Liputan6.com, Jakarta - Gong pembuka Kualifikasi grup H Piala Asia U-22 resmi ditabuh, Jumat (27/3/2015) di SUGBK, Jakarta. Tuan rumah Indonesia tergabung dalam tim yang relatif sulit, salah satunya adalah Korea Selatan.
Selebihnya, tim besutan Aji Santoso itu akan saling sikut bersama dua kontestan lain: Brunei Darussalam dan Timor Leste. Menghadapi babak ini, barisan depan Garuda Muda menjadi sorotan.
Ya, dalam empat pertandingan internasional terakhir yang dilakoni Timnas U-23, mereka hanya mampu mencetak dua gol. Itupun bukan dicetak striker; melainkan oleh pemain tengah, yaitu Manahati Lestusen dan Pauolo Oktavianus Sitanggang.
Advertisement
Sentuhan akhir masih menjadi masalah peraih medali perak SEA Games 2011 dan 2013 itu. Hingga Kualifikasi bergulir, Aji menyertakan kuartet striker. Mereka adalah: Antony Putro Nugroho, Christover Shibi, Sutanto Tan plus pemain jebolan Timnas U-23, Muchlis Hadi Ning Syaifullah.
Menarik memprediksi siapa paling tajam di antara mereka, terutama menghadapi Kualifikasi Piala Asia 27 sampai 31 Maret. Simak ulasan statistik masing-masing tukang gedor Timnas U-23.
Simak ulasan di halaman selanjutnya>>
1
Antony Putro Nugroho
Antony Putro Nugroho pemain binaan SAD Indonesia--program PSSI era Nurdin Halid dalam pembinaaan pesepak bola usia dini di Uruguay--Pemain berusia 21 tahun ini bermain untuk PS Barito Putera.
Sejatinya, posisi Antony seorang winger. Namun, Aji Santoso melihat Antony memiliki potensi untuk menjadi seorang penyerang. Tidak heran dalam Kualifikasi ini Aji menggeser dia bermain ke depan.
Dia bermain pada seluruh pertandingan persahabatan internasional yang dilakoni timnas Indonesia U-22. Dari empat pertandingan tersebut, dia bermain selama 306 menit. Antony berhasil melesakkan enam tembakan dan hanya satu tembakan yang mengarah ke gawang.Â
Ini berarti, ia hanya mampu melesakkan 1.5 tembakan per pertandingan, dengan akurasi tembakan hanya mencapai 16.67%.
Advertisement
2
Christopher Sibi
Sibi mantan pemain Persipura Jayapura U-21, yang dipromosikan ke skuat utama Mutiara Hitam pada awal tahun ini.
Pemain berusia 21 tahun ini merupakan satu-satunya pemain Persipura yang dipanggil Aji Santoso untuk memperkuat timnas Indonesia U-22.
Dari seluruh pertandingan persahabatan internasional yang di lakoni Garuda Muda di awal 2015 ini, Sibi hanya bermain sebanyak dua kali. Pada dua pertandingan tersebut, dia hanya bermain selama 30 menit dan melepaskan dua tembakan. Dan tidak ada satupun mengenai sasaran. Bahkan, dia hanya memegang bola sebanyak lima kali.
Dari statistik tersebut, terlihat Aji Santoso lebih memproyeksikan Sibi sebagai pelapis Antony. Benarkah?
3
Muchlis Hadi Ning
Muchlis Hadi Ning bisa jadi ujung tombak reguler Timnas U-23 selama Kualifikasi Piala Asia 2015.
Mantan bomber timnas Indonesia U-19 ini baru bermain sebanyak satu kali dari seluruh pertandingan persahabatan internasional Garuda Muda, yaitu saat melawan Vietnam U-22.
Pada laga itu, ia hanya bermain sembilan menit sebagai pemain pengganti. Dalam kurun waktu sesingkat itu, striker yang bermain untuk PSM Makassar itu berhasil melepaskan sebuah tembakan.
Walaupun usianya tergolong sangat muda untuk diikutkan ke dalam skuat Garuda Muda pada kualifikasi Piala Asia U-22 2016, Aji Santoso percaya, pengalamannya dalam beberapa kompetisi level Asia dapat menambah daya gedor di lini depan.
Pemain asal Surabaya itu mencoba membayar kepercayaan pelatihnya itu dengan mencetak gol pada laga persahabatan melawan Perseaba Badung.
Advertisement
4
Sutanto Tan
Dia satu-satunya pemainetnis Tionghoa di Indonesia. Penyerang berusia 20 tahun ini sempat bermain di Liga Singapura bersama Hougang United pada musim lalu.
Saat ini, Sutanto berstatus sebagai pemain Bali United Pusam. Dari seluruh pertandingan persahabatan internasional yang dilakoni Garuda Muda, Sutanto hanya bermain satu kali, yaitu pada pertandingan pertama melawan Suriah U-23, yang berakhir imbang dengan skor 1-1.
Pada pertandingan tersebut, dia bermain selama 53 menit dan melepaskan dua tembakan, sebelum digantikan oleh Paulo Oktavianus Sitanggang.
Setelah pertandingan kontra Suriah U-23, Sutanto tidak pernah dipanggil lagi oleh Aji Santoso, hingga menjelang persiapan melawan Timor Leste (27/3), Brunei Darussalam (29/3) dan Korea Selatan (31/3) untuk kualifikasi Piala Asia U-22 2016 di Grup H.
5
Grafis
Berkaca dari catatan statistik itu, kualitas timnas U-22 cenderung masih belum memuaskan.
Jika tidak kunjung memberi harapan, Aji perlu memutar otak guna memainkan skema permainan yang bisa memberi peluang pemain dari lini kedua untuk bisa lebih punya peluang mencetak gol.
(Adhitya Warman/Labbola)
Advertisement