Tingginya curah hujan di Indonesia mengakibatkan beberapa wilayah terlanda banjir. Tak hanya merugikan masyarakat, kondisi ini melumpuhkan bisnis pengusaha.
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengaku banjir sangat merugikan para pengusaha. Bahkan, kerugiannya hingga miliaran rupiah.
Dia menggambarkan dengan mengatakan total pendapatan industri ini seluruh Indonesia setiap tahunnya mencapai Rp 700 triliun. Sementara untuk wilayah Jabodetabek memiliki pangsa pasar sebesar 40% atau sekitar Rp 200 triliun.
"Jadi satu hari Rp 800 miliar pasar di Jabodetabek per tahun. Kalau saya perkirakan karena banjir jabodetabek saja, 25% kena dampak bajir, baik itu banjir total tidak bisa dimasuki atau pengiriman karena jalur putus.
Jadi potensi kerugian Rp 200 miliar per hari kalau begini terus," kata Adhi di Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Adhi meminta pemerintah segera menyelesaikan permasalahan tahunan ini mengingat pergerakan usaha mereka juga akan ikut terimbas.
"Oleh sebab itu pemerintah perlu memikirkan mengatasi ini, belum kita pikirkan industri yang berhenti, baik akibat bajir karena PLN yang mematikan listrik," katanya.
Lebih lanjut Adhi mengaku meski harus menanggung kerugian, namun para pengusaha makanan dan minuman dipastikan tidak akan menaikkan harga jual produknya.
"Itu kerugiannya juga cukup luar biasa, namun demikian ini sifatnya sementara dan di bencana, oleh sebab itu penguasaha saya pikir tidak akan memasukkan ke biaya penjualan," tutup dia. (Yas/Nrm)
Baca juga:
Banjir dan Cuaca Buruk Rugikan Pengusaha Rp 100 Miliar/Hari
Cuaca Buruk Bikin Pengusaha Pelayaran Rugi Miliaran Rupiah
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengaku banjir sangat merugikan para pengusaha. Bahkan, kerugiannya hingga miliaran rupiah.
Dia menggambarkan dengan mengatakan total pendapatan industri ini seluruh Indonesia setiap tahunnya mencapai Rp 700 triliun. Sementara untuk wilayah Jabodetabek memiliki pangsa pasar sebesar 40% atau sekitar Rp 200 triliun.
"Jadi satu hari Rp 800 miliar pasar di Jabodetabek per tahun. Kalau saya perkirakan karena banjir jabodetabek saja, 25% kena dampak bajir, baik itu banjir total tidak bisa dimasuki atau pengiriman karena jalur putus.
Jadi potensi kerugian Rp 200 miliar per hari kalau begini terus," kata Adhi di Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Adhi meminta pemerintah segera menyelesaikan permasalahan tahunan ini mengingat pergerakan usaha mereka juga akan ikut terimbas.
"Oleh sebab itu pemerintah perlu memikirkan mengatasi ini, belum kita pikirkan industri yang berhenti, baik akibat bajir karena PLN yang mematikan listrik," katanya.
Lebih lanjut Adhi mengaku meski harus menanggung kerugian, namun para pengusaha makanan dan minuman dipastikan tidak akan menaikkan harga jual produknya.
"Itu kerugiannya juga cukup luar biasa, namun demikian ini sifatnya sementara dan di bencana, oleh sebab itu penguasaha saya pikir tidak akan memasukkan ke biaya penjualan," tutup dia. (Yas/Nrm)
Baca juga:
Banjir dan Cuaca Buruk Rugikan Pengusaha Rp 100 Miliar/Hari
Cuaca Buruk Bikin Pengusaha Pelayaran Rugi Miliaran Rupiah