Menang Lagi, Timnas U-19 Masih Perlu Berbenah

Timnas U-19 masih memiliki kelemahan terutama di lini tengah.

oleh Thomas diperbarui 07 Mar 2015, 10:40 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2015, 10:40 WIB
Timnas U-19 Indonesia
Timnas U-19 Indonesia (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta- Timnas U-19 kembali menuai hasil positif dalam persiapannya menuju Piala AFF U-19 2015 Agustus mendatang. Bermain di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3) petang, Bagas Adi Nugroho dan kawan-kawan mengalahkan Semen Padang U-21 dengan skor 2-1.

Dua gol tim Garuda masing-masing diciptakan oleh Rifal Lastori dan Daniel Asmuruf, sedangkan gol balasan Semen Padang U-21 dicetak Irfan Arfandi.

Meskipun meraih kemenangan, tim asuhan Fachry Husaini ini gagal menampilkan permainan yang konsisten sepanjang pertandingan. Turun dengan formasi 4-3-3 yang menjadi andalan Fachry, Timnas U-19 mengawali laga dengan impresif.

Permainan cepat dari kaki ke kaki berhasil diterapkan dengan baik. Lini sayap yang ditempati Daniel Asmuruf di kanan dan Rifal Lastori di kiri kembali menjadi unit serangan yang diandalkan. Kerjasama keduanya dengan Dimas Drajad, yang bermain sebagai penyerang tengah, kerap merepotkan lini pertahanan Semen Padang U-21.

Dimas Drajad kembali tampil baik dan lini tengah yang tak impresif

Performa baik lagi-lagi ditunjukkan oleh Dimas Drajad pada pertandingan hari ini. Pemain kelahiran Gresik 17 Oktober 1995 ini bermain bagus dalam menjalankan tugasnya sebagai penyerang tengah.

Bermain lebih banyak sebagai pemantul bola, kerjasama satu-dua yang diperagakan Dimas dengan M. Rafif ataupun Daniel Asmuruf kerap merepotkan lini pertahanan Semen Padang U-21.

Akurasi umpan yang dicatatkan oleh Dimas pun sangat baik dengan persentase 79%, salah satu umpan yang dilepaskan Dimas menjadi assist dari gol yang dicetak oleh Daniel Asmuruf.

Disiplin tinggi dalam menerapkan pressing dalam situasi bertahan juga menjadi kunci keberhasilan timnas U-19 mengungguli juara bertahan Liga Super Indonesia (LSI) U-21 tersebut di babak pertama. Dengan penempatan posisi yang baik dalam bertahan, anak-anak asuhan Fachry dapat mereduksi ruang bagi pemain lawan untuk mengembangkan permainan.

Alhasil Semen Padang U-21 tak jarang memainkan umpan-umpan jauh vertikal yang berhasil dipatahkan barisan pertahanan timnas U-19 yang ditempati oleh duet Bagas Adi dan Andi Setyo di jantung pertahanan, serta Ibrahim Sanjaya dan Riyanto masing-masing di kanan dan kiri pertahanan Indonesia.

Tercatat, kuartet lini pertahanan Garuda Jaya berhasil memenangi 28 duel udara dan berhasil melakukan 12 intersep sepanjang pertandingan kemarin.

Di lini tengah, meskipun banyak membantu dalam situasi bertahan, trio Hanif Sjahbandi, M. Alwi, dan M. Rafif bermain kurang impresif saat membangun serangan. Permainan Alwi dan Rafif yang minim kreasi menyebabkan serangan yang dilakukan Timnas U-19 terkesan monoton karena bola sering disalurkan ke kedua penyerang sayap.

Jumlah umpan sukses yang dilakukan M. Alwi dan M. Rafif pun sangat minim dengan masing-masing mengumpulkan masing-masing 10 umpan sukses untuk M. Alwi (persentase kesuksesan 47%) dan 14 umpan sukses untuk M. Rafif (persentase kesuksesan 48%).

Berdasarkan data yang dihimpun oleh tim Labbola dalam pertandingan kemarin, M. Alwi adalah pemain yang paling banyak melakukan percobaan umpan silang, tercatat 9 umpan silang yang dilepaskan oleh pemuda asal Maluku tersebut, dengan jumlah umpan silang sukses sebanyak 2 umpan silang.

Total keseluruhan umpan silang yang dilepaskan oleh timnas U-19 berjumlah 19 umpan silang dengan tingkat keberhasilan 32% (6 umpan silang sukses).

2

LabBola
LabBola

Gagal mempertahankan performa apik babak pertama di babak kedua

Penampilan bagus yang diperagakan timnas U-19 di babak pertama gagal diulangi di babak kedua. Permainan cepat yang diperagakan Semen Padang U-21 di babak kedua gagal diimbangi oleh Bagas Adi dan kawan-kawan.

Pressing ketat yang dilakukan di babak pertama pun menghilang di babak kedua. Timnas U-19 bahkan tidak berhasil melakukan tendangan ke gawang Semen Padang U-21 di babak kedua.

Pergantian pemain yang dilakukan pelatih Fachry pun tak berhasil memperbaiki keadaan. Turunnya kualitas permainan timnas U-19 berhasil dimanfaatkan oleh Kabau Sirah untuk memperkecil kedudukan.

Gol Semen Padang U-21 berawal dari bola yang dicuri dari Riyanto di wilayah pertahanan timnas U-19, terlambatnya transisi dari menyerang ke bertahan menyebabkan pemain Semen Padang U-21 mampu melepas umpan silang ke kotak penalti tanpa pengawalan.

Bola yang gagal disapu dengan baik berhasil dimanfaatkan Irfan Arfandi untuk memperkecil ketertinggalan dengan tendangan keras yang tidak dapat diantisipasi oleh penjaga gawang timnas U-19, Nadeo Arga.

Situasi serupa terjadi beberapa kali. Tercatat, 3 umpan silang sukses berhasil dikumpulkan pasukan Kabau Sirah Mudo. Namun, kesigapan Nadeo Arga berhasil mencegah terciptanya lebih banyak gol bersarang di gawang timnas U-19. Nadeo Arga tampil baik dengan melakukan 4 penyelamatan dari total 6 tendangan ke gawang yang dibuat Semen Padang U-21.

Jumlah penguasaan bola dalam pertandingan dikuasai Semen Padang U-21 dengan 55% berbanding 45%. Akurasi umpan yang dilepaskan para pemain timnas U-19 pun ‘hanya’ mencapai 69%, dengan 199 umpan sukses dari total 288 total umpan.

Menurun dibanding laga melawan Jember United yang berada di angka 73%. Adapun total tembakan ke gawang yang dilakukan anak asuh Fachry Husaini berjumlah 3 tendangan, lebih sedikit dibanding Semen Padang U-21 dengan total 6 tembakan ke gawang.

Bagas Adi Nugroho sebagai pemain terbaik

Gelar pemain terbaik dalam pertandingan pantas disematkan pada Bagas Adi Nugroho. Berduet dengan Andy Setyo di lini pertahanan, Bagas tampil lugas dan disiplin. Bek asal Sleman tersebut membuktikan dirinya pantas untuk jadi pilihan di posisi palang pintu utama timnas U-19 dengan mencatatkan 5 sapuan, 3 intersep, dan 4 tekel sukses.

Bagas juga menunjukkan kualitasnya sebagai eksekutor bola mati ulung ketika tendangan bebasnya di babak pertama mengancam gawang Semen Padang U-21 yang dijaga Rully Desrian.

Jika teknik tendangan bebasnya terus diasah, bukan tidak mungkin Bagas akan menjadi spesialis bola mati di masa yang akan datang. Peran yang jarang muncul dalam sepak bola Indonesia.

Walaupun mengakhiri pertandingan dengan kemenangan, Timnas U-19 masih harus banyak berbenah. Hal yang masih perlu diperbaiki antara lain adalah antisipasi umpan silang dan transisi dari menyerang ke bertahan agar tidak meninggalkan celah di lini pertahanan yang mampu dimanfaatkan lawan.

Waktu sekitar lima bulan yang tersisa sebelum Piala AFF U-19 digelar perlu dimaksimalkan Fachry dan tim pelatih untuk terus mengasah kemampuan tim agar gelar juara Piala AFF U-19 sebelumnya berhasil dipertahankan.

http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/823748/original/033183900_1425693304-INA_U19_-_Semen_padang_U21-01.jpg

(Naufal Hani/LabBola)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya