yang cukup signifikan saat Lebaran. Pasalnya, pemerintah baru menyasar empat kota yang menjadi lokasi pelaksanaan program yang bertujuan untuk menekan konsumsi BBM tersebut.
"Khusus untuk lebaran, karena BBG baru di empat kota utama Jakarta Bogor, Tanggerang, Bekasi (Jabodetabek), Surabaya, Palembang," kata Wiratmaja, seperti yang dikutip di Jakarta, Minggu (4/8/2013).
Wiratmaja menjelaskan, bertambahnya konsumsi BBG yang terjadi selama Lebaran ini bukan lantaran konsumsi kendaraan pribadi yang naik. Peningkatan justru berasal dari konsumsi kendaraan umum yang banyak digunakan masyarakat saat liburan lebaran.
"Tidak terkait jalur mudik, hanya untuk transportasi di Jakarta konsumsinya sebenarnya tidak menurun karena ada wisata. Juga seperti orang di Surabaya berwisata naik taksi kan taksinya muter, kemungkinan meningkat, mungkin tidak lebih dari 10%," jelasnya.
Meski kenaikan konsumsi tidak signifikan, Wiratmaja mengaku pihaknya telah melakukan persiapan khusus untuk menghadapi libur Lebaran dengan menjaga stok gas agar dapat memnuhi kebutuhan masyarakat. "Kami jaga supaya tidak ada kekurangan. Ada persiapan khusus, tapi tidak seberat BBM. Kalau gas kita ready saja" pungkasnya.(Pew/Shd)