Liputan6.com, Paris - Duel dua juara dunia akan tersaji di Stade de France, Paris, Prancis, Jumat (27/3/2015) dini hari WIB. Prancis akan menantang tim yang belum terkalahkan dari lima laga terakhirnya, Brasil.
Meski sempat terpuruk di Piala Dunia 2014 setelah dibantai Jerman 1-7, Tim Samba mulai bangkit secara perlahan. Dari lima pertandingan terahir, Brasil yang kini dilatih Carlos Dunga telah mencetak 13 gol dan kemasukan satu gol.
Melihat kebangkitan Brasil, pelatih Prancis, Didier Deschamps berharap anak asuhnya tidak gegabah di pertandingan nanti. Dia ingin Raphael Varane dan kawan-kawan tidak lengah dalam mengawal lini pertahanan.
"Saya melihat Brasil telah menunjukkan banyak hal positif usai kegagalan di Piala Dunia lalu. Brasil merupakan tanah sepak bola. Ada antusiasme yang luar biasa besar di sana. Ingat, tim ini juga berstatus juara dunia lima kali," tutur Deschamps.
Tampil di publik sendiri, pelatih berusia 46 tahun tersebut berharap timnya bisa menghajar Neymar dan kawan-kawan. Kemenangan atas Brasil akan menjaga momentum Prancis dalam enam pertandingan terakhir yang belum terkalahkan.
"Kami harus terus melanjutkan peningkatan dan menjaga momentum. Ini adalah pertandingan bergengsi, Brasil mencetak sejumlah kemenangan dan banyak mengalami perubahan," ujar Deschamps.
Bersambung ke halaman selanjutnya ---->
Agresivitas Brasil
Agresivitas Brasil
Dunga sendiri menyambut pertandingan melawan Prancis dengan antusias. Meski tampil di kandang lawan, Tim Samba bakal bermain menyerang sejak menit pertama.
"Kami ingin tim yang kompak dan modern, bermain dengan agresif, tetapi tanpa kehilangan esensi dari sepak bola Brasil. Sebagai pelatih, saya ingin pemain lebih banyak menggiring bola dan penuh kreativitas," kata Dunga, seperti dilansir Soccerway.
Menginginkan permainan seperti itu, Dunga pun melakukan latihan tertutup jelang laga yang dianggapnya bergengsi. Dia tidak ingin media-media di Prancis menganalisis kekuatan skuat Samba.
"Itu bukan latihan tertutup, tapi latihan rahasia. Sifatnya sangat pribadi untuk para pemain. Kami ingin mencoba beberapa gerakan yang berbeda dan mengulanginya tanpa tekanan dari pihak lain," dia mengakhiri.
Baca juga:
FA Wacanakan Aturan Baru, 5 Klub Ini Harus Buang Pemain
Advertisement