Kapan 10 Rajab 2025? Waktu Terbaik Puasa yang Selalu Dilakukan Mbah Moen Zubair

Menurut Mbah Moen, puasa Rajab sebaiknya dilakukan pada sepuluh hari pertama. Jika tidak bisa puasa selama sepuluh hari, setidaknya puasa di tanggal 10. Lantas, kapan 10 Rajab 2025?

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 04 Jan 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2025, 08:30 WIB
Maemoen Zubair
Maemoen Zubair atau dikenal Mbah Moen wafat di Makkah (Foto: nu.or.id).

Liputan6.com, Jakarta - Para ulama khususnya yang bermazhab ahlussunnah wal jamaah selalu mengingatkan muslim agar melaksanakan puasa di bulan Rajab. Hukum puasa Rajab adalah sunnah dan sangat baik dilakukan, terlebih waktu pengamalannya di bulan yang dimuliakan (asyhurul hurum).

Mengutip laman NU, ada sejumlah hadis yang menegaskan anjuran puasa di bulan Rajab. Salah satunya hadis tentang puasa di bulan-bulan hurum. Hadis ini juga sekaligus menyebutkan keutamaan berpuasa di bulan yang dimuliakan.

مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ أَشْهُرِ اللّٰهِ الْحُرُمِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا   

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari.”

Hadis tersebut dikutip oleh Imam Fakhruddin al-Razi dalam kitabnya yang berjudul Mafatih al-Ghaib (juz 16, h.54). Kemudian dalil itu menjadi salah satu landasan mengerjakan puasa di bulan Rajab.

Waktu pelaksanaan puasa Rajab dapat dilakukan kapan saja sepanjang tidak melewati akhir bulan. Namun, sejumlah ulama seperti KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen memiliki perhitungan tersendiri tentang waktu terbaik melaksanakan puasa Rajab.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Waktu Terbaik Puasa Rajab Menurut Mbah Moen

Almaghfurlah KH Maimoen Zubair (Mbah Moen)
Almaghfurlah KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. (Sumber foto: NU Online)

Menurut Mbah Moen, puasa Rajab sebaiknya dilakukan pada sepuluh hari pertama. Jika tidak bisa puasa selama sepuluh hari, setidaknya puasa di tanggal 10.

“Puasa Rajab itu baiknya dilaksanakan mulai tanggal  1 sampai 10. Kalau tidak kuat puasalah tanggal 10 saja. Jika kuatnya dua hari puasa tanggal 1 dan 10,” katanya dikutip dari YouTube Madrasah Aswaja, Jumat (3/1/2025).

Mbah Moen mengungkapkan alasannya bahwa tanggal 10 Rajab tepatnya malam Jumat adalah peristiwa ‘berkumpulnya’ Sayyidah Aminah dengan Sayyid Abdullah dan menjadi cikal bakal turunnya nur (cahaya) Nabi Muhammad SAW.

“Makanya sebisa mungkin tanggal 10 Rajab itu puasa. Saya puasa Rajab itu tanggal 10 saja. Dan terkadang tanggal 1 dan 10 saja,” ujarnya.

Lantas, kapan 10 Rajab 2025 dalam kalender Masehi?

Tanggal 10 Rajab dalam Kalender Masehi 2025

Ilustrasi Kalender 2025.
Ilustrasi Kalender 2025. (Dok: pexels/Matheus Bertelli)

Jika merujuk kalender Hijriah yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, tanggal 10 Rajab 1446 H bertepatan dengan Jumat, 10 Januari 2025. Namun, karena jatuhnya pada hari Jumat, sebaiknya muslim berpuasa sehari sebelumnya atau ditambah sehari setelahnya. Sebab, ulama tidak menganjurkan puasa hanya Jumat saja.

Pendakwah Ustadz Abdul Somad alais UAS menegaskan bahwa puasa di hari Jumat saja tidak boleh, harus disertai dengan hari lainnya.

“Tidak boleh berpuasa Jumat tunggal sendirian. Maka, kalau berpuasa di hari Jumat dahului hari Kamis. Kamis-Jumat. Atau didahulukan hari Jumat, besok ditambah dengan hari Sabtu. Jumat-Sabtu. Kamis-Jumat boleh, Jumat-Sabtu boleh,” jelas UAS dikutip dari YouTube Ummum Haniya, Kamis (2/1/2025).

Beda halnya dengan puasa Dawud. Jika Jumat jadwalnya puasa Dawud, maka boleh puasa di hari tersebut meski tidak didahului atau ditambah satu hari setelahnya.

“Kalau bertepatan dengan puasa Dawud, maka boleh puasa sendirian. Begitu juga dengan puasa qadha. Mepet sudah dekat Ramadhan, maka dia ganti (pada hari Jumat), boleh,” kata UAS.

UAS mengungkapkan alasan tidak boleh berpuasa hanya di hari Jumat. Sebab, Jumat adalah hari raya umat Islam, sama halnya seperti Idulfitri dan Iduladha yang diharamkan berpuasa.

“Mengkhususkan Jumat satu hari takzimat karena mengagungkan hari Jumat dengan puasa, maka dilarang Nabi Muhammad SAW,” tutur UAS.

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya