RI Masih Butuh Lebih Banyak Pabrik Gula

Indonesia dinilai perlu membangun pabrik gula lebih banyak untuk memenuhi pasokan nasional

oleh Nurmayanti diperbarui 08 Agu 2013, 13:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2013, 13:00 WIB
pabrik-gula-130723b.jpg
Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Daerah Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) M Natsir Mansyur menilai Indonesia perlu membangun lagi pabrik gula berbasis tebu.

Hal ini mengingat kebutuhan gula nasional yang kini mencapai 2,9 juta ton per tahun tidak sebanding dengan produksi gula nasional saat ini.

"Di Indonesia selalu tidak seimbang antara supply dan demand-nya. Konsumsi kita 2,9 juta ton, mungkin sekarang hanya 2,2 juta ton yang dapat kita produksi, padahal targetnya 2,5 juta ton," ujar dia seperti ditulis Kamis (8/8/2013).

Dia menjelaskan, untuk mencapai target 2,5 juta ton ini akan sangat sulit jika pemerintah tidak membangun pabrik gula baru yang berbasis tebu.

"Ya harus didorong untuk membangun 7 pabrik gula baru. Kalau hanya mengandalkan yang sekarang, (target) itu baru bisa tercapai 10 tahun yg akan datang. Atau mungkin sekarang saya kira 5-10 tahun akan datang gula itu akan tetap kurang," lanjut dia.

Pada tahun ini, menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu Indonesia (APEGTI) ini, produksi gula Indonesia turun sebanyak 30% yang rata-rata disebabkan oleh faktor alam.

Sebab itu, diperlukan pabrik tebu baru yang tersebar diseluruh Indonesia agar tidak hanya tergantung pada 1 sentra produksi saja.

"Ini karena musim dan lain-lain sehingga produksi kita berkurang. Gula yang berbasis tebu ini kan ketergantungan terhadap alamnya sangat besar. solusinya harus membangun pabrik baru, tidak ada cara lain," tandasnya. (Dny/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya