Liputan6.com, Milan - Meninggalkan Arsenal menjadi keputusan terbaik untuk Lukas Podolski. Pemain kebangsaan Jerman itu lega karena tak lagi berstatus sebagai penghuni bangku cadangan.
Selain itu Podolski juga senang karena berpisah dengan Arsene Wenger. Menurut sang pemain, Wenger kurang menghormatinya saat ia berada di kubu Meriam London.
Kekesalan Podolski memuncak saat ia hijrah ke Inter. Penyebabnya, Wenger tidak mengatakan apapun termasuk salam perpisahan.
"Dia tidak mengatakan apa-apa pada saya. Dia tidak menelepon atau mengucapkan selamat tinggal. Saya tak butuh bunga atau ciuman perpisahan darinya. Yang saya butuhkan hanyalah ucapan selamat tinggal sebagai bentuk penghormatan," ucap Podolski pada The Sun.
"Bagi saya, kehormatan adalah hal yang penting. Saya telah melakukan segalanya untuk klub (Arsenal). Saya tidak yakin pernah berbuat salah. Saya bahkan tak pernah mabuk-mabukan," tambahnya.
Lanjut ke halaman berikutnya --->
Ingin Perbaiki Karier
Podolski bergabung ke Inter dengan status pinjaman. Namun kubu I Nerazzurri memiliki hak untuk mempermanenkannya di akhir musim nanti.
Bersama tim barunya, pemain berusia 29 tahun itu ingin memperbaiki kariernya yang sempat meredup di Arsenal. Ia yakin dapat membantu Inter kembali ke jalur perebutan juara.
"Wenger pernah mengatakan kalau dia tidak ingin saya pergi. Setelah itu dia tidak berbicara apa-apa lagi. Saya harus berkembang. Bila Anda tidak bermain di tiga pertandingan dalam satu minggu, tentu Anda harus berpikir soal segalanya. Saya sebenarnya senang di Arsenal karena berhasil mencetak 31 gol dalam 82 pertandingan. Itu tidaklah buruk," jelas Podolski.
Beberapa hari setelah tiba di Inter, Podolski langsung melakukan debut. Ia tampil saat timnya menahan imbang Juventus 1-1, 7 Januari 2015 lalu.
Baca juga:
Striker Brasil Berharap Dikontrak Persib
Advertisement