Produsen Truk Jepang Pilih Indonesia Jadi Basis Produksi

Setelah Jepang dan Thailand, pabrikan kendaraan truk ini akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi truk komersial.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Nov 2013, 16:46 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2013, 16:46 WIB
isuzu-produsen-131124b.jpg
Isuzu Motors Limited, induk produsen kendaraan Isuzu yang berlokasi di Jepang, akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan komersial dengan mesin beremisi Euro 2 ke bawah. Untuk saat ini sendiri, Isuzu telah memiliki basis produksi global di Jepang dan Thailand.

Euro atau European Emission Standars adalah standar emisi di Eropa dan telah menjadi standardisasi emisi di seluruh dunia. Standarisasi ini dikeluarkan pertama kali pada tahun 1958 oleh UNECE (United Nations Economic Commission for Europe) atau biasa disebut ECE membuat standar kendaraan di Eropa. Saat ini, Eropa sendiri akan memberlakukan standar emisi EURO 5.

"Indonesia diputuskan menjadi basis untuk produksi kendaraan komersial dengan emisi Euro 2 ke bawah," ujar Marketing Communcation Department PT Isuzu Astra Motor Indonesia Puti Annisa M di Bandung, Jawa Barat, seperti ditulis Minggu (24/11/2013).

Isuzu saat ini diketahui telah mempunyai dua basis produksi di dunia. Di Jepang, Isuzu menetapkan sebagai basis produksi truk di negara berkembang dengan emisi Euro 2 ke atas. Sementara Thailand ditetapkan sebagai basis produksi untuk kendaraan light komersial seperti pick-up, 4x4, dan SUV.

Menurut Puti, jenis kendaraan komersial seperti truk masih memiliki pasar yang potensial untuk dikembangkan. Konsumen kendaraan jenis komersial umumnya berasal dari perusahaan yang tidak hanya mementingkan daya angkut dari kendaraan tetapi juga fitur-fitur yang dimiliki kendaraan besar ini.

"Industri komersial ini kan tidak semua kendaraan penumpang. Kalau truk, orang bukan hanya lihat model melainkan fitur dan layana purnajualnya. kendaraan komersial ini penjualannya bukan sekedar dilihat dari kemampuan mengangkut barang," jelasnya.

Keseriusan pabrikan kendaraan asal Jepang ini ditunjukan dengan pembangunan pabrik baru dikawasan Cibitung, Jawab Barat yang direncanakan akan selesai pada akhir 2014 mendatang. Pabrik yang menelan investasi sebesar Rp 1,3 triliun ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi hingga 80 ribu unit kendaraan per tahun.

"Direncanakan di akhir 2014 mudah-mudahan selesai dan paling lambat awal 2015 sudah mulai produksi, tapi bertahap yaitu sebanyak 52 ribu unit dulu untuk tahap pertama. 52 ribu unti itu untuk kebutuhan domestik dulu," katanya.

Puti menjelaskan, kontribusi penjualan kendaraan jenis truk sendiri bagi Isuzu di Indonesia cukup besar hingga mencapai hampir 50% dari penjualan secara keseluruhan. Jenis light truk selama ini menjadi penyumbang utama penjualan kendaraan truk Isuzu.

"Untuk light truck sendiri angka sekitar 20 ribuan, medium truck 10 ribuan, dan sisanya kendaraan penumpang. Light dan medium truk saat ini masih untuk pasar domestik saja, tapi ke depan akan diekspor. Sedang Panther (kendaraan penumpang) sendiri sudah diekspor ke negara berkembang seperti di kawasan ASEAN," tandasnya.(Dny/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya