Bila Indonesia Disanksi FIFA, Ini Kata Menpora

Imam menilai, FIFA seharusnya memberi Indonesia sanksi pada 2013 saat ada PSSI tandingan.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 16 Apr 2015, 11:47 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2015, 11:47 WIB
Curhatan Menpora Imam Nahrawi di Markas Liputan6.com
Menpora Imam Nahrawi menambahkan, selain menggalakkan kembali SKJ di sekolah-sekolah, kementeriannya juga akan menghidupkan kembali sekolah guru olahraga (SGO), Jakarta, Rabu (10/12/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengaku belum menyiapkan rencana apa-apa bila FIFA akhirnya menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Menurut Imam, FIFA sejak lama hanya mengancam tapi tak pernah benar-benar menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.

Imam berpendapat, seharusnya FIFA juga mau belajar tentang aturan dan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) yang ada di Indonesia sebelum mengganjar sanksi. Akan tetapi, politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini mengatakan bahwa Kemenpora tengah memikirkan langkah apa yang dilakukan jika FIFA benar-benar memberikan sanksi kepada Indonesia.

"Jika FIFA menjatuhkan sanksi ke Indonesia, kalau itu jadi pilihan FIFA, ya lihat saja nanti. Kalau pihak FIFA tidak percaya kepada pemerintah kita, ya kita pikirkan berikutnya langkah-langkah mendatang. Sedang kami pikirkanlah, sedang kami rencanakanlah semuanya," terang Imam saat ditemui Liputan6.com di Kantor Kemenpora, Jakarta, 15 April 2015. 

Bersambung ke halaman berikutnya>>>

Menpora Anggap FIFA Bisa Berkompromi

Sepak Bola Indonesia, Hanya Separuh Nafas
FIFA membekukan PSSI sebagai buntut dari campur tangan pemerintah. (AFP Photo/Fabrice Coffrini)

Pria berusia 41 tahun ini juga menekankan, kenapa FIFA tak memberi Indonesia sanksi pada 2012 atau 2013. Sebab, menurut Imam, kala itu Indonesia berpeluang besar mendapat sanksi FIFA menyusul adanya kongres tandingan dan PSSI tandingan.  

"Kalau FIFA benar-benar mau menjatuhkan sanksi, mestinya dari tahun 2013, ketika ada kongres tandingan, ketika ada PSSI tandingan, ketika ada timnas tandingan, tapi apa yang terjadi? FIFA membiarkan saat itu," ujar Imam.  

"Tapi, FIFA juga memberikan solusi agar semuanya bisa kompromi. Sekarang belum apa-apa, kita murni menerapkan Undang Undang. Kalo menerapkan Undang-Undang di negara berdaulat dipersoalkan, kita harus berani dong bilang agar FIFA belajar dan baca Undang-Undang SKN," papar dia.

Baca juga:

"Musim Depan, MU Juara Liga Premier Inggris!"

4 Tim Raksasa Eropa yang Gagal Diperkuat Eks Striker Persib

Timnas Indonesia Jumpa Thailand, Van Dijk Malah Kebingungan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya