Usai Tragedi Perugia, Conte Tak Bisa Tidur 5 Hari

Kala itu Juventus gagal mendapatkan scudetto di pekan terakhir Serie A.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Mar 2015, 18:11 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2015, 18:11 WIB
Antonio Conte
Antonio Conte (REUTERS/Giorgio Perottino)

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Tim Nasional (timnas) Italia, Antonio Conte mengungkapkan bahwa ia pernah tidak tidur pasca tragedi Perugia 2002. Ia juga menyebut kekalahan adalah sesuatu yang dibencinya.

Mantan penggawa Lecce itu berbicara kepada salah satu media Italia bernama Rai TV dan mendiskusikan soal determinasinya yang luar biasa. Ia kemudian membahas soal tragedi Perugia 2002 di mana kala itu Juventus gagal mendapatkan scudetto di pekan terakhir Serie A.

Dalam kejadian tersebut, Juventus tidak bisa membalas gol setengah voli yang dicetak Alessandro Calori di menit ke-60. Bianconeri pun harus merelakan gelar yang sudah di depan mata diberikan kepada Lazio.

"Saya benci kekalahan. Saya pernah kalah dalam beberapa laga penting dan saya sadar itu sangat menyakitkan. Contohnya adalah ketika Juventus kalah dari Perugia di tahun 2000, saya tidak bisa tidur selama lima hari. Anda memang harus tahu rasanya kalah tetapi juga harus melakukan segalanya untuk menang," papar Conte kepada Rai.

"Ketika saya kalah, saya menularkan emosi negatif kepada para pemain saya, jadi mereka akan berusaha lebih keras lagi agar tidak kalah di pertandingan berikutnya."

Conte pun mengungkapkan bahwa Italia bisa saja jaura Euro 2016, tetapi menyebut itu bakal sangat sulit dicapai.

"Kami ikut ambil bagian di tunamen itu untuk menang dan seperti yang orang-orang katakan, Italia sedang mencoba untuk meraih keajaiban." (Deny Adi Prabowo)

Baca juga:

Sering Cedera, Diaby Catat Sejarah di Arsenal

6 Pemain Bintang yang Dibesarkan Parma

Ini Ambisi Terbesar Vidal Bersama Juventus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya