Penerimaan Bea dan Cukai akan Sesuai Target

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai optimistis penerimaan bea dan cukai sesuai target yang ditetapkan pemerintah dalam APBN-P.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Des 2013, 15:19 WIB
Diterbitkan 17 Des 2013, 15:19 WIB
pelabuhan-2--130603c.jpg
Penerimaan bea dan cukai diharapkan dapat mencapai Rp 153 triliun sesuai target yang sudah ditetapkan pemerintah melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P).

Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJBC) optimistis mencatatkan penerimaan sesuai target yang sudah ditetapkan pemerintah tersebut. Dirjen Bea dan Cukai, Agung Kuswandono mengungkapkan sampai 13 Desember penerimaan DJBC mencapai Rp 147,04 triliun sementara target sesuai APBN adalah Rp 153,15 triliun.

"Jadi dalam waktu mulai tanggal 14 hingga 31 nanti kita hanya memerlukan tambahan Rp 6,1 triliun untuk mencapai target, jadi Insya Allah bisa kita capai. Kalau lebih paling sedikit," ungkapnya saat ditemui di kantor pusat DJBC, Jakarta, Selasa (17/12/2013).

Agung mengungkapkan, kelebihan penerimaan tidak akan banyak karena kondisi ekonomi dunia yang sedang mengalami perlambatan.

Berbeda dengan penerimaan, Bea Cukai mengaku jumlah bea keluar tak sesuai target. Agung mengaku biaya keluar diperkirakan tak akan mencapai target yang sudah ditetapkan APBN-P sebanyak Rp 17,6 triliun.

Direktorat Jendral Bea dan Cukai yang tak mampu dalam memenuhi target bea keluar tersebut dikarenakan harga komoditi yang menjadi produk ekspor andalan Indonesia sedang turun.

"Karena harga CPO dalam sepuluh bulan terakhir turun jauh, padahal di sini tarif progresif, itu kalau harga turun maka bea juga akan turun kalau naik juga akan naik," ujar Agung.

Namun begitu Agung  menjelaskan harga komoditi sudah mulai menunjukkan peningkatan pada November 2013 sehingga akan mempengaruhi biaya keluar lebih sesuai target. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya