Walmart & Xerox Berantem Gara-gara Kupon Makan

Hingga saat ini masih belum jelas siapa yang akan mengganti rugi pengeluaran besar-besaran yang menimpa Walmart.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 15 Okt 2013, 15:03 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2013, 15:03 WIB
walmart-131015b.jpg
Walmart Stores Inc dan Xerox Corp saling menuding satu sama lain, setelah para penerima kupon makanan di Louisiana menyerbu toko-toko Walmart saat kesalahan sistem komputer membuat kartu debitnya bisa digunakan tanpa batas.

Seperti dikutip dari csmonitor.com, Selasa (15/10/2013), para manajer dari sejumlah toko Walmart, di kota-kota Louisiana seperti Springhill dan Mansfield menghubungi polisi Sabtu malam saat kerumunan pembeli membanjiri toko-tokonya. Para konsumen membeli banyak barang dengan memanfaatkan kartu belanja tanpa batasan kredit.

Kartu Electronic Benefit Transfer (EBT) adalah jenis kartu yang diterbitkan pemerintah sejalan dengan program kupn makanan dan memiliki kode yang menunjukkan jumlah uang yang tersedia bagi seseorang untuk dihabiskan. Kupon makanan tersebut merupakan program subsidi pemerintah federal untuk masyarakat berpendapatan rendah yang dikelola negara.

Sabtu lalu, saat seluruh kartu EBT menunjukkan angka tak terbatas, para pemegang kartu langsung bergegas menyerbu Walmarts untuk memanfaatkan peluang belanja tersebut.

"Beberapa orang mengangkut  delapan hingga 10 keranjang belanja yang penuh dengan berbagai barang," ujar Kepala Polisi Springhill Will Lynd.

Sementara itu Xerox mengatakan, di hari yang sama, sistemnya yang memproses seluruh transaksi EBT tengah mengalami pemadaman sementara akibat pemeriksaan rutin untuk generator yang tak berfungsi dengan benar. Louisiana merupakan satu dari 17 negara bagian yang terkena dampak pemadaman tersebut.

Juru Bicara WalMart Bentoville Kayla Whiting menunjuk Xerox sebagai sumber dari semua permasalahan tersebut dan meminta pihak Xerox untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

Sementara itu juru bicara Xerox Bill McKee menyediakan keterangan resmi secara tertulis dari perusahaan yang mengatakan Xerox memiliki prosedur yang harus dilakukan untuk para riteler seperti Wal-Mart saat pemadaman proses transaksi EBT tengah berlangsung.

Namun hingga saat ini masih belum jelas siapa yang akan mengganti rugi pengeluaran besar-besaran yang menimpa Walmart.  Hal ini memerlukan pernyataan lebih lanjut dari Walmart.

Lynd yang tiba di toko Walmart di kotanya sekitar pukul 7 malam waktu setempat menemukan ratusan pembeli membanjiri garis pembatas antrian dengan keranjang-keranjang barang yang melebihi kapasitas.

Pada manajer toko tersebut, Lynd mengatakan pihaknya memiliki hak untuk menolak layanan tersebut. Tetapi manajer toko itu mengaku menerima instruksi langsung dari kantor pusat Walmart untuk menerima kartu-kartu tersebut.

Meski demikian, para pembeli dikatakan tidak melanggar hukum dan polisi pun tidak memiliki kewewanangan untuk membubarkan kerumunan massa tersebut. Pada pukul 9 malam waktu setemlat kesalahan sistem tersebut dapat diperbaiki dan kartu-kartu EBT kembali menunjukkan anggaran pengeluaran yang normal kembali.

"Saat mendengar pengumuman tersebut, orang-orang meninggalkan keranjang mereka begitu saja dan langsung meninggalkan toko," ujar Lynd. (Sis/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya