Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg Masih Simpang Siur

"Belum tahu (bisa naik atau tidak) karena tergantung diskusinya di pemerintahan. Kapan waktunya harus disepakati bersama,"

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 28 Nov 2013, 21:09 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2013, 21:09 WIB
harga-elpiji130225b.jpg
Rencana PT Pertamina (Persero) menaikkan harga jual elpiji 12 kilogram (kg) mulai awal tahun depan makin simpang siur. Kementerian Keuangan mengatakan pemerintah hingga kini belum membahas kembali rencana kenaikan harga gas elpiji non subsidi tersebut.

Padahal Pertamina mengungkapkan usulan rencana kenaikan harga jual gas elpiji 12 Kg sudah masuk dalam daftar pembahasan pemerintah di tingkat Kementerian/Lembaga.

"Belum dibahas, janjinya sih mau dibahas di sini (Kantor Kementerian Bidang Perekonomian). Sementara belum ada pembahasan itu," tutur Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, usai Rakor Energi di Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Askolani menegaskan, pemerintah tak dapat memastikan apakah kenaikan harga jual elpiji bisa dilakukan di 2014 atau tidak.  Sebagai informasi, 2014 merupakan tahun politik karena Indonesia akan kembali menggelar pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu).

"Belum tahu (bisa naik atau tidak) karena tergantung diskusinya di pemerintahan. Kapan waktunya harus disepakati bersama," ujarnya.

Sebelumnya,PT Pertamina memastikan harga elpiji 12 Kg bakal naik pada awal tahun depan. Kenaikan harga tersebut dilakukan guna menekan kerugian yang harus ditanggung perseroan akibat penjualan elpiji non subsidi tersebut.

Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan menyebutkan, perseroan harus menanggung kerugian Rp 20 triliun dalam lima tahun terakhir. Kerugian itu disebabkan perusahaan pelat merah itu menjual elpiji 12 kg lebih murah dari harga keekonomian.

Menurut data Pertamina, harga jual elpiji saat ini sekitar Rp 5.750 per kg, sedangkan harga keekonomiannya fluktuatif berkisar Rp 11 ribu per kg.(Fik/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya