Kabar terbaru yang merebak di pasar keuangan global adalah Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) segera mengurangi pengguliran dana stimulus (tapering) pada rapat pertemuan dewan direksi yang rencananya berlangsung pekan depan. Sejumlah investor yakin The Fed akan mulai melakukan aksi tapering pada bulan ini.
Mengutip laman CNBC, Rabu (11/12/2013), meskipun telah dua kali keliru menilai langkah The Fed pada Juni dan September, beberapa uji finansial yang dilakukan bank tersebut mengarah pada putusan tapering saat pertemuan direksi yang akan berlangsung pada 17 Desember. Kemungkinan lain, The Fed akan menundanya hingga bulan depan guna memastikan kejelasan situasi ekonomi AS.
Banyak pejabat The Fed yang menilai langkah tapering pada Desember maupun Januari tak banyak berbeda. Namun tiga uji finansial yang dilakukan The Fed menunjukkan keputusan tersebut tinggal sedikit lagi terwujud, yakni.
- Situasi ekonomi AS membaik
Tingginya keyakinan tapering The Fed dalam waktu dekat muncul setelah laporan tenaga kerja AS menunjukkan peningkatan pesat.
Pertumbuhan ketenagakerjaan mencapai 193 ribu, atau naik sekitar 44 ribu. Angka tersebut mengejutkan pasar yang langsung memprediksi kemungkinan aksi tapering. Di level 7%, tingkat pengangguran AS jauh lebih rendah dibandingkan pada September.
Redanya ketegangan di Eropa dan meningkatnya kekayaan rumah tangga yang ditopang tingginya nilai saham dan real estate membuat The Fed merasa ekonomi AS telah jauh lebih baik.
- Akhir dari ketidakpastian fiskal
Sebagian besar pejabat The Fed berbicara dengan keyakinan besar tentang peningkatan pertumbuhan ekonomi tahun depan.
Para pejabat The Fed itu melihatnya sebagai dampak penarikan fiskal dari penghematan pemerintah tahun depan dan kenaikan tarif pajak pada Januari mendatang.
The Fed secara eksplisit mengaku sangat khawatir dengan dampak negatif dari penghentian sementara operasional pemerintahan AS (shutdown).
Namun kesepakatan Kongres Demokrat dan Partai Republik untuk menunda batas utang AS telah membawa angin segar bagi The Fed untuk melihat proyeksi ekonomi yang lebih baik. Dengan begitu, kemungkinan dimulainya tapering The Fed semakin tinggi. (Sis/Nrm)
Mengutip laman CNBC, Rabu (11/12/2013), meskipun telah dua kali keliru menilai langkah The Fed pada Juni dan September, beberapa uji finansial yang dilakukan bank tersebut mengarah pada putusan tapering saat pertemuan direksi yang akan berlangsung pada 17 Desember. Kemungkinan lain, The Fed akan menundanya hingga bulan depan guna memastikan kejelasan situasi ekonomi AS.
Banyak pejabat The Fed yang menilai langkah tapering pada Desember maupun Januari tak banyak berbeda. Namun tiga uji finansial yang dilakukan The Fed menunjukkan keputusan tersebut tinggal sedikit lagi terwujud, yakni.
- Situasi ekonomi AS membaik
Tingginya keyakinan tapering The Fed dalam waktu dekat muncul setelah laporan tenaga kerja AS menunjukkan peningkatan pesat.
Pertumbuhan ketenagakerjaan mencapai 193 ribu, atau naik sekitar 44 ribu. Angka tersebut mengejutkan pasar yang langsung memprediksi kemungkinan aksi tapering. Di level 7%, tingkat pengangguran AS jauh lebih rendah dibandingkan pada September.
Redanya ketegangan di Eropa dan meningkatnya kekayaan rumah tangga yang ditopang tingginya nilai saham dan real estate membuat The Fed merasa ekonomi AS telah jauh lebih baik.
- Akhir dari ketidakpastian fiskal
Sebagian besar pejabat The Fed berbicara dengan keyakinan besar tentang peningkatan pertumbuhan ekonomi tahun depan.
Para pejabat The Fed itu melihatnya sebagai dampak penarikan fiskal dari penghematan pemerintah tahun depan dan kenaikan tarif pajak pada Januari mendatang.
The Fed secara eksplisit mengaku sangat khawatir dengan dampak negatif dari penghentian sementara operasional pemerintahan AS (shutdown).
Namun kesepakatan Kongres Demokrat dan Partai Republik untuk menunda batas utang AS telah membawa angin segar bagi The Fed untuk melihat proyeksi ekonomi yang lebih baik. Dengan begitu, kemungkinan dimulainya tapering The Fed semakin tinggi. (Sis/Nrm)