Konflik Ukraina, Markas Shakhtar Dikuasai Kelompok Bersenjata

Peristiwa ini terjadi hanya 10 hari setelah stadion mereka, Donbass Arena, mendapat serangan bom sebanyak dua kali.

oleh Arry Anggadha diperbarui 04 Sep 2014, 13:44 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2014, 13:44 WIB
Markas Shakhtar Donetsk
Markas Shakhtar Donetsk (101GreatGoals)

Liputan6.com, Donetsk - Klub sepak bola Ukraina, Shakhtar Donetsk, kembali menjadi korban konflik di negaranya. Usai markas mereka diguncang bom, kini kantor pusat klub terbesar Ukraina itu dikuasai kelompok bersenjata.

Dilansir laman resmi Shakhtar, saat ini markas mereka menjadi arena pertempuran senjata antara negara pecahan Uni Soviet itu dan Rusia. Belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini.

Peristiwa ini terjadi hanya 10 hari setelah stadion mereka, Donbass Arena, mendapat serangan bom sebanyak dua kali.

Donbass Arena mulai dibuka tahun 2009. Stadion ini pernah menjadi tuan rumah dalam tiga babak grup Piala Eropa 2012. Serta laga delapan besar dan semifinal yang mempertemukan Spanyol dan Portugal.

Konflik yang terjadi di Ukraina ini pun telah berimbas pada persepakbolaan di negeri tersebut. Bahkan sejumlah pemain Shakhtar telah menolak kembali ke Ukraina. Mereka khawatir dengan keselamatan dirinya saat bermain.


Baca Juga:
Era Van Gaalacticos Ubah MU Jadi Tim Instan
Ulah Cabul 2 Fans Pria di Belakang Reporter Cantik Terekam Kamera
Model Seksi Spanyol: CR7 Tidak "Tahan Lama" di Ranjang


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya